Macam Proses Pemfosilan

Proses dari pemfosilan dapat terjadi dengan cara yang bermacam macam, serta dipengaruhi oleh keadaan lingkungan sekitarnya. Macam macam hewan dan tumbuhan jika mati jasadnya mungkin dapat terawetkan dalam keadaan yang tidak berubah. Dalam hal ini bahan yang menyusun cangkangnya setelah menjadi fosil sama dengan bahan yang dimiliki oleh hewan atau tumbuhan semula sewaktu hidupnya. Ada pula hewan atau tumbuhan yang cangkangnya terawetkan dalam keadaan berubah, misalnya karena perubahan atau pengurangan zat-zat mineral atau karena penggantian seluruhnya oleh berbagai bahan lain.

Proses proses pada pemfosilan dapat terjadi melalui berbagai cara:

1. Fosil-fosil yang tidak termineralisasi
Yaitu fosil dimana rongga-rongga dalam cangkangnya tidak terisi oleh berbagai mineral, macam tipe ini adalah:
  • Fosil-fosil yang tidak berubah sering dijumpai pada batu-batuan berumur mesozoikum dan kenozoikum, seperti gigi ikan hiu, berbagai tulang dan cangkang molluska.
  • Kadang-kadang ada organisme yang mengalami kejatuhan getah tumbuhan dan mati karena terbungkus olehnya yang kemudian dapat menjadi fosil.
Fosil insect in amber, yaitu fosil batuan amber yang berisi serangga yang dulunya terjebak di dalam getah pohon dan akhirnya membatu menjadi fosil
Fosil insect in amber, yaitu fosil batuan amber yang berisi serangga yang dulunya terjebak di dalam getah pohon dan akhirnya membatu menjadi fosil
  • Tumbuhan atau bahan organik lainnya setelah mati dengan cepat tertutup oleh lapisan tanah. Karena panas di dalam bumi maka gas dalam tumbuhan atau bahan organik tersebut menguap dan yang tertinggal hanyalah zat organiknya dalam bentuk suatu gambaran atau tapak dari fosil bersangkutan yang dapat terlihat dengan jelas di dalam batuan.
  • Pemfosilan dalam aspal. Di beberapa daerah di dunia terdapat berbagai tempat dimana aspal keluar dari dalam tanah. Hal ini disebabkan karena suatu lapisan tanah yang mengandung minyak bumi serta aspal terbuka oleh kikisan dan akibatnya minyak bumi tersebut mengalir keluar dari permukaan tanah sehingga lama kelamaan menutupi suatu daerah yang luas. Seiring terjadinya peristiwa minyak bumi yang mengalir hilang dang yang tersisa hanyalah aspalnya yang kemudian menjadi danau aspal. Di dalam danau tersebut, sering terperangkap hewan yang kemudian tidak dapat keluar lagi dan mati di tempat itu.
  • Pemfosilan dengan cara pembekuan. Dalam hal ini hewan yang mati tertutup serta terlindung oleh lapisan es yang membeku dengan cepat. Oleh karena diginnya es tersebut, maka tidak ada bakteri pembusuk yang dapat hidup dalam bangkai itu untuk membusukkannya dan udaranya tertahan oleh lapisan es itu. Sebagai contoh paling terkenal dari proses fosilisasi pemfosilan ini adalah penemuan fosil Mammot.
Fosil mammot yang dulunya terjebak dalam bongkahan es
Fosil mammot yang dulunya terjebak dalam bongkahan es

2. Fosil-fosil yang termineralisasi
Proses proses fosilisasi pemfosilan meliputi beberapa cara diantaranya sebagai berikut:
  • Histometabasis: merupakan suatu istilah yang khusu dipakai untuk tumbuhan terutama fosil kayu yang mengalami penggantian total. Molekul demi molekul dari jaringan tumbuhan itu diganti oleh berbagai mineral lain yang meresap ke dalam jasad tumbuhan tersebut setelah terpendam dalam tanah. Struktur mikro dari tumbuhan tersebut masih terpelihara dan tampak jelas. Mineral yang menggantikannya pada umumnya adalah rijang, opal ataupun kalsedon.
  • Penggantian (replacement): Proses proses ini mencakup suatu penggantian total dari bahan-bahan yang menyusun cangkang organisme dengan mineral-mineral lain.
  • Permineralisasi: adalah suatu proses proses pengisian dari tiap-tiap lubang (pori) oleh mineral-mineral lain yang terdapat dalam tulang ataupun dalam cangkang kerang. Hanya lubangnya saja yang terisikan, sedangkan bahan semula yang menyusun tulang ataupun cangkang tersebut tetap tidak berubah.
  • Koprolit: adalah kotoran hewan yang berubah menjadi fosil.
Fosil dari sisa kotoran hewan atau koprolit
Pemfosilan dari sisa kotoran hewan atau koprolit
  • Gastrolit: kadang-kadang ditemukan batu membulat yang halus dipermukaannya di dalam badan hewan yang telah menjadi fosil.
Fosil yang diperkirakan sisa gas dalam tubuh hewan yang memfosil
Pemfosilan yang diperkirakan sisa gas dalam tubuh hewan yang memfosil

3. Bentuk-bentuk pemfosilan yang lain
a. Impresi
Impresi yaitu suatu fosil yang terdapat dalam batuan sedangkan fosilnya sendiri telah lenyap. Impresi ini dapat dibagi menjadi:
  • Tapak atau eksternal mold: proses impresi yang gambaran bagian luar fosil yang ditinggalkan olehnya dalam batuan.
  • Tuangan atau internal mold: macam impresi yang terjadi karena fosil itu sendiri oleh satu dan lain hal telah lenyap dan rongga kosong di dalam lapisan tanah yang ditinggalkan oleh fosil itu sendiri diganti zat lain.
  • Cetak atau cast: Cast dapat terjadi jika rongga antara tapak dan tuangan terisi oleh suatu zat lain dari luar, sedangkan fosil sendiri oleh satu lain hal telah lenyap.
Diagram tipe pemfosilan
Diagram tipe pemfosilan
b. Liang dalam tanah yang dibuat untuk tempat kediaman hewan, misalnya cacing, tikus, kerang, dan lain-lain bila terisi oleh batuan juga dapat menjadi fosil.


Komentar