Kitab Utara Kandha

wayang sri rama dan sinta
Kitab ini termasuk kitab Kandha yang paling baru. Memang dipetik dari cerita Ramayana Walmiki bagian akhir dari Kakawin yang berbahasa Jawa Kuna. Kitab Utara Kandha yang baru, ditulis dengan menggunakan gubahan baru, berbahasa prosa. Isinya bermacam-macam gubahan. Rincian ceritanya banyak sekali, misalnya terjadinya raksasa-raseksi, yaitu cerita tentang nenek moyang Dasamuka. Juga tentang lahirnya Dasamuka dan sikap dan sifat Dasamuka yang kejam dan tidak hormat kepada para dewa dan pendeta. Bahkan cerita Arjunasasrabahu-pun dimuat juga. Dalam kakawin Ramayana tidak memuat gubahan ini. Kitab Utara Kandha gubahan baru ini isi pokoknya adalah menceritakan Dewi Sinta ketika sudah pulang ke Ayodya.

Dikisahkan bahwa masyarakat masih mencemburukan kepada Sinta tentang kesuciannya selama berada dalam belenggu Dasamuka. Mendengar berita kecemburuan masyarakat, segeralah Rama menyuruh Sinta pergi dari Ayodya dalam kondisi sedang hamil. Dalam perjalanannya sampai di sebuah pertapaan yang dihuni oleh seorang Empu bernama Walmiki. Kemudian Sinta tinggal di pertapaan tersebut hingga melahirkan bayi kembar laki-laki diberi nama Kusa dan Lawa.

Dua orang anak Kusa dan Lawa inilah yang kemudian dididik Empu Walmiki sehingga pandai mampu membaca lontar, pandai bercerita. Bahkan bisa menceritakan kehidupan sang ayah yaitu Sri Rama hingga muncul buku Ramayana. Ketika Sinta akan kembali ke Ayodya memenuhi panggilan Sri Rama, tiba-tiba setelah beberapa langkah, buminya retak sangat lebar dan Sinta terjerumus ke dalamnya dan meninggal. Sri Rama tidak lama kemudian harus pulang ke kahyangan sebagai Wisnu.

Komentar