Bila kita lihat silsilah Wiratha dengan silsilah Mahabharata versi Pustaka Raja Purwa, maka kekeluargaan yang terjalin antara Wiratha dan Mahabharata telah ada sejak leluhur Pandawa. Kekeluargaan antara kedua keturunan tersebut diperkuat dengan adanya perkawinan, diantaranya adalah perkawinan antara Begawan Parikenan dengan Dewi Bramaneki, perkawinan antara Palasara dengan Rara Amis (Durgandini), perkawinan antara Abimanyu dengan Dewi Utari. Dari perkawinan tersebut menurunkan raja-raja Hastina, bahkan dipercaya oleh masyarakat Jawa dianggap sebagai leluhur para raja yang memerintah di pulau Jawa.
Dalam silsilah Wiratha inilah terdapat penyimpangan silsilah Mahabharata versi India yang akhirnya lurus kembali menjadi Mahabharata versi Puataka Raja Purwa. Hal tersebut terjadi karena adanya perkawinan antara Abiyasa dengan putri-putri bekas janda Raden Citrawirya dan Raden Citragada.
Pelurusan silsilah ini, dimaksudkan untuk menghilangkan kesimpang siuran silsilah Mahabharata, dan untuk pergelaran wayang di Indonesia di ambil dari silsilah Mahabharata versi Pustaka Raja Purwa. Pelurusan silsilah tersebut adalah hasil jasa Dewi Durgandini yang besar niatnya untuk menurunkan raja-raja yang memerintah negara Hastina sampai akhir zaman, menurunkan satriya jujur dan berbudi luhur, adil paramarta dan gagah perkasa. Karena pertalian keluarga yang masih dekat itulah, maka dalam perang Bharatayuda keluarga Wiratha ada di fihak Pandawa, dan para putra Wiratha gugur semuanya.
Dalam jalinan cerita Mahabharata, Wiratha tidak kalah pentingnya dengan negara Hastina. Jasa yang sangat besar yang diberikan Wiratha kepada para Pandawa, ialah dalam Wiratha-Parwa, mulai dari penyamaran para Pandawa dan mengabdi kepada Prabu Matswapati, hingga sampai terjadi pertemuan besar antara Batara Kresna dengan Prabu Matswapati yang berembug akan meminta sebagian negara Hastina yang menjadi milik Pandawa pula.
Peranan kedua yang penting bagi generasi penerus Pandawa, adalah dinikahkannya Dewi Utari putra Matswapati dengan Abimanyu putra Arjuna. Adapun pertalian keluarga antara Pandawa dan Wiratha dinyatakan bahwa Prabu Matswapati adalah buyut para Pandawa, jadi Abimanyu menikahi neneknya sendiri.
Hubungan keluarga antara Wiratha dan Mahabharata ini, bukanlah secara kebetulan, seperti perkawinan antara Parasara dengan Dewi Rara Amis. Menurut kisah, bertemunya Bambang Parasara dengan Dewi Rara Amis itu ketika hendak menyeberang Bengawan Jamuna, tetapi memang sudah di takdirkan Dewata untuk membuat suatu kisah hidup yang panjang untuk mencapai akhir cerita yang mantap, dan diselingi kisah sedih, gembira seperti halnya perjalanan hidup manusia di alam fana ini.
Matswapati (Raja Wiratha) |
Jejer Negara Wiratha (Rajamala, Kencakarupa, Rupakenca, Matswapati, Seta) |
Dewi Utari |
Silsilah Raja-raja Wiratha || (Sumber: Buku Pengetahuan Pedalangan 2, hal 59, Departemen P & K, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, 1983). |
Komentar
Posting Komentar
Dengan menggunakan kolom komentar atau kotak diskusi berikut maka Anda wajib mentaati semua Peraturan/Rules yang berlaku di situs plengdut.blogspot.com ini. Berkomentarlah secara bijak.