Kreativitas dalam Tindakan Ekonomi

1. Pengertian Kreativitas dan Inovatif

Ekonomi yaitu cara manusia mempertahankan kelangsungan hidup. Dalam hal ini manusia dihadapkan pada permasalahan di antaranya:
  • berbagai kebutuhan,
  • cara memenuhi kebutuhan dengan berbagai kegiatan ekonomi,
  • laju pertumbuhan penduduk, dan
  • kelangkaan sumber daya sebagai alat pemenuhan kebutuhan.

Dengan permasalahan-permasalahan tersebut, manusia harus melakukan tindakan-tindakan yang kreatif dan inovatif untuk dapat mengatasi masalah yang menjadi hambatan-hambatan dalam memenuhi kebutuhan dan kelangsungan hidup. Dalam hal ini, manusia harus menggunakan akal dan pikiran.
Jika kita perhatikan dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat sebenarnya merupakan manusia pemikir. Manusia selalu bertanya pada dirinya sendiri dan mencoba merealisasikan pertanyaan tersebut. Pertanyaan-pertanyaan tersebut di antaranya:
  • Dapatkah saya memenuhi kebutuhan?
  • Bagaimana caranya supaya dapat memenuhi kebutuhan?
  • Apa yang harus saya kerjakan?
  • Bagaimana supaya benda itu dapat dipergunakan secara tepat dan efektif?

Contoh-contoh bahwa manusia sejak lahir dan selama hidupnya selalu kreatif dan melakukan inovasi di antaranya:
  • Bayi yang lapar atau sakit secara naluri sudah memiliki kemampuan berpikir (kreatif) dengan cara menangis sehingga orang di sekitarnya (terutama ibunya) akan mengetahui bahwa bayi itu membutuhkan minum, makanan, atau merasakan sakit. Seorang ibu yang kreatif langsung memberi makan, minum, dan obat tanpa ada suruhan.
  • Seorang balita melihat benda yang menarik di atas meja. Ia kemudian mencoba mengambilnya dengan terlebih dulu naik ke atas kursi. Hal ini memperlihatkan bahwa balita ini memiliki sifat kreatif.
  • Seorang ibu rumah tangga akan memikirkan cara menghidangkan makanan yang tidak akan membosankan. Misalnya, makanan yang terbuat dari jagung tidak mungkin setiap hari jagung itu direbus, si ibu akan mengubah rasa dan bentuk jagung itu dengan memberi bumbu dan melumatkannya kemudian menggorengnya jadilah bakwan jagung atau bisa juga dibuat kue. Perilaku ibu itu kreatif dan inovatif karena melakukan pembaharuan.
  • Menciptakan peralatan dengan bahan baku yang mudah tersedia sehingga benda itu akan lebih berguna. Misalnya, peralatan yang dibuat dengan bahan baku alas bambu dan beraneka bentuk sehingga menjadi komoditas ekspor yang merupakan sumber devisa negara dan dapat meningkatkan tingkat kemakmuran.
Manusia sejak kecil sudah memiliki kreativitas
Manusia sejak kecil sudah
memiliki kreativitas

Teknologi yang berguna bagi masyarakat:
  1. Mesin bubut pada tahun 1800 diciptakan oleh Hendri Maudslay (Inggris);
  2. Telepon pada tahun 1876 oleh Alexander Graham Bell (Skotlandia);
  3. Kamera kodak pada tahun 1888 oleh George Eastman (Amerika);
  4. Mesin cuci pada tahun 1858 oleh hamilton smith (Amerika);
  5. Korek api pada tahun 1844 oleh Gustave Pasch (Swedia);
  6. Komputer elektrik pada tahun 1946 oleh J. Prespeh Eckert dan John W. Manchly (Amerika).

2. Proses Kreativitas Dan Proses Inovasi

a. Proses Kreativitas

Coba perhatikan sekitar lingkungan kita oleh kalian, semua tingkah laku manusia dari balita, anak-anak, hingga orang dewasa sebenarnya secara tidak disadari sudah kreatif, artinya memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang menurut anggapannya sangat bermanfaat dan dapat memperoleh kepuasan. Misalnya Dani seorang siswa yang ingin memperoleh prestasi yang memuaskan, tentu saja Dani akan belajar dengan rajin dengan tidak mengenal lelah. Lalu bagaimana apabila kamu lapar? Perhatikan pula anak balita yang badannya masih pendek bagaimana caranya mendapatkan makanan yang berada di atas meja yang tinggi?
Kreativitas seseorang akan berkembang melalui proses atau perjalanan waktu yang lama dan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti
  • pengaruh lingkungan;
  • pengaruh lingkungan masyarakat;
  • belajar;
  • pengalaman;
  • pergaulan;
  • informasi dan komunikasi;
  • adanya permasalahan-permasalahan yang memerlukan pemikiran-pemikiran atau pemecahan masalah.

Sejalan dengan perkembangan pengetahuan, dalam proses pemecahan masalah, lahirlah istilah-istilah baru seperti berikut ini:
  1. Berpikir vertikal, artinya kemampuan berpikir yang sangat lambat.
  2. Berpikir lateral, artinya kemampuan berpikir setelah melihat berbagai pengalaman baik pengalaman orang lain maupun diri sendiri.
  3. Berpikir kritis, artinya berlatih mengevaluasi secara cermat sehingga mampu atau berani mengambil sikap kontra terhadap pendapat orang lain dengan memberikan solusinya.
  4. Berpikir analitis, artinya memiliki kemampuan untuk melakukan inovasi atau pembaharuan dengan mengadakan penelitian terlebih dahulu supaya memperoleh hasil yang baik.
  5. Berpikir strategi, artinya mampu melakukan kegiatan untuk memperoleh keuntungan.
  6. Berpikir tentang hasil, artinya mampu mengevaluasi apa yang sudah di hasilkan dan berani melakukan perubahan apabila hasilnya tidak memuaskan.
  7. Berpikir kreatif, artinya memiliki kemampuan untuk menciptakan hal-hal yang baru berdasarkan faktor-faktor yang nyata di lingkungan/lapangan untuk mencapai tujuan.

Penyelesaian masalah yang kreatif berjalan melalui tahaptahap khusus sebagai berikut:
  1. Persiapan adalah membuat rencana atau rancangan untuk melaksanakan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan
  2. Inkubasi adalah melakukan kegiatan penelitian suatu permasalahan agar memperoleh hasil yang memuaskan
  3. Iluminasi adalah gagasan-gagasan atau ide-ide hasil dari inkubasi itu akan bermunculan.
  4. Verifikasi adalah mengadakan peninjauan kembali pemecahan masalah itu benar-benar bisa diatasi atau tidak.
  5. Aplikasi adalah langkah-langkah untuk menindaklanjuti solusi (pemecahan masalah).

b. Ciri-ciri Orang Kreatif

  1. Aktif (giat).
  2. Progresif artinya selalu berhaluan ke arah kemajuan atau perubahan.
  3. Intuitif artinya kemampuan mengetahui dan memahami sesuatu yang dipikirkan atau dipelajari berdasarkan bisikan hati.
  4. Memiliki disiplin yang kuat.
  5. Selalu mempunyai rasa ingin tahu.
  6. Selalu ada keinginan melakukan percobaan.
  7. Energik.
  8. Berani menanggung risiko artinya siap untuk mengalami kegagalan.
  9. Mau berusaha misalnya belajar, bertanya.
  10. Percaya diri dan memiliki kemandirian.
  11. Berani menghadapi tantangan.
Kreatif dalam membuat bekal makan siang anak.

c. Proses Inovasi

Proses inovasi berhubungan erat dengan penemuan baru dalam teknologi. Suatu penemuan biasanya merupakan proses sosial yang panjang dan melalui dua tahap khusus yaitu:
  1. Discovery artinya penemuan suatu unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat baru, suatu ide baru yang diciptakan oleh seorang individu, atau suatu rangkaian dari beberapa individu dalam masyarakat yang bersangkutan.
  2. Invention artinya perbaikan atau penyempurnaan terhadap suatu hasil, penemuan baru atau gagasan yang dilakukan oleh beberapa orang sampai penemuan baru itu bisa diterapkan atau dipergunakan oleh masyarakat.

Salah satu kegiatan inovatif remaja dalam dalam pelestarian lingkungan agar terbebas asap rokok.
Salah satu kegiatan inovatif remaja dalam dalam pelestarian lingkungan agar terbebas
asap rokok.

d. Jenis-jenis Inovasi

Robertson mengklasifikasi inovasi berdasarkan dampak inovasi atas perilaku pada struktur sosial yang digunakan dalam pemasaran. Klasifikasi atau jenis-jenis inovasi itu adalah:

1) Inovasi terus menerus modifikasi dari produk yang sudah ada. Contoh:
  • Sabun cuci diberi nama Rinso kemudian produk barunya disebut Rinso Anti Noda, Rinso Excel Inovasi Baru dengan Quick Wash.
  • Teknologi komputer, pertama kali muncul diberi nama 486 kemudian komputer pentium 1, pentium 2, pentium 3, dan pentium 4. Inovasi terus menerus ini biasanya membingungkan pola perilaku yang sudah mapan.
2) Inovasi terus menerus secara dinamis yaitu produk baru atau perubahan produk yang sudah ada, tetapi pada umumnya tidak mengubah pola yang sudah mapan dari kebiasaan belanja pelanggan dan pemakai produk. Contoh: makanan alami, kemasan alat kosmetik dengan tujuan untuk lebih menarik konsumen.
3) Inovasi terputus yaitu penciptaan dan pengenalan produk yang benar-benar baru dan tidak dan kaitannya dengan produk lama. Contoh: lemari es, komputer, video kaset, dan laser disk.

e. Kreatif dan Inovatif dalam Kehidupan Berekonomi

Kreatif dan inovasi sangat dibutuhkan di bidang ekonomi dengan tujuan untuk meningkatkan perbaikan dan kemajuan dengan jauh memandang ke masa depan baik untuk diri sendiri, masyarakat, bangsa, maupun negara. Tanpa kreativitas dan inovasi tidak mungkin mempertahankan kelangsungan hidup.
Beberapa kreativitas dan inovasi dalam kehidupan berekonomi:

1) Produsen dan distributor sebaiknya mempelajari atau mencari informasi perilaku konsumen dengan tujuan untuk mengetahui:
  • Cara pandang konsumen dalam menentukan pilihan dalam memenuhi kebutuhan;
  • Besarnya kebutuhan yang diperlukan oleh para konsumen;
  • Perilaku konsumen dalam berbelanja;
  • Produk dengan kualitas tertentu yang disesuaikan dengan kemampuan daya beli masyarakat;
  • Memiliki kualitas dan bentuk tersendiri.
2) Konsumen dalam memberi atau menggunakan barang sebaiknya:
  • memutuskan barang yang akan dibeli dari luar atau membuat sendiri;
  • membeli barang secara spesifikasi dan tepat guna serta menentukan pilihan alat kebutuhan baik harga maupun kualitas;
  • memanfaatkan sumber daya sebagai alat pemuas kebutuhan secara maksimal dengan berbagai alternatif;
  • menentukan waktu yang tepat untuk membeli atau memperoleh barang;
  • mendeskripsikan persediaan pasar di masa depan. Setelah membaca dan menyimak uraian dan penjelasan tentang kreativitas dan inovasi, mulailah belajar berkarya, berkreativitas, dan berinovasi yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain atau masyarakat.

Kiat-kiat:
  1. Mulailah belajar berpikir rasional untuk masa depan menuju yang lebih baik.
  2. Memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk hal yang sangat “berarti”.
  3. Mulailah melatih diri untuk bekerja keras dalam menghadapi tantangan.
  4. Berkaryalah dengan kreatif dan inovatif.