Tol Laut Pelayaran Laut Indonesia

Perairan antarpulau merupakan penghubung wilayah Indonesia. Lautan sebagai penghubung berarti memerlukan sarana dan prasarana penunjang. Transportasi merupakan sarana penghubung antarpulau. Implikasi dari kondisi tersebut yaitu perlu meningkatkan kuantitas dan kualitas moda transportasi laut. Sumber daya manusia yang kompeten diperlukan untuk mengatur dan mengelolanya.

Pembangunan poros maritim meliputi lima pilar penting, salah satunya memberi prioritas pada pengembangan infrastrukur dan konektivitas maritim. Jalan yang ditempuh Indonesia adalah dengan membangun tol laut, deep seaport, logistik, dan industri perkapalan serta pariwisata maritim. Fasilitas penunjang kemaritiman semakin membaik sehingga aktivitas berbasis kemaritiman berjalan ke arah positif.

Pembangunan tol laut Indonesia bertujuan mengurangi disparitas harga barang, terutama di wilayah Indonesia Timur. Wujud program ini yaitu penetapan enam trayek angkutan laut berjadwal. Kapal dengan trayek/rute yang sudah ditetapkan beroperasi rutin dan tidak bergantung pada keberadaan angkutan barang.
Pembangunan tol laut Indonesia bertujuan mengurangi disparitas harga barang, terutama di wilayah Indonesia Timur. Wujud program ini yaitu penetapan enam trayek angkutan laut berjadwal. Kapal dengan trayek/rute yang sudah ditetapkan beroperasi rutin dan tidak bergantung pada keberadaan angkutan barang.
Pelayaran kapal tol laut tidak akan menggusur atau mematikan pelayaran laut rakyat yang menggunakan kapal tradisional. Kapal tol laut yang berlabuh di pelabuhan besar dapat bekerja sama dengan pelayaran rakyat. Aturan ini membuka kesempatan pelayaran rakyat ikut andil dalam program tol laut. Pelayaran rakyat mendistribusikan barang yang diangkut kapal tol laut ke pelabuhan kecil. Kapal tol laut dan kapal tradisional saling membantu dan melengkapi sehingga seluruh wilayah Kepulauan laut Indonesia saling terhubung.