Silsilah Ramayana

Seperti halnya dengan Mahabharata, Ramayanapun mempunyai nenek moyang dewa, yaitu Batara Wisnu yang turun-temurun sampai Batara Rama. Silsilah Ramayana tidak serumit silsilah Mahabharata, karena silsilah Ramayana tidak terdapat penyimpangan-penyimpangan kekeluargaan. Lagi pula silsilah Ramayana tidak banyak sangkut pautnya dengan keluarga lain.

Ramayana juga hasil sastra India yang bersumberkan kepada Dewa Wisnu. Kalau Mahabharata disusun oleh Empu Sedah dan Empu Panuluh, maka Ramayana .disusun oleh Empu Walmiki dan merupakan cerita epos mitos Hindu yang berbentuk legenda rakyat India. Prabu Airlangga pernah menitahkan bahwa “sebenarnya Ramayana 1000 tahun lebih tua dari Mahabharata”, maka dalam beberapa lakon, ucapan Prabu Airlangga itu seolah-olah benar adanya. Lakon Rama Nitis, dan Makuta Rama, adalah salah satu contoh yang menunjukan bahwa Ramayana itu benar lebih tua daripada kelahiran Mahabharata, walaupun kebenaranya itu masih diragukan. Hal yang pokok adalah, bahwa Batara Rama adalah titisan Batara Wisnu yang dalam peranannya ditampilkan sebagai pembasmi kejahatan, keangkara murkaan, kedoliman yang merajalela di dunia.

Bila dibandingkan dengan daerah lainya cerita Ramayana ini sangat digemari masyarakat, baik di Jawa Tengah di Jawa Barat, Bali dan Di Jawa Timur. Dari ke empat wilayah tersebut hanya di wilayah Jawa Barat yang kurang menggemari lakon Ramayana.

Beberapa hal yang terkait dengan cerita Ramayana, antara lain adalah permintaan Dewi Kekayi yaitu ibu Raden Barata yang menjadi selir Prabu Dasarata untuk menggagalkan penobatan Regawa atau Rama sebagai raja di Ayodya, pengusiran Rama selama 14 tahun meninggalkan Ayodya, penculikan istri Rama yaitu Dewi Sinta yang dilakukan oleh Rahwana raja dari negara Alengka, peperangan adik kakak antara Prabu Subali melawan Prabu Sugriwa (Bala Wanara/monyet) akibat salah faham, matinya Rahwana, pembakaran diri Dewi Sinta sebagai bukti akan kesucian dirinya.

Keturunan terakhir dari Batara Rama ini adalah Kusya dan Lawa. Kusya dan Lawa adalah putra kembarnya yang tidak diketahui akhir ceritanya, karena tidak ada kanda yang menceritakan akhir kisah Ramayana tersebut.

Silsilah Raja-raja Ayodya
Silsilah Raja-raja Ayodya || (Sumber: Buku Pengetahuan Pedalangan 2, hal 47, Departemen P &
K, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan, 1983).
Silsilah Dewi Sinta
Silsilah Dewi Sinta || (Sumber: Layang Arjunasasrabahu, Batharadi Weja)

Komentar