Menemukan Paragraf Induktif dan Deduktif

Pada waktu kamu membaca sebuah teks wacana, di mana kamu menemukan gagasan pokoknya? Gagasan pokok setiap wacana mungkin terletak di awal, di akhir, atau di awal dan di akhir paragraf. Paragraf yang baik biasanya memuat satu pokok pikiran yang terdapat pada kalimat utama, kemudian dijabarkan dalam beberapa pikiran penjelas dalam kalimat penjelas. 

Berdasarkan letak gagasan utamanya, paragraf dibedakan menjadi tiga macam, yaitu paragraf deduktif, induktif, dan deduktif-induktif (campuran).

1. Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di awal paragraf, kemudian dijabarkan dengan beberapa kalimat penjelas yang berada di bawahnya.

Bagan paragraf deduktif
Bagan paragraf deduktif
Contoh:
Kulit merupakan benteng utama tubuh manusia. Begitu terkena panas, kulitlah yang menjadi tameng. Jika kulit sudah melepuh, panas akan merambat ke lapisan demi lapisan berikutnya. Pada luka bakar derajat satu, kulit ari sebagian terbakar. Akibatnya, pembuluh darah terbuka dan kulit tampak memerah. Tanpa pengobatan apa pun, luka bakar derajat satu pada kulit akan sembuh dalam satu minggu.

2. Paragraf Induktif

Paragraf induktif adalah paragraf yang letak gagasan utamanya berada di akhir paragraf. Jadi diuraikan dahulu gagasan penjelas dalam beberapa kalimat penjelas, baru menuju ke gagasan utamanya.

Bagan paragraf induktif
Bagan paragraf induktif
Contoh:

Rumah sakit tipe A merupakan rumah sakit umum yang menjadi pusat rujukan tertinggi karena memiliki pelayanan medis yang lengkap dengan tenaga dokter spesialis dan subspesialis dari semua bidang dan alat-alat pemeriksaan laboratorium dan radiologi yang mutakhir. Pada umumnya, rumah sakit tipe A terdapat di ibu kota provinsi dan digunakan sebagai pusat pendidikan. Rumah sakit tipe B merupakan rumah sakit yang memiliki tenaga dokter spesialis dari semua bidang. Rumah sakit tipe C merupakan rumah sakit umum yang memberikan pelayanan kesehatan dengan tenaga dokter umum, gigi, penyakit dalam, kebidanan, bedah, dan kesehatan anak. Rumah sakit tipe ini biasanya terdapat di kabupaten atau kotamadya. Sementara itu, rumah sakit tipe D adalah rumah sakit yang hanya memberikan pelayanan kesehatan umum dan gigi. Indonesia sudah memiliki keempat jenis tipe rumah sakit tersebut.

3. Paragraf Deduktif-Induktif

Paragraf jenis ini adalah paragraf yang letak gagasan pokok berada di awal dan di akhir paragraf. Paragraf jenis ini jarang sekali digunakan dalam penulisan berita. Paragraf jenis ini biasanya digunakan dalam penulisan karya ilmiah.

Bagan paragraf deduktif-induktif.
Bagan paragraf deduktif-induktif.
Contoh jenis ini, coba kamu pahami hasil dalam penulisan karya ilmiahmu atau hasil dari pengamatan ilmiah yang kamu lakukan. Nah, sebagai latihan, coba kamu baca teks wacana di bawah ini, kemudian kerjakan pelatihan (tugas) yang menyertainya!

Mengajarkan Kesehatan pada Anak Lewat Dongeng

Bagi sebagian orang tua, mendidik anak mungkin tidak susah. Tapi bagi sebagian yang lain, malah sebaliknya. Hal yang kedua ini justru dialami Shahnaz Haque, selebriti dan juga presenter. Shahnaz Haque ibu tiga anak ini memulai kisahnya. ‘’Ternyata tidak mudah mendidik anak. Dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Apalagi dalam masalah kesehatan,’’ ujar Shahnaz di selasela kampanye ‘3M Plus’ di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Shahnaz Haque
Shahnaz Haque

Menurut artis bernama lengkap Shahnaz Natasya Haque ini, mendidik anak dalam hal kesehatan sangat susah. ‘’Terkadang mereka kesulitan untuk memahami apa yang kita sampaikan. Akhirnya, kita harus memberi contoh kepada mereka untuk berlaku hidup bersih,’’ jelas wanita kelahiran Jakarta, 1 September 1972.

Bagi Shahnaz, anak adalah segalanya. Karena itu, ibu tiga anak —Pruistin Aisha, Charlotte Fatima, dan Mieke Namira, merasa harus pandai-pandai membagi waktu buat ketiga putrinya. Beruntung, anak-anaknya suka dengan dongeng. Dan Shahnaz sendiri juga pandai mendongeng. ‘’Sehabis pulang kerja atau acara, pulang ke rumah, saya selalu mendongeng buat anak-anak,’’ ujar adik kandung Marissa Haque ini.

Melalui dongeng, isteri drummer Gilang Ramadhan ini mengajarkan danmendidik anak-anaknya tentang pentingnya arti kesehatan. ‘’Ketika anak-anak malas saat diminta sikat gigi, maka saya biasanya bikin cerita atau dongeng dengan mengambil contoh lain berkaitan dengan kesehatan gigi. Setelah dicontohkan, baru mereka segera sikat gigi dan takut dirinya mengalami sakit gigi atau lainnya,’’ kata duta Campak untuk UNICEF ini.

Karena itu, untuk memperbanyak perbendaharaan cerita dan dongeng, Shahnaz yang juga ditunjuk menjadi Duta Baygon Lifelines untuk pemberantasan nyamuk, selalu berusaha banyak membaca atau mencari bahan mendongeng. ‘’Jujur saja, sebelum saya ditunjuk menjadi Duta Baygon Lifelines untuk pemberantasan nyamuk penyebab DBD ini, saya tidak pernah tahu seperti apa nyamuk Aedes Aegypti tersebut. Beruntung, setelah saya ditunjuk dan saya pelajari, ternyata bentuk nyamuk tersebut cukup membuat bulu kuduk berdiri. Hal ini kemudian saya ceritakan kepada anak-anak akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar dan bersih dari sarang nyamuk,’’ ujarnya.

Karena itu, ia pun mendongeng buat anak-anaknya untuk terus belajar hidup sehat dan menjaga lingkungan agar selalu tetap bersih. ‘’Jangan biarkan nyamuk bersarang di rumah kita. Nyamuk penyebar virus DBD justru senang di air yang bersih dan di tempat pakaian yang digantung. Karena itu, lakukan 3M Plus (mengubur, menguras dan menutup tempat penampungan air, serta menggunakan obat nyamuk yang bagus),’’ ujar presenter Radio Delta ini.
Sumber: www.republika.co.id


Latihan:
1. Coba kamu temukan gagasan pokok tiap paragraf wacana di atas, kemudian tentukanlah jenis paragrafnya!
2. Berdasarkan gagasan pokok dari paragraf di atas, coba kamu temukan garis besar informasinya!
3. Susun informasi tersebut menjadi wacana yang baik dan dapat dipahami oleh pembaca lain.