Kebijakan Ekonomi Makro

Berpijak dari masalah-masalah yang muncul dalam kegiatan perekonomian secara makro, maka bentuk-bentuk kebijakan ekonomi yang akan dilakukan oleh suatu negara tergantung pada tujuan yang ingin dicapai dalam ekonomi makro. Untuk itulah kamu perlu pahami terlebih dahulu tujuan dari kegiatan perekonomian suatu negara secara makro.

1. Tujuan Kebijakan Ekonomi Makro

Kebanyakan suatu negara menginginkan keadaan perekonomian yang ideal dengan mengarahkan tujuan dari kebijakan ekonomi makro pada hal-hal berikut ini.

a. Peningkatan Kesempatan Kerja (employment)


Artinya suatu kegiatan perekonomian diusahakan untuk dapat menciptakan kesempatan kerja yang tinggi dan harus dijaga supaya tidak timbul pengangguran, karena pengangguran tidak diinginkan oleh suatu negara atau masyarakat.

b. Peningkatan Kapasitas Produksi Nasional

Kapasitas produksi nasional merupakan kemampuan suatu negara dalam meningkatkan produksi nasional yang nantinya akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi suatu negara.

c. Tingkat Pendapatan Nasional

Tingkat pendapatan nasional yang tinggi mencerminkan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh perekonomian mengalami peningkatan, yang akhirnya akan dapat meningkatkan kemakmuran dan pendapatan per kapita suatu negara.

d. Neraca Pembayaran Luar Negeri

Artinya pemerintah mengusahakan neraca pembayaran internasional agar tidak mengalami defisit, dan berusaha meningkatkan kegiatan ekspor sehingga dapat meningkatkan devisa negara.

e. Kestabilan Keadaan Perekonomian

Kestabilan perekonomian yang dicapai dapat berupa kestabilan tingkat pendapatan, kestabilan tingkat
kesempatan kerja, dan kestabilan tingkat harga barang yang berlaku di pasar.

Salah satu tujuan kebijakan ekonomi makro adalah meningkatkan kesempatan kerja untuk mengurangi pengangguran.
Salah satu tujuan kebijakan ekonomi
makro adalah meningkatkan kesempatan
kerja untuk mengurangi
pengangguran.
Wawasan Ekonomi
Menurut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menurunkan tingkat kemiskinan sesuai sasaran jangka menengah hingga akhir tahun 2009, tidak hanya memerlukan pertumbuhan ekonomi cukup tinggi, tetapi juga memastikan agar pertumbuhan itu memberi manfaat langsung bagi rakyat miskin. Pertumbuhan harus disertai pemerataan jasa.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi diyakini akan mendorong kegiatan industri sehingga meningkatkan pendapatan nasional dari sektor pajak.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi diyakini akan mendorong kegiatan
industri sehingga meningkatkan pendapatan nasional dari sektor pajak.

f. Menciptakan Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara otomatis meningkatkan pendapatan nasional suatu negara. Dengan demikian, kegiatan perekonomian juga akan meningkat dalam jangka panjang.

g. Distribusi Pendapatan

Distribusi pendapatan yang lebih merata pada umumnya dianggap sama dengan distribusi pendapatan yang adil. Pemerataan pendapatan merupakan suatu hal yang sangat diinginkan oleh suatu negara, sehingga secara makro kemakmuran masyarakat akan dapat tercapai.

h. Tingkat Inflasi

Kenaikan harga yang berlaku ditekan seminimal mungkin dimaksudkan agar masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam menjalankan kegiatan ekonominya.

2. Bentuk Kebijakan Ekonomi Makro

Untuk mencapai tujuan dari ekonomi makro diperlukan beberapa bentuk kebijakan yang harus dijalankan oleh suatu negara, di antaranya sebagai berikut.

a. Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal meliputi langkah-langkah pemerintah untuk membuat perubahan dalam pendapatan dan pengeluaran negara dengan maksud untuk memengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian atau memengaruhi jalannya perekonomian. Melalui kebijakan fiskal, pemerintah dapat memengaruhi tingkat pendapatan nasional, tingkat kesempatan kerja, tinggi rendahnya investasi nasional, distribusi pendapatan nasional, dan sebagainya.

b. Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter meliputi langkah-langkah pemerintah yang dijalankan oleh bank sentral (Bank Indonesia) untuk memengaruhi atau mengubah penawaran uang dalam masyarakat atau mengubah tingkat bunga (memengaruhi jumlah uang yang beredar), dengan maksud untuk memengaruhi pengeluaran agregat.

Salah satu cara untuk melakukan kebijakan moneter adalah dengan menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga yang berlaku. Jika tingkat suku bunga rendah, maka pengusaha akan menambah modalnya (investasinya). Sebaliknya jika tingkat bunga tinggi, maka pengusaha akan mengurangi modalnya (investasinya) dan cenderung untuk memperbanyak tabungan.

c. Kebijakan Segi Penawaran

Kebijakan fiskal dan moneter dapat dipandang sebagai kebijakan yang memengaruhi pengeluaran agregat. Dengan demikian kebijakan fiskal dan moneter merupakan kebijakan dari segi permintaan.

Di samping melalui permintaan, kegiatan perekonomian juga dapat dipengaruhi dari segi penawaran. Kebijakan segi penawaran bertujuan untuk mempertinggi efisiensi kegiatan perusahaan sehingga dapat menawarkan barang dengan harga yang lebih murah atau dengan mutu yang lebih baik. Kebijakan segi penawaran lebih menekankan pada peningkatan kegairahan tenaga kerja untuk bekerja (dengan mengurangi pajak pendapatan rumah tangga) dan peningkatan usaha para pengusaha untuk mempertinggi efisiensi kegiatan produksinya. Cara ini dilakukan pemerintah dengan memberi insentif kepada perusahaan yang melakukan inovasi, menggunakan teknologi yang canggih, dan pengembangan mutu barang yang diproduksikan.

Komentar