Pengertian Vulkanisme, Magma dan Gunung Api

Pengertian Vulkanisme

Vulkanisme adalah fenomena alam dimana tenaga endogen yang menyebabkan magma naik kepermukaan bumi. Vulkanisme dapat juga diartikan segala sesuatu yang berkaitan dengan gunung berapi atau proses naik dan keluarnya magma kepermukaan bumi.

Gerakan magma itu terjadi karena magma mengandung gas yang merupakan sumber tenaga magma untuk menekan batuan yang ada di sekitarnya. 
Magma adalah cairan batuan , kental, sangat panas dan berpijar. Magma terletak didalam dapur magma pada litosfer (lapisan kulit bumi). Magma terdiri dari berbagai mineral dan gas yang terlarut di dalamnya.

Pengertian Vulkanisme, Magma dan Gunung Api
Gunung Merapi yang mengeluarkan Magma

Magma terjadi akibat adanya tekanan di dalam bumi yang amat besar, walaupun suhunya cukup tinggi, tetapi batuan tetap padat. Jika terjadi pengurangan tekanan, misalnya adanya retakan, tekanannya pun akan menurun sehingga batuan tadi menjadi cair pijar atau disebut magma.

Karena adanya tenaga endogen, litosfer mengalami keretakan dan menyebabkan sejumlah bahan dari dalam lapisan selubung bumi menerobos kedalamnya. Penerobosan materi selubung tidak seluruhnya dapat menembus sampai kepermukaan, pada umumnya tertahan didalam litosfer membentuk dapur magma.

Magma yang tertahan di dalam dapur magma pada lapisan litosfer akan menimbulkan tekanan ke atas permukaan bumi, hingga terbentuk kubah (Dome).

Magma bisa bergerak ke segala arah, bahkan bisa sampai ke permukaan bumi. Jika gerakkan magma tetap di bawah permukaan bumi disebut intrusi magma. Sedangkan magma yang bergerak dan mencapai ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma. Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan gunung api atau disebut juga vulkan.

Macam proses keluarnya magma ke permukaan bumi

Proses penerobosan magma ke permukaan bumi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:

a. Intrusi magma atau disebut plutonisme

Intrusi magma adalah proses penerobosan magama didalam lapisan batuan tetapi tidak mencapai ke permukaan bumi. Hal ini berarti intrusi magma tidak mencapai ke permukaan bumi.

Mungkin hanya sebagian kecil intrusi magma yang bisa mencapai ke permukaan bumi, namun yang perlu diingat bahwa intrusi magma bisa mengangkat lapisan kulit bumi menjadi cembung hingga membentuk tonjolan berupa pegunungan.

Secara rinci, adanya intrusi magma atau disebut plutonisme menghasilkan bermacam-macam bentuk, yaitu:
  • Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai akibat penurun suhu yang sangat lambat
  • Lakolit adalah magma yang menyusup diantara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan diatasnya terangkat sehingga menyerupai lensa cembung, sementara permukaan atasnya tetap rata
  • Keping intrusi atau sill adalah lapisan magma yang tipis menyusup diantara lapisan batuan
  • Intrusi korok atau gang adalah batuan hasil intrusi magma memotong lapisan-lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng
  • Apolisa adalah semacam cabang dari intrusi gang namun lebih kecil
  • Diaterma adalah batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder, mulai dari dapur magma sampai ke permukaan bumi.

b. Ekstrusi Magma

Ekstrusi magma adalah prose penerobosan magma mencapai permukaan bumi dan membentuk gunung api. Ekstrusi terjadi bila magma mendapat tekanan gas yang cukup kuat dan ada retakan pada kulit bumi. Jadi ekstrusi magma adalah proses keluarnya magma ke permukaan bumi.
 
Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan terjadinya gunung api, ekstrusi magma tidak hanya terjadi di daratan tetapi juga bisa terjadi di lautan, oleh karena itu gunung berapi bisa terjadi di dasar lautan. Peristiwa keluarnya magma ke permukaan bumi disebut erupsi.
 
Macam-macam bentuk intrusi magma
Macam-macam bentuk intrusi magma
 

Jenis-jenis erupsi magma 

Berdasarkan lubang tempat terjadinya, erupsi dibagi dalam tiga macam, yaitu:

1) Erupsi Linier

Erupsi Linier yaitu peristiwa keluarnya magma melalui retakan kulit bumi yang berbentuk memanjang, sehingga membentuk kerucut memanjang. Misalnya gunung api Laki di Eslandia, dan deretan gunung api di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

2) Erupsi Areal

Erupsi Areal yaitu peristiwa keluarnya magma yang meleleh pada permukaan bumi karena letak dapur magma sangat dekat dengan permukaan bumi sehingga membentuk kawah gunung api yang sangat luas. Misalnya Yellow Stone National Park di Amerika Serikat yang luasnya mencapai 10000 km persegi.

3) Erupsi Sentral

Erupsi Sentral yaitu peristiwa keluarnya magma melalui lubang di permukaan bumi dan membentuk gunung yang letaknya tersendiri. Misalnya gunung Krakatau, Gunung Vesucius dan lain-lain.
 

Berdasarkan proses keluarnya magma, erupsi magma dibagi menjadi tiga jenis;

a. tipe erupsi Strombolian, b. Freatik (ledakan uap), c. Erupsi tipe Vesuvian
a. tipe erupsi Strombolian, b. Freatik (ledakan uap), c. Erupsi tipe Vesuvian
  1. Erupsi eksplosif, letusan sangat kuat akibat tekanan gas magma dan menyemburkan bahan-bahan vukanik yang padat dan cair
  2. Erupsi efusif, letusan gunung api, mengeluarkan lava
  3. Erupsi campuran, letusan yang terjadi selang-seling antara eksplosif dan efusif
 

Tipe-tipe Gunung Api

Gunung Api Perisai (Prisma)

Gunung api tipe perisai bentuknya landai sehingga mirip tameng atau perisai. Terbentuknya karena magma yang keluar (lava) sangat cair, tekanan gas rendah dan dapur magma sangat dangkal. Sudut kemiringan gunung api perisai antara 10°-100°
 
Gunung api bentuk perisai atau prisma
Gunung api bentuk perisai atau prisma
 

Gunung Api Maar (Corong/Kubah)

Gunung api Maar memiliki kawah yang lebar. Terbentuk karena letusan (eksplosif) yang sangat kuat sehingga menghancurkan bagian permukaan dan membentuk corong pada kawahnya. Gunung Bromo (Tengger), Danau Kawah Klakah di Gunung Lamongan, sera Danau Toba.
 
Gunung api bentuk Maar
Gunung api bentuk Maar
 

Gunung Api Strato (Kerucut)

Gunung api ini mempunyai bentuk kerucut yang terkesan tinggi. Terbentuk karena letusan dan lelehan secara bergantian terus menerus sehingga lerengnya berlapis-lapis. Sebagian besar gunung api yang ada di Indonesia berbentuk kerucut.
 
Gunung api Strato atau kerucut
Gunung api Strato atau kerucut
 

Fenomena alam pasca vulkanik

Beberapa fenomena alam yang terjadi pada pasca vulkanik atau setelah gunung meletus pada beberapa tempat sangat menarik untuk diketahui karena dapat memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia, misalnya dapat digunakan sebagai obyek wisata, kegiatan ekonomi, sebagai sumber energi panas bumi, tapi juga ada yang sangat berbahaya bagi manusia, tergantung bagaimana kita mensikapinya.

Fenomena alam yang terjadi pasca vulkanik diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Mata air panas (air thermal) dan air mineral

Jenis air ini banyak dimanfaatkan sebagai sumber air mineral yang dikosumsi dalam bentuk kemasan yang telah banyak dijumpai di depot air isi ulang atau dijual bebas. Mata air yang terkenal antara lain mata air panas Baturaden di Purwokerto, Ciater di Bandung dan Sangkanhurip di Kuningan.

b. Sumber gas (ekskalasi)

Sumber gas ini dapat keluar dalam bentuk sebagai berikut:
  • Solfatar, yaitu sumber gas belerang. Kenampakan ini banyak dijumpai di kawah-kawah puncak gunung api yang masih aktif. Misalnya, di kawah Gunung Bromo dan kawah puncak Gunung Merapi DIY.
  • Fumarol, yaitu sumber gas uap air. Sumber gas ini sama seperti solfatar. Fumoral dapat dijumpai pada gunung api yang masih aktif.
  • Mofet, yaitu sumber gas asam arang. Sama seperti fumarol dan solfatar, mofet juga dapat dijumpai pada gunung api yang meletus. Mofet dan belerang merupakan dua gas yang berbahaya bagi manusia karena dapat menyebabkan kematian.

c. Mata air geyser

Mata air geyser ditemukan di daerah vulkanik aktif. Geyser merupakan mata air tanah yang menyembur sewaktu-waktu dalam celah batuan atau bekas kantong magma akibat dorongan gas dari dalam. Geyser tidak akan nampak jika kandungan air tanah pada daerah tersebut habis, namun pada saat terisi air akan muncul kembali. Fenomena ini dpat kamu jumpai di Plato Dieng Jawa Tengah.

Penyebaran pegunungan dan Gunung Api

Secara garis besar, terdapat dua rangkaian pegunungan.
  1. Sirkum Mediterania, berawal dari Pegunungan Atlas, Yura, Alpen (Eropa), Kaukasus, Himalaya (Asia), tenggelam dan muncul sebagai pulau-pulau di Kep. Andaman, tenggelam dan muncul sebagai Pegunungan bukit barisan, pegunungan di pulau Jawa, Bali, NTB, NTT dan berakhir di Kep. Maluku.
  2. Sirkum Pasifik, rangkaianpegununga yang berawal dari pegunungan Cordileras De Los Andes (Amerika Selatan), Rocky, Sierra Madre (Amerika Utara), tenggelam dan muncul sebagai pegunungan di Kep. Jepang, tenggelam dan muncul sebagai pegunungan di Kep. Filipina, tenggelam dan muncul sebagai pegunungan di Pulau Sulawesi, dan berakhir di Kep. Maluku.

Komentar