Menarik Kesimpulan Berdasarkan Premis yang Disajikan

Kata premis berasal dari kata premissus yang merupakan bentuk dari kata paraemittera. Parae berarti sebelum, lebih dulu. Mittera berarti mengirim. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia premis adalah apa yang dianggap benar sebagai landasan kesimpulan atau kalimat yang dijadikan dasar penarikan kesimpulan dari dalam penalaran. Berbicara tentang premis, maka berkaitan erat dengan istilah silogisme. Silogisme adalah suatu bentuk penalaran yang berusaha menghubungkan dua pernyataan (premis mayor dengan premis minor) untuk ditarik suatu kesimpulan.

Unsur-unsur yang terdapat di dalam silogisme.

1. Premis Umum (premis mayor)
Menyatakan bahwa anggota golongan tertentu (=semua A) memilki sifat atau hal tertentu (=B).

2. Premis Khusus (premis minor)
Menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang (=C) adalah anggota golongan tertentu (=A).

3. Simpulan
Menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang (=C) memiliki sifat atau hal yang tertentu (=B).

Menarik Kesimpulan Berdasarkan Premis yang DisajikanRumus silogisme:
PU : semua A = B
PK : C = A
S : C = B

Keterangan:
PU : Premis Umum
PK : Premis Khusus
S : Simpulan

Contoh:
a. PU: Semua makhluk hidup membutuhkan air.
                       (A)                      (B)
PK : Manusia adalah makhluk hidup.
            (C)                 (A)
S : Manusia membutuhkan air.
          (C)           (B)

b. PU: Semua buruh adalah manusia pekerja.
                   (A)                         (B)

PK : Tukang batu adalah buruh.
                 (C)              (A)
S : Tukang batu adalah manusia pekerja.
             (C)                       (B)

1. Silogisme Negatif
Salah satu premis (premis umum/ premises khusus) dalam silogisme bersifat negatif, maka simpulannya pun bersifat negatif. Silogisme negatif biasanya menggunakan kata tidak atau bukan.

Contoh:
a. PU : Semua penderita penyakit jantung tidak boleh berolahraga berat.
    
PK : Pak Raden penderita penyakit jantung.
S : Pak Raden tidak boleh berolahraga berat.

b. PU : Siswa yang rajin selalu datang tepat pada waktunya.
PK : Gebi bukan siswa yang rajin.
S : Gebi tidak datang tepat pada waktunya.

2. Entimem
Entimem adalah silogisme yang diperpendek.

Rumus Entimem:
C = B, karena C = A
Contoh:
PU : Semua siswa yang pandai bergaul disenangi teman-temannya.
                            (A)                                              (B)
PK : Agus pandai bergaul.
          (C)          (A)
S : Agus disenangi teman-temannya.
Silogisme di atas jika dijadikan menjadi sebuah entimem menjadi:
Agus disenangi teman-temannya karena ia pandai bergaul.
(C)                        (C)                       (C)           (A)

Komentar