Kuk (yoke) adalah kayu balok dimana biasanya diletakkan pada bagian atas leher sapi maupun kerbau sebagai alat yang bisa membantu kerjasama sepasang hewan tersebut dalam mengangkut beban yang diberikan untuk ditarik bersama. Biasanya penggunaan yoke kuk hanya dikhususkan pada hewan-hewan ternak pekerja dan bukan hewan ternak potong.
Selain pada sapi dan kerbau, yoke atau kuk dipasang juga pada hewan-hewan pekerja seperti keledai, kuda dan lembu. Jenis kuk ada dua macam, yaitu kuk tunggal dimana biasanya hewan penarik yang digunakan hanya satu saja. Sedangkan jenis kedua yaitu kuk ganda yang biasanya dipasang dan digunakan jika hewan pekerja yang digunakan lebih dari satu.
Selain pada sapi dan kerbau, yoke atau kuk dipasang juga pada hewan-hewan pekerja seperti keledai, kuda dan lembu. Jenis kuk ada dua macam, yaitu kuk tunggal dimana biasanya hewan penarik yang digunakan hanya satu saja. Sedangkan jenis kedua yaitu kuk ganda yang biasanya dipasang dan digunakan jika hewan pekerja yang digunakan lebih dari satu.
Neck kuk atau yoke leher yang biasanya sering kita temui di daerah-daerah Indonesia |
Head kuk atau yoke kepala, teknik yoke yang biasanya digunakan di Jerman |
Yoke Single kuk, merupakan kuk model tunggal untuk satu hewan penarik (contoh sapi) |
Desain kuk ganda untuk 2 hewan penarik biasanya kuk lebih berbentuk lengkungan menyerupai huruf M |
Etimologi
Kata “kuk” dalam bahasa Inggris disebut yoke dipercaya meupakan kata yang berasal dari proto Indo Eropa dimana berasal dari kata yugom. Yugom sendiri berasal dari kata kerja yeung yang bisa diartikan sebagai “gabungan” atau “bersama-sama”. Sehingga yoke bia diartikan sebagai alat untuk kerjasama dalam melakukan sebuah pekerjaan yang dilakukan hewan-hewan ini.
Dalam bahasa serapan istilah yugom menjadi yoke dengan arti adalah kuk. Sedangkan di beberapa negara lainnya istilah yoke memiliki kemiripan, misalnya dalam bahasa Jerman berarti “Joch”, bahasa Latin yaitu “iugum”, Yunani kuno berarti zygon (ζυγόν), bahasa Persia adalah YUG (وغ), sedangkan dalam sansekerta dikenal dengan Yuga (युग).
Pemilihan Kuk
Telah dijelaskan diatas bahwa kuk hanya digunakan pada sapi pekerja. Di beberapa daerah di Indonesia, banyak penggunaan sapi betina sebagai tenaga kerja utama saat menggarap sawah. Namun jika untuk menarik maupun mengangkat barang banyak menggunakan sapi jantan.
Pemilihan sapi yang baik untuk dipekerjakan juga menjadi hal yang penting. Biasanya sapi yang memiliki otot serta pertumbuhan urat dalam tubuhnya bagus akan dipekerjakan untuk mengangkut barang. Sedangkan sapi berlemag dan berdaging banyak akan dimasukan dalam golongan sapi potong. Lain halnya dengan kerbau dimana rata2 memiliki otot kuat untuk bekerja dan jarang dikonsumsi kecuali di daerah tanah Toraja.
Jika kuk dikenakan pada leher sapi sebaiknya kita memilih sapi pekerja dengan bahu serta leher yang kuat dan memiliki gelambir. Bahu dan leher yang pendek dan terdapat banyak gelambir akan menunjang pemanfaatan kuk pada sapi.
Setelah pemilihan sapi pekerja selesai, kita dapat melatihnya dengan menggunakan beban ringan seperti menarik balok terlebihdahulu. Pemilihan bentuk kuk harus di sesuaikan dengan sapi saat berlatih. Sebaiknya gunakan kuk dengan tekstur halus terlebihdahulu agar kulit sapi tidak menjadi lecet atau luka nantinya.
Kuk Leher
Balok kuk yang digunakan pada leher biasanya merupakan kuk umum yang sering kita lihat di daerah-daerah Indonesia. Seperti halnya pada karapan sapi dan lainnya. Posisi kuk di leher ini juga menyerupai kuk kuda saat menarik kereta kuda. Hanya saja kuk kereta kuda tidak sebesar kuk kerbau dan sapi.
Kuk Kepala
Tipe kuk seperti ini banyak digunakan oleh petani-petani Jerman dalam mempekerjakan sapi atau kerbau untuk mengangkut barang. Beberda dengan kuk pada leher, kuk kepala biasanya di letakkan tepat dikepala namun tidak sebesar balok kuk pada leher.
Komentar
Posting Komentar
Dengan menggunakan kolom komentar atau kotak diskusi berikut maka Anda wajib mentaati semua Peraturan/Rules yang berlaku di situs plengdut.blogspot.com ini. Berkomentarlah secara bijak.