Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron oleh atom-atom yang berikatan. Pasangan elektron yang dipakai bersama disebut pasangan elektron ikatan (PEI) dan pasangan elektron valensi yang tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kovalen disebut pasangan elektron bebas (PEB). Ikatan kovalen umumnya terjadi antara atom-atom unsur nonlogam, bisa sejenis (contoh: H2, N2, O2, Cl2, F2, Br2, I2) dan berbeda jenis (contoh: H2O, CO2, dan lain-lain). Senyawa yang hanya mengandung ikatan kovalen disebut senyawa kovalen.

Berdasarkan lambang titik Lewis dapat dibuat struktur Lewis atau rumus Lewis. Struktur Lewis adalah penggambaran ikatan kovalen yang menggunakan lambang titik Lewis di mana PEI dinyatakan dengan satu garis atau sepasang titik yang diletakkan di antara kedua atom dan PEB dinyatakan dengan titik-titik pada masing-masing atom.
Contoh:

1. H2




2. H2O




Macam-macam ikatan kovalen:
1. Berdasarkan jumlah PEI-nya ikatan kovalen dibagi 3:
a. Ikatan kovalen tunggal
Ikatan kovalen tunggal yaitu ikatan ikatan kovalen yang memiliki 1 pasang PEI.
Contoh:
b. Ikatan kovalen rangkap dua
Ikatan kovalen rangkap 2 yaitu ikatan kovalen yang memiliki 2 pasang PEI.
Contoh:
c. Ikatan kovalen rangkap tiga
Ikatan kovalen rangkap 3 yaitu ikatan kovalen yang memiliki 3 pasang PEI.
Contoh:

2. Berdasarkan kepolaran ikatan, ikatan kovalen dibagi 2:
a. Ikatan kovalen polar
Ikatan kovalen polar adalah ikatan ikatan kovalen yang PEInya cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan. Kepolaran suatu ikatan ikatan kovalen ditentukan oleh keelektronegatifan suatu unsur. Senyawa kovalen polar biasanya terjadi antara atom-atom unsur yang beda keelektronegatifannya besar, mempunyai bentuk molekul asimetris, mempunyai momen dipol (μ= hasil kali jumlah muatan dengan jaraknya) ≠ 0.
Contoh:
1) HF
H – F
Keelektronegatifan 2,1; 4,0
Beda kovalen keelektronegatifan = 4,0 – 2,1 = 1,9
μ= q x r = 1,91 Debye


2) H2O
Keelektronegatifan 2,1; 3,5
Beda keelektronegatifan = 3,5 – 2,1 = 1,4
μ= q x r = 1,85 Debye
3) NH3
Keelektronegatifan 2,1; 3,0
Beda keelektronegatifan = 3,0 – 2,1 = 0,9
μ= q x r = 1,47 Debye
b. Ikatan kovalen nonpolar
Ikatan kovalen nonpolar yaitu ikatan ikatan kovalen yang PEInya tertarik sama kuat ke arah atom-atom yang berikatan. Senyawa kovalen nonpolar terbentuk antara atom-atom unsur yang mempunyai beda keelektronegatifan nol atau mempunyai momen dipol = 0 (nol) atau mempunyai bentuk molekul simetri.
Contoh:
1) H2
H – H
Keelektronegatifan H = 2,1 maka
Beda keelektronegatifan H2 = 0
μ= 0
Bentuk molekul simetri

2) CH4
Keelektronegatifan 2,1; 2,5
Beda keelektronegatifan = 2,5 – 2,1 = 0,4
μ= q x r = 0
Bentuk molekul simetri
a. momen dipol senyawa polar (μ ≠ 0)
a. momen dipol senyawa
polar (μ ≠ 0)
b. bentuk molekul H2O
b. bentuk molekul
H2O
c. bentuk molekul NH3
c. bentuk molekul
NH3
d. momen dipol senyawa nonpolar (μ = 0)
d. momen dipol senyawa
nonpolar (μ = 0)
e. bentuk molekul CH4
e. bentuk molekul CH4
3. Ikatan kovalen koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan ikatan kovalen yang PEInya
berasal dari salah satu atom yang berikatan.
Contoh:
NH4+
NH3 + H+ → NH4+
Ikatan kovalen koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi
Struktur kovalen intan Sumber: Kimia Dasar Konsepkonsep Inti
Struktur kovalen intan
Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti


Sifat-sifat fisis senyawa kovalen:
1. pada suhu kamar berwujud gas, cair (Br2), dan ada yang padat (I2);
2. padatannya lunak dan tidak rapuh;
3. mempunyai titik didih dan titik leleh rendah;
4. larut dalam pelarut organik tapi tidak larut dalam air;
5. umumnya tidak menghantarkan listrik.

Komentar