Mengaplikasi Aspek Kohesi dan Koherensi Paragraf

Sebuah paragraf yang lengkap pada umumnya terdiri dari beberapa kalimat. Agar kalimat-kalimat itu membentuk suatu paragraf yang baik dan efektif ada syarat pokok yang harus diperhatikan, yaitu kesatuan (kohesi) dan keselarasan atau kepaduan (koherensi).

Kesatuan (kohesi) berkaitan dengan pokok pikiran dalam sebuah paragraf. Paragraf disebut memiliki kesatuan, jika dalam paragraf tersebut hanya mengandung satu pikiran pokok. Pikiran pokok diwujudkan dalam kalimat utama. Selanjutnya, pikiran pokok dikembangkan dengan pikiran-pikiran penjelas. Pikiran-pikiran penjelas yang dituangkan dalam kalimat-kalimat pengembang. Oleh sebab itu, kalimat pengembang harus mendukung kalimat utama. Sedangakan kepaduan (koherensi) berkaitan dengan hubungan dan urutan antarkalimat dalam paragraf.

Sebuah paragraf bukanlah sekedar kumpulan kalimat yang masing-masing berdiri sendiri. Kepaduan paragraf ditentukan oleh hubungan antarkalimat yang serasi dan padu. Selanjutnya, kepaduan suatu paragraf dibentuk dengan mempehatikan dua hal, yaitu (1) unsur kebahasaan, dan (2) perincian dan urutan isi paragraf. Unsur kebahasaan untuk membangun kepaduan paragraf, antara lain:

a. penggunaan kata ganti,
b. bentuk pengulangan, dan
c. kata penghubung antarkalimat.

Contoh:
Pelajaran bahasa Indonesia seringkali dirasakan sangat membosankan, sehingga kurang mendapat perhatian siswa. Hal itu di antaranya disebabkan oleh materi yang disajikan guru yang sebenarnya merupakan masalah yang telah diketahui siswa atau masalah yang tidak diperlukan oleh siswa. Di sisi lain, juga disebabkan oleh materi pelajaran bahasa Indonesia yang sarat dengan teori tentang bahasa dan bukan prinsip-prinsip keterampilan berbahasa sesuai dengan kebutuhan siswa. Di samping itu, siswa yang telah mempelajari bahasa Indonesia sejak duduk di bangku SD merasa sudah mampu menggunakan bahasa Indonesia. Akibatnya, memilih atau menentukan bahan pelajaran yang akan disajikan kepada siswa merupakan kesulitan sendiri bagi pengajar bahasa Indonesia.

Paragraf tersebut terdiri dari lima kalimat. Kalimat (1) adalah kalimat utama yang memuat ide pokok, sedangkan kalimat (2) sampai dengan (5) merupakan kalimat penjelas atau pendukungnya. Hubungan antarkalimat dibangun dengan menggunakan kata atau frase penghubung hal itu, di sisi lain, di samping itu, dan akibatnya. Pengulangan penyebutan kata juga dilakukan untuk menunjukkan hubungan antarkalimat, seperti kata siswa, materi, pelajaran, bahasa Indonesia. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa paragraf tersebut sudah memenuhi aspek kohesi dan koherensi.

Artinya, penulisan paragraf tersebut sudah memenuhi syarat kesatuan karena di dalamnya hanya terdapat satu ide pokok, yaitu yang dituangkan dalam kalimat (1), sedangkan kalimat-kalimat yang lain hanya merupakan kalimat pendukung. Di samping itu, paragraf tersebut juga sudah memenuhi prinsip koherensi karena hubungan antara kalimat yang satu dan kalimat yang lain sudah diikat dengan kata atau frase penghubung. Di sisi lain, semua kalimat pendukungnya adalah kalimat yang relevan atau tidak ada yang menyimpang dari kalimat utamanya dan disusun dalam sebuah rangkaian yang runtut dan harmonis (Ramlan, 2003).

Latihan :
1. Baca dan cermati paragraf berikut! Selanjutnya jelaskan tingkat kekohesian dan kekoherensian pada paragraf berikut! Sertakan bukti dan alasan yang mendukung penjelasanmu!
Kebiasaan makan dan minum di kalangan para abdi dalem kurang lebih sama dengan tetangga sekitarnya. Pada kenyataannya, kehidupan para abdi itu sendiri amat bervariasi, artinya ada yang kaya ada pula yang tergolong miskin. Sebagaimana kebiasaan orang kebanyakan, mereka pun makan tiga kali sehari: pagi, siang, dan sore atau malam hari. Untuk golongan ini, di waktu pagi lazimnya hanya sekadar minum teh saja yang rasanya manis dan kental (nasgithel). Menu di pagi hari ini biasanya dilengkapi dengan pisang goreng ataupun pisang rebus. Kalaupun tidak, ya cukup dengan ketela goreng atau rebus. Adapun tentang bahan asal nyamilan tambahan tersebut ada kalanya merupakan hasil tanamannya sendiri di belakang rumah (kebon). Namun, kalau tak punya lahan yang cukup luas, biasanya mereka membeli di warung sekitar.

2. Perhatikan dan cermati teks berikut! Lakukan identifikasi terhadap kekohesian dan koherensian dari teks tersebut! Jelaskan pendapatmu setakan alasan argumentatif yang mendukung alasanmu!
Andi : “Don, tolong telefonnya!”
Dono : “Aku lagi mandi!”
Andi : “Oke... Oke!”

3. Buat dua buah paragraf dengan ketentuan sebagai berikut!
a. Topik berkenaan dengan pendidikan.
b. Satu paragraf hanya ada satu pikiran utama.
c. Hubungan antarkalimat ditandai dengan pemakaian kata penghubung atau pengulangan kata.
d. Satu paragraf menggunakan pola deduktif dan satu paragraf yang lain menggunakan pola induktif.
e. Pola pengembangan paragraf yang kamu gunakan kamu tentukan sendiri (misalnya generalisasi, analogi, hubungan kausalitas, silogisme).

Komentar