Musik Betawi

Ondel-Ondel
Ondel-Ondel
Kesenian yang “representative” mewakili Betawi adalah, Ondel-ondel. Sejarah kesenian ondel-ondel dimulai pada 1605, iring-iringan Pangeran Jayakarta untuk ikut merayakan pesta khitanan Pangeran Abdul Mafakhit (Pangeran Banten), Pangeran Jayakarta membawa boneka berbentuk raksasa yang sekarang kita kenal sebagai “ondel-ondel” yang dianggap sebagai pelindung untuk menolak bala.

Keanekaragaman musik Betawi dapat kita lihat antara lain pada orkes gambang kromong, yang sangat kental dengan adat Cina , pengaruh Eropa jelas terlihat pada musik tanjidor, adat melayu tampak entaton pada orkes samrah, dan musik Betawi yang bernafaskan Islam terlihat pada musik yang umumnya menggunakan alat rebana.

Seni musik Betawi antara lain gambang kromong, tanjidor, keroncong tugu, gamelan ajeng, gamelan topeng, gamelan rancag, samrah dan macammacam rebana.

Gambang Kromong
Gambang Kromong
Gambang Kromong
Gambang Kromong diambil dari nama dua buah alat musik yaitu gambang dan kromong, bilahan gambang berjumlah 18 buah terbuat dari kayu suangking, kromong terbuat dari perunggu berjumlah 10 buah berbentuk pencon, pengaruh Cina tampak pada alat musik Tehyan Kongahyan dan Sukong, alat musik lainnya adalah gendang, kecrek dan gong.

Gambang Kromong selain dapat dimainkan sebagai kesenian mandiri, juga adalah musik pengiring Lenong.

Gambang Kromong dapat berkembang dikarenakan mempunyai 2 bentuk yaitu “Gambang Kromong Asli dan Gambang Kromong Kombinasi”, gambang kromong asli ialah alat musik berlaras pakem entatonic namun agar dapat dinikmati masyarakat yang heterogen alat musiknya dapat dikombinasikan dengan alat musik elektronik seperti bass, organ, saxophone, drum, namun warna suara gambang kromong masih tetap terdengar. Keunikan gambang kromong memiliki pola iringan yang baku.


Kongahyan, Tehyan, Sukong

Adalah alat musik gesek berdawai dua yang direntangkan pada tabung resonansi terbuat dari tempurung bertangkai panjang yang kecil disebut kongahyan yang tengah tehyan dan yang terbesar disebut Sukong. Lagu-lagu yang selalu dinyanyikan Gambang Kromong disebut lagu sayur yaitu lagu Jali-Jali, Sirih Kuning, Kicir-Kicir. Instumentalia musik yang dimainkan tanpa nyanyian disebut Phobin.

Kongahyan, Tehyan dan Sukong
Kongahyan, Tehyan dan Sukong

Tanjidor
Tanjidor
Tanjidor
Tanjidor adalah sejenis orkes rakyat Betawi yang menggunakan alatalat musik barat terutama alat tiup. Tanjidor berkembang sejak abad ke sembilan belas.

Pada umumnya alat-alat musik pada orkes tanjidor terdiri dari alat musik tiup seperti piston (cornet a piston) trombone, tenor, clarinet, bass, dilengkapi dengan alat musik tambur dan gendering, yang termasuk dalam golongan instrumen membranophone.

Tanjidor adalah orkes untuk pengiring pawai atau arak-arak pengantin. Lagu-lagu yang biasa dibawakan oleh orkes tanjidor adalah batalion, kramton dan bananas. Pada perkembangan kemudian lagu yang dibawakan ialah lagu seperti surilang dan jali-jali.

Samrah

Samrah
Samrah
Samrah Betawi adalah suatu ansambel musik yang hidup di Betawi yang dipengaruhi oleh musik Arab dan Melayu, dengan alat-alat bunyibunyian Harmonium, Biola sebagai Waditra utama. Samrah lahir pada tahun 1918, dan berasal dari Dulmuluk Riau, lagulagu Samrah Betawi dipengaruhi oleh Japin, India, Cina dan Arab.

Gaya Lagu
Lagu-lagu Melayu terdapat Melayu Riau, Melayu Betawi. Disebutkan pula bahwa lagu-lagu Samrah Betawi dipengaruhi oleh Japin, India, Cina dan Arab. Di sini dapat dibuktikan bahwa susunan nada yang khas Melayu sebagai berikut : 6 5 4 4 3 2 1. Di dalam lagu-lagu Samrah sangat banyak melodi yang bersusunan nada seperti di atas. Dan akan lebih terdengar lagi pada gereneknya (cengkok) bila disajikan.

- Susunan nada Gaya India : 1 6 6 5 4 3 2 1, contoh lagu Irama India sebagai berikut 2/4, sedang.
Jika sebuah lagu mengandung bagian-bagian lagu menurut susunan nada Gaya India di atas, maka lagu tersebut dinamakan lagu berirama India. Yang menonjol pada lagu mandiri lagi irama India. Sedangkan susunan nadanya menjadi skonder.
- Susunan nada Gaya Cina : 1 6 5 3 2 1
Contoh lagu Gaya Cina 4/4, sedang.
Lagu-lagu yang berirama Lagu Cina sangat terbatas di dalam Musik Samrah, yaitu lagu Senandung Cina.

- Susunan nada Melayu dalam Tangganada Mayor seperti di bawah ini ; 4/4, Lambat.
Apabila lagu-lagu Musik Samrah Betawi dipengaruhi Lagu Melayu, maka susunan nada yang dipergunakan seperti di atas. Dan ini sangat banyak dipergunakan di dalam lagu-lagu Samrah. Dengan demikian jelas lagu-lagu Samrah dipengaruhi Lagu-lagu Melayu terutama tentang susunan nadanya. Ini dapat kita lihat di dalam lampiran.
- Susunan Nada Irama Arab : 1 7 5 4 3 2
Birama 4/4, Lambat

Pada umumnya lagu-lagu yang bersusunan nada seperti di atas terdapat pada lagu-lagu Orkes Gambus. Kemudian masuk ke Irama Japin. Sedangkan Japin mempengaruhi juga terhadap lagu-lagu Samrah. Dengan demikian, tidak asing lagi Irama Samrah diilhami oleh irama Japin.

Keroncong Tugu

Keroncong Tugu
Keroncong Tugu
Dahulu dimainkan pada upacara “Pesta Panen”, pesta pertemuan keluarga, alat musik keroncong terdiri dari biola, okulele, banyo, gitar, rebana, kempil dan cello, Moresco”, kostum yang dipergunakan untuk laki-laki adalah baju koko, sedangkan untuk wanita menggunakan kain kebaya.

Gambang Rancag
Gambang Rancag adalah kesenian yang dipergunakan untuk mengiringi cerita-cerita Betawi seperti Pitung yang dibawakan dalam bentuk pantun berkait. Rancag artinya tutur dan pantun berkait. Alat musiknya adalah gambang, kromong, tehyah gendang, kecrek, gong dan suling.

Rebana
Rebana Betawi terdiri dari bermacam-macam jenis dan nama; rebana ketimpring, rebana ngarak, rebana mauled, rebana birdah, rebana dor dan rebana biang.

  • Rebana Ketimpring : terdiri dari 3 buah rebana fungsinya sebagai arak-arakan pada perayaan maulid.
  • Rebana Hadroh : terdiri dari 3 atau 4 buah rebana, digunakan untukmengiringi syair-syair hadroh.
  • Rebana Dor : pada rebana dor terdapat lubang-lubang kecil untuk tempat jari, biasa digunakan untuk mengiringi lagulagu dari timur tengah, karena digunakan untuk mengiringi nyanyi maka disebut pula rebana lagu.
  • Rebana Kasidah : merupakan perkembangan lebih lanjut dari rebana dor, dewasa ini lazimnya dimainkan oleh kaum wanita, dapat dimainkan pada perayaan keagamaan.
  • Rebana Maulid : fungsi rebana kasidah adalah sama dengan rebana maulid.
  • Rebana Birdah : rebana yang berfungsi membawakan qarda (puisi arab) pada umumnya lagu-lagu yang dinyanyikan/ dimainkan berirama 4/4 dimainkan sambil duduk bersila, sedangkan lagu-lagu yang berirama lebih cepat yang disebut Fansub dimainkan sambil berdiri.
  • Rebana Biang : mengiringi tarian Blenggo, seperti rebana-rebana lainnya, rebana biang biasanya untuk memeriahkan berbagai perayaan, khitanan, pernikahan.

Komentar