Hilangnya Kesempatan Tenaga Kerja Jika Memproduksi Barang Lain

Tuhan menganugerahi manusia berbagai sumber daya alam, seperti air, udara, sinar matahari, barang galian dari alam, dan sebagainya. Sumber daya tersebut digunakan manusia untuk memproduksi barang. Di samping sumber daya alam, faktor yang sangat menentukan dalam proses produksi yaitu sumber daya manusia atau tenaga kerja.

Sumber daya modal juga tidak kalah pentingnya dengan sumber daya lain. Sumber daya modal merupakan investasi yang digunakan untuk pengembangan usaha. Bukankah harapan dari kegiatan perekonomian yang dilakukan manusia adalah makin berkembang dan bertambah luas usahanya?

Perlu kamu ketahui, jika suatu kegiatan perekonomian melakukan pengembangan usaha atau memperluas usaha dengan menghasilkan barang atau memproduksi barang yang lain, maka akan terjadi penambahan tenaga kerja yang sesuai dengan keahliannya. Ironisnya, perusahaan justru melakukan pengurangan tenaga kerja karena tidak sesuai dengan kemampuannya.

Kenyataan tersebut menunjukkan jika perusahaan mengembangkan usahanya dengan mencari peluang-peluang produksi yang lain sehingga menjadikan hilangnya kesempatan tenaga kerja untuk bekerja pada perusahaan tersebut. Hal ini menunjukkan adanya produksi barang yang harus dikorbankan agar barang lain dapat diproduksikan, atau sering dinamakan biaya peluang.

Biaya peluang/biaya kesempatan/ongkos alternatif (opportunity cost) adalah sejumlah barang atau pendapatan yang harus dikorbankan agar sejumlah barang yang lain dapat diproduksi/digunakan. Jadi ongkos alternatif sejumlah barang X adalah sejumlah barang Y yang harus dikorbankan agar sejumlah barang X dapat diproduksi.

Sebagai contoh suatu ruangan toko disewakan dengan pendapatan sewa Rp150.000,00 perbulan. Pemilik mempertimbangkan harga untuk menggunakan sendiri, karena jika digunakan sendiri diperkirakan akan menghasilkan Rp175.000,00 per bulan. Jadi biaya kesempatan yang dikorbankan sebesar Rp150.000,00 dan keuntungan yang diperoleh atas keputusan ini sebesar Rp25.000,00 yang diperoleh dari Rp175.000,00 dikurangi Rp150.000,00.

Tenaga Kerja Semakin Tidak Terserap
Pasar dalam negeri semakin dikuasai produk impor, sementara industri manufaktur kian kehilangan daya saing. Pertumbuhan industri manufaktur yang terus melemah mengakibatkan penyerapan tenaga
kerja makin anjlok. Padahal, industri manufaktur diandalkan untuk mengatasi pengangguran.

Komentar