Pengaruh Pembentukan Permukaan Bumi bagi Kehidupan

Pembentukan permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya tenaga endogen dan tenaga eksogen memberi pengaruh yang besar terhadap makhluk hidup. Pengaruh tersebut bisa menguntungkan dan juga merugikan bagi manusia berkenaan dengan bencana yang ditimbulkannya.

Pembentukan permukaan bumi.
Pembentukan permukaan bumi.

1. Manfaat Tenaga Endogen dan Eksogen bagi Kehidupan


a. Manfaat Tenaga Endogen

  1. Adanya gerak epirogenetik negatif yaitu naiknya daratan atau turunnya permukaan laut dapat memperluas daratan dan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian.
  2. Adanya aktivitas vulkanisme dari gunung berapi yang mengeluarkan berbagai bahan seperti abu vulkanik yang telah mengalami pelapukan dapat meningkatkan kesuburan tanah, makdani yaitu mata air mineral yang panas baik untuk pengobatan, tenaga panas bumi digunakan untuk pembangkit tenaga listrik, dan magma banyak mengandung mineral, dalam proses pembekuannya akan terurai berbagai mineral sebagai barang tambang yang bernilai tinggi seperti emas, perak, intan, timah, tembaga, dan sebagainya.
  3. Adanya proses metamorfosis batuan akibat perubahan suhu dan tekanan menghasilkan tambang yang bernilai tinggi, seperti marmer untuk bahan bangunan dan antrasit untuk bahan bakar.
  4. Gejala vulkanisme menghasilkan bentukan yang menarik dan dapat dijadikan objek wisata seperti Kawah Gunung Tangkuban Perahu di Bandung Jawa Barat.

b. Manfaat Tenaga Eksogen

  1. Pelapukan yaitu proses penghancuran massa batuan menyebabkan tanah menjadi gembur dan subur.
  2. Adanya proses erosi yaitu pengikisan oleh air, angin atau gelombang membentuk permukaan bumi yang menarik dan dapat dijadikan objek wisata seperti Ngarai Sianok.
  3. Adanya proses sedimentasi yaitu pengendapan menghasilkan daratan di permukaan bumi yang subur dan sangat baik untuk kegiatan pertanian.

2. Kerugian Tenaga Endogen dan Eksogen bagi Kehidupan


a. Gejala-gejala Alam yang Berasal dari Tenaga Endogen

1) Gerak epirogenetik positif yaitu proses turunnya daratan dan naiknya permukaan air laut, mengakibat-kan terendamnya wilayah-wilayah pantai yang rendah dan mempersempit wilayah daratan. Proses gerak epirogenetik positif ini menjadi ancaman bagi kota-kota yang terletak di wilayah pantai yang rendah.

2) Terjadinya patahan pada kulit bumi akibat peristiwa tumbukan lempeng-lempeng kulit bumi yang mengakibatkan terjadinya gempa tektonik baik yang terjadi di daratan atau di lautan menimbulkan dampak kerusakan yang hebat terhadap kehidupan di permukaan bumi. Contohnya gelombang Tsunami yang terjadi di wilayah Nanggro Aceh Darussalam 26 Desember 2004. Timbulnya gelombang Tsunami tersebut disebabkan oleh adanya getaran gempa (gelombang gempa) yang ditimbulkan oleh peristiwa patahan yang terjadi pada dasar Samudra Hindia akibat proses tumbukan antara lempeng Samudra Hindia dengan lempeng Benua Asia, kemudian getaran gempanya dirambatkan melalui air laut ke permukaan laut. Getaran gempa yang dirambatkan ke permukaan laut menimbulkan gelombang air laut yang besar dan tinggi yang disebut Tsunami.

3) Aktivitas vulkanisme dari gunung berapi menimbulkan akibat yang membahayakan seperti:
  • Banjir lahar yaitu lahar panas atau dingin yang mengalir merusak tanaman dan menutup tanah yang subur.
  • Banjir lava yaitu aliran lava dengan temperatur yang tinggi menghancurkan apa saja yang dilaluinya.
  • Aktivitas vulkanisme yang terjadi di laut menyebabkan gelombang pasang yang disebut Tsunami dengan ketinggian mencapai 60 meter dapat merusak kawasan pantai dan menimbulkan bencana yang besar.  Contohnya ketika terjadi letusan Gunung Krakatau 27 Agustus 1883 yang terletak di Selat Sunda, gelombang pasangnya menyapu habis daratan wilayah Keresidenan Banten, Lampung Selatan, Pantai Utara Jawa sampai Cirebon, dan Pantai Selatan Jawa sampai Cilacap pada waktu itu dengan jumlah korban mencapai 36.417 jiwa (Sumber: 100 tahun meletusnya Krakatau 1883-1983, Abdul Hakim, Antar Kota, Jakarta.
  • Awan emulsi yaitu awan panas yang keluar dari kepundan yang membahayakan kulit dan pernapasan.
4) Gempa bumi yang kuat dapat menimbulkan bencana yang besar di antaranya bangunan dan gedung rusak, jalan, jembatan, jaringan listrik serta tsunami yang dapat merenggut korban jiwa manusia.

b. Gejala-gejala Alam yang Berasal dari Tenaga Eksogen

  1. Pelapukan yang berupa proses oksidasi dapat membuat barang-barang dari besi berkarat dan hancur.
  2. Erosi air dipermukaan bumi menghanyutkan lapisan tanah yang subur.
  3. Abrasi pantai yang berlangsung terus menerus mengakibatkan pantai menjadi curam.
  4. Hembusan angin dan salju dapat menimbulkan badai yang dapat menghancurkan pemukiman penduduk serta berbagai fasilitas.
  5. Banjir, yaitu tergenangnya daratan akibat tidak seimbangnya pelepasan dengan tingginya curah hujan, atau meluapnya sungai karena debit air pada sungai melebihi kapasitasnya.
  6. Kekeringan, yaitu berkurangnya kadar air suatu daerah akibat tidak mendapat pengaliran atau kemarau dalam kurun waktu lama.

3. Upaya Menanggulangi Gejala-gejala Bencana Alam

Upaya-upaya untuk mengurangi dan menghindari gejala-gejala bencana alam akibat proses pembentukan relief permukaan bumi yang berasal dari tenaga endogen dan tenaga eksogen antara lain

a. Mengurangi bahaya dari aktivitas vulkanik dengan cara sebagai berikut:

1) Membuat terowongan-terowongan air pada kepundan yang berdanau.
2) Mengadakan pos-pos pengamatan gunung berapi.
3) Mengungsikan penduduk yang bermukim di sekitar gunung berapi yang akan meletus.
4) Membuat rencana bangunan tahan gempa untuk mengurangi bahaya gempa bumi.
5) Tidak membangun tempat pemukiman pada lahan yang labil.

b. Mengurangi bahaya erosi dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1) Mengadakan penyengkedan pada lahan yang miring.
2) Mengadakan penghijauan dan reboasasi.