Ragam Penyajian Seni Pedalangan

Ragam yang dapat dilihat dari gerak dan gaya wayang hasil pantulan sinar lampu atau blencong yang dapat memberikan nafas kehidupan dari setiap pelakunya. Kita dapat melihat berbagai macam gaya, yang dalam seni pewayangan di sebut gaya sabetan, gaya seni rupa wayang, gaya pergelaran atau pertunjukan.

Gaya sabetan ini menunjukan suatu kreativitas atau sanggit sang dalang dalam memainkan boneka wayang agar bisa kelihatan hidup. Sedangkan yang dimaksud gaya seni rupa wayang adalah bentuk wayang yang berlainan ornamen serta tinggi-rendahnya wayang, antara lain gaya Yogyakarta, gaya Surakarta, gaya Jawatimuran, gaya Banyumasan, gaya Cirebonan dan gaya Semarangan.

Gaya Pergelaran atau pertunjukan wayang kulit di setiap daerah pasti akan berbeda, misalnya gaya wayang Kulit Purwa Jawa Ngayogyakarta Hadiningrat-Yogyakarta, gaya (gagrag) Kasunanan- Surakarta, gagrag Jawatimuran, gagrag Banyumasan, gagrag Cirebonan dan gagrag Semarang atau gagrag pesisiran. Alur cerita di setiap gaya masing-masing daerah juga berlainan, meskipun judul ceritanya yang sama.

Dalang mempunyai posisi sentral, karena suatu lakon wayang akan menjadi indah dan dapat mempesona penonton atau tidak, tergantung pada ketrampilan dan kreativitas ki dalang dalam membawakan sebuah ceritanya. Seorang dalang yang sanggit, adalah mampu menangkap selera penonton dan mengetahui terhadap suasana penonton. Walaupun dalam cerita yang sama akan tetapi pada saat pergelaran harus berbeda. Hal tersebut dilakukan supaya petunjukkan tidak monoton, dengan harapan agar penonton tidak bosan. Sedangkan penampilannya harus berbeda pula disertai tanggap dan peka terhadap situasi serta kondisi masyarakat sekitar dimana wayang itu dipergelarkan.

Ki Manteb Sudarsono salah satu dalang kenamaan di era sekarang. Sumber: presidensby.info
Ki Manteb Sudarsono salah satu dalang kenamaan di era sekarang. Sumber: presidensby.info

Komentar