Prinsip, Motif, dan Tindakan pada Ekonomi

Pada gambar tersebut terlihat adanya serah terima tanda penghargaan dari seorang pimpinan bank terhadap karyawannya karena adanya prestasi tertentu. Prestasi karyawan bank itu diperoleh berkat kerja keras di dalam menjalankan pekerjaannya. Pada umumnya, seorang karyawan profesional senantiasa berkehendak memperoleh prestasi di dalam pekerjaannya, mungkin saja hal itu merupakan cita-cita yang dikehendaki semenjak kecil.

Karyawan yang sedang memperoleh penghargaan (Sumber: Majalah Investor)
Karyawan yang sedang memperoleh penghargaan
(Sumber: Majalah Investor)
Sekarang cobalah kamu bertanya pada hatimu sendiri. Mengapa kamu mempunyai keinginan terhadap sesuatu? Adakah alasanalasannya? Atau adakah motivasi dalam usaha mencapai keinginan itu? Kemudian, siapa yang memberikan motivasi tersebut? Dan bagaimana solusinya agar keinginan itu tercapai? Semua pertanyaan itu berkaitan dengan tindakan, motif, dan prinsip ekonomi, jika berhubungan dengan kebutuhan akan barang dan jasa.

1. Tindakan Ekonomi
Dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup yang berhubungan dengan kelangkaan sumber daya, maka manusia akan dihadapkan dengan berbagai pilihan atau alternatif. Manusia dituntut untuk menetapkan pilihan yang tepat untuk mencapai kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Tindakan manusia untuk memperoleh kebutuhan dengan jalan menetapkan pilihan setepat-tepatnya disebut tindakan ekonomi.

Tindakan ekonomi juga bisa diartikan sebagai tindakan manusia yang didorong oleh usaha memenuhi kebutuhan fisik untuk mencapai kemakmuran. Suatu tindakan dikatakan sebagai tindakan bentuk ekonomi apabila tindakan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan antara pengorbanan dan hasil serta dapat melakukan pilihan yang tepat dalam memenuhi kebutuhan mana yang harus didahulukan dan yang sesuai dengan kemampuannya. Tindakan ini disebut dengan tindakan dalam ekonomi rasional.

Tujuan tindakan dalam ekonomi adalah sebagai berikut:
  • untuk dapat menentukan/pemilihan terhadap benda dan jasa sebagai alat pemenuh kebutuhan,
  • dapat membedakan kualitas barang,
  • dapat menentukan kebutuhan yang harus diutamakan,
  • dapat memprediksi untung dan rugi.

Contoh-contoh tindakan dalam ekonomi antara lain:
  • dengan uang yang ada, mendahulukan terpenuhinya kebutuhan pangan daripada dipergunakan untuk rekreasi;
  • membeli sepatu yang harganya Rp 200.000,00 karena dapat dipakai dua tahun, daripada sepatu yang harganya Rp 50.000,00 tetapi hanya terpakai dua bulan saja;
  • menggunakan kereta eksekutif dengan alasan lebih nyaman dan aman walaupun harga tiket lebih tinggi;
  • membeli barang-barang antik walaupun harga tinggi karena memiliki nilai seni yang tinggi sehingga memberi kepuasan bagi pembelinya.

Dari contoh-contoh tersebut, perilaku atau tindakan untuk memenuhi kebutuhan dapat dibedakan menjadi tindakan berupa ekonomi dan tindakan non-ekonomi. Menurut pendapatmu, manakah contoh-contoh tersebut yang termasuk tindakan dalam ekonomi dan tindakan non-ekonomi?

Pelaku dari tindakan dalam ekonomi
Para pelaku dalam tindakan kegiatan ekonomi ini dibagi lagi dalam golongan pelaku sebagai berikut:
  1. Tindakan dalam ekonomi perorangan; Yaitu tindakan perorangan untuk memenuhi kebutuhannya sebagai makhluk ekonomi tanpa melupakan dirinya sebagai makhluk sosial.
  2. Tindakan dalam ekonomi lembaga masyarakat; Yaitu tindakan bentuk ekonomi yg dilakukan oleh semua bentuk organisasi masyarakat baik berupa perkumpulan, yayasan, perusahaan atau yg lainnya.
  3. Tindakan dalam ekonomi pemerintah; Yaitu tindakan bentuk ekonomi yg dilakukan oleh lembaga negara atau pemerintah untuk memenuhi kebutuhan negara dan rakyatnya.
  4. Tindakan dalam ekonomi antarnegara; Yaitu tindakan bentuk ekonomi yg dilakukan oleh dua negara atau lebih guna meningkatkan kemakmuran warga negara dan bangsa yg bersangkutan.

Pengelompokan tindakan dalam ekonomi
a. Kegiatan produksi
Yaitu kegiatan produksi adalah kegiatan untuk menambah nilai guna suatu barang guna memenuhi kebutuhan hidup manusia. Orang atau lembaga yg melakukan kegiatan produksi disebut produsen.

Kegiatan produksi dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Produksi sektor primer, sekunder, dan tersier

  • Sektor primer, contohnya: pertanian, pertambangan dan peternakan.
  • Sektor sekunder, contohnya: pabrik konveksi, pabrik sepatu, pabrik buku.
  • Sektor tersier, contohnya: guru, salon kecantikan dan designer.

2. Produksi sektor publik dan swasta

  • Sektor publik, contohnya: PT PLN, PT Pos Indonesia, PT KAI.
  • Sektor swasta, contohnya:Indosat dan Telkom.

3. Produksi sektor konsumsi dan investasi

  • Sektor konsumsi, contohnya: percetakan majalah, katering, dokter, penasihat hukum.
  • Sektor investasi, contohnya: pabrik mesin cetak, pabrik kendaraan dan mobil.

Ada juga beberapa tindakan produsen agar produksi berjalan terus-menerus diantaranya:

  1. Menentukan jenis produk dengan tepat.
  2. Menekan biaya produksi.
  3. Menggunakan tenaga kerja terampil.
  4. Pemakaian bahan baku dan penolong secara efisien.
  5. Menentukan sistem distribusi dengan tepat.
  6. Melakukan promosi.

b. Kegiatan distribusi
Yaitu suatu proses penyebarluasan hasil produksi agar sampai kepada konsumen. Dengan kata lain, distribusi adalah penyaluran barang/jasa dari produsen ke konsumen. Sedangkan orang atau lembaga yg melakukan kegiatan distribusi disebut distributor. Tujuan distribusi adalah menyeimbangkan antara daerah surplus dengan daerah minus barang atau jasa. Agar kegiatan distribusi sesuai dengan yg diharapkan, maka perlu diperhatikan ketepatan waktu, ketepatan sasaran, dan keutuhan barang atau jasa.

c. Kegiatan konsumsi
Yaitu kegiatan untuk menggunakan, memakai, atau menikmati barang dan jasa secara berangsur-angsur atau habis sekali pakai. Konsumsi dapat diartikan juga sebagai kegiatan mengurangi nilai guna suatu barang/jasa.Orang atau lembaga yg melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen. Ada beberapa tindakan yg perlu dilakukan konsumen adalah:
  1. Menyusun prioritas pemenuhan kebutuhan.
  2. Membeli barang dengan harga yg sesuai dengan kemampuan.
  3. Menghemat sebagian pendapatan yg diperoleh.
2. Motif Ekonomi
Manusia sebagai makhluk ekonomi selalu bertindak ekonomi untuk memperoleh kebutuhan hidup yang dibatasi oleh kemampuan. Manusia bertindak ekonomi didorong oleh motivasi-motivasi tertentu. Untuk memahami pengertian motif dari ekonomi, cobalah kamu jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
  • Mengapa kamu ingin memenuhi kebutuhan?
  • Apa alasan kamu dalam memenuhi kebutuhan itu?
  • Apa yang menjadi alasan kamu memilih jenis barang tertentu?
  • Mengapa kebutuhan kamu atau orang lain selalu berubah dari waktu, atau bertambah, atau selalu ingin yang terbaik?
  • Apa yang menimbulkan keinginan seseorang menjadi dokter?
  • Apa latar belakang ayahmu bekerja keras untuk mendapat uang banyak?
  • Mengapa ibu selalu berusaha menyediakan makanan yang rasanya lezat walaupun dari bahan yang sederhana?
  • Mengapa pak Agus misalnya memberikan sebagian hartanya kepada yayasan yatim piatu?
Dari pertanyaan-pertanyaan itu tersirat adanya dorongan (motivasi) pada dirimu atau motivasi masing-masing setiap orang sehingga ada keinginan untuk berbuat sesuatu, seperti berikut ini.
  • Ali ingin menjadi dokter karena ingin meningkatkan taraf hidup dan memperoleh penghargaan.
  • Ayah ingin menjadi orang kaya karena ingin memperoleh penghargaan dan kekuasaan.
  • Ibu ingin memberikan kasih sayang karena ingin mendapat pujian.
  • Pak Agus memberi pertolongan kepada korban bencana alam karena ingin berbuat sosial.
Dari beberapa contoh kasus, menunjukkan adanya dorongan terhadap keinginan atau alasan pada diri manusia untuk melakukan tindakan atau perbuatan yang berkaitan dengan benda maupun jasa untuk memperoleh kepuasan. dorongan yang menyebabkan manusia melakukan tindakan atau kegiatan ekonomi disebut motif ekonomi. Adapun motif dari ekonomi dapat dikelompokkan ke dalam lima macam, seperti berikut ini.
  • Motif untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
  • Motif untuk memperoleh keuntungan.
  • Motif untuk memperoleh penghargaan.
  • Motif untuk mendapatkan kekuasaan.
  • Motif sosial atau menolong sesama manusia.
Motif pada ekonomi bisa diartikan juga sebagai dorongan manusia untuk melakukan tindakan bentuk ekonomi. Motif manusia untuk memenuhi kebutuhannya dibedakan menjadi:
  1. Motif intrinsik adalah keinginan memperoleh barang atau jasa karena dorongan dari kesadaran sendiri. Misalnya: orang minum karena haus.
  2. Motif ekstrinsik adalah keinginan memperoleh barang dan jasa karena pengaruh dari pihak luar. Misalnya: Andi dibelikan sepeda ayahnya karena temannya ke sekolah naik sepeda.

Sedangkan motif non-ekonomi bisa diartikan sebagai keinginan yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan, tanpa mempertimbangkan secara ekonomi.

Macam-macam motif ekonomi
a. Motif memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kemakmuran
Motif untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ini timbul dari diri manusia sendiri. Motif ini merupakan hal yg paling wajar bagi setiap orang, karena pemenuhan kebutuhan harus dilakukan untuk dapat hidup dengan layak. Misalnya: orang membeli beras untuk kebutuhan makan.

b. Motif mencari keuntungan
Motif yg mendorong seseorang melakukan tindakan dalam ekonomi untuk memperoleh keuntungan. Motif ini umunya dimiliki oleh para pedagang atau produsen.Misalnya: seorang pedagang yg menyediakan barang daganganya dengan baik dan rapi agar enak dilihat, melayani pembeli dengan ramah dan sopan sehingga konsumen tertarik untuk membelinya. Usaha yg dilakukan pedagang itu karena dorongan untuk memperoleh keuntungan dari barang yg dijualnya.

c. Motif mendapatkan kekuasaan ekonomi
Motif yg mendorong seseorang untuk mendapat kekuasaan dalam bidang ekonomi.Motif ini umumnya dilakukan oleh pedagang besar. Misalnya: para pedagang besar ingin memperoleh kekuasaan di bidang ekonomi, maka yg dilakukannya yaitu membeli barang untuk dijual kembali dalam jumlah yg besar. Selain itu dengan membeli atau menyewa beberapa tempat untuk memasarkan barang dagangannya atau memperluas usahanya sampai ke daerah-daerah.

d. Motif untuk memperoleh penghargaan
Motif yg mendorong seseorang untuk memperoleh penghargaan, baik penghargaan karena keahliannya maupun karena jasanya. Misalnya: seorang dokter mengabdi untuk mendapatkan penghargaan baik berupa uang, pujian, maupun kenaikan pangkat.

Macam-macam motif non-ekonomi
a.  Motif ingin berbuat sosial
Motif yg mendorong seseorang untukberbuat kebaikan kepada sesamamanusia. Motif ini muncul karena adanya ingin membantu, meringankan atau menolong orang lain yg membutuhkan bantuan. Misalnya menyantuni anak yatim piatu, menyumbangkan barang, uang atau tenaga kepada bencana alam, menyisihkan sebagian tabungan untuk membantu sesama teman yg tidak bersekolah karena tidak mampu membayar biaya sekolah.

b.  Motif kebutuhan estetika
Motif yg dilakukan untuk memenuhi kebutuhan yg berkaitan dengan keindahan. Misalnya: keinginan untuk memiliki mobil antik.

c.  Motif kebutuhan pengetahuan
Motif yg dilakukan untuk memenuhi keinginan manusia tentang segala sesuatu dengan mempelajari ilmu pengetahuan. Misalnya: orang yg mempelajari ilmu umum maupun ilmu agama.

d.  Motif kebutuhan keamanan
Motif untuk memenuhi keinginan akan keamanan, yakni supaya tidak ada gangguan, kriminal, dan yg membahayakan diri dalam mencapai tujuan hidup. Misalnya: menaati peraturan, sopan santun dalam pergaulan.

3. Prinsip Ekonomi
Tindakan kegiatan ekonomi merupakan dasar perilaku manusia dalam kegiatan ekonomi yang berpedoman pada prinsip dari ekonomi. Pengertian prinsip dari ekonomi di dalam ilmu ekonomi adalah usaha dengan pengorbanan yg sekecil-kecilnya (minimal) untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya (maksimal). Prinsip bentuk ekonomi merupakan tindakan manusia untuk mengatasi permasalahan-permasalahan ekonomi yang dilakukan tiga pelaku ekonomi yang saling berkaitan, yaitu konsumen, produsen, dan pedagang/distributor yang menyalurkan barang, mereka selalu berpedoman pada prinsip dalam ekonomi. Siapakah konsumen, produsen dan distributor itu?
Konsumen adalah pengguna barang dan jasa, produsen adalah penghasil barang dan jasa sedangkan pedagang/distributor adalah orang yang menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen melalui kegiatan jual beli barang.

a. Prinsip dari ekonomi bagi konsumen artinya dengan barang yang ada dapat memenuhi kebutuhan sebesar-besarnya. Contoh perilaku konsumen berdasarkan prinsip ekonomi:
  1. menyesuaikan pengeluaran dengan pendapatan,
  2. memilih kualitas barang,
  3. menawar barang serendah mungkin,
  4. memilih barang/jasa secara tepat guna.
b. Prinsip dari ekonomi bagi produsen artinya dengan modal tertentu dapat memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Contoh perilaku produsen berdasarkan prinsip bentuk ekonomi:
  1. mengikuti selera masyarakat,
  2. menentukan biaya produksi sekecil mungkin,
  3. menghasilkan barang dengan kualitas tinggi,
  4. dengan modal yang ada dapat memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
c. Perilaku pedagang/distributor berdasarkan prinsip bentuk ekonomi:
  1. menghindari menjual barang berisiko tinggi,
  2. mengikuti selera konsumen (usia, tempat, waktu),
  3. barang dikemas dengan bentuk menarik,
  4. dengan modal yang ada dapat memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
Prinsip bentuk ekonomi juga dapat diartikan sebagai pengorbanan yang sekecil-sekecilnya untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya. Dengan kata lain berusaha dengan alat yang seadanya untuk memperoleh hasil yang maksimal.

Tujuan melakukan tindakan berdasarkan prinsip bentuk ekonomi, yaitu:
  • Mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin.
  • Mengurangi konsumsi agar tidak boros.
  • Mempergunakan kemampuan dan modal yg dimilikinya.
  • Memperkecil kerugian dari akibat kesalahan-kesalahan tertentu.
Macam-macam prinsip dari ekonomi
a.  Prinsip pada ekonomi konsumen
Yaitu pengorbanan konsumen dalam memperoleh barang dan jasa hingga maksimal. Prinsip bentuk ekonomi konsumen misalnya:
  1. Memilih barang-barang yg akan dibeli dengan baik dan disesuaikan dengan kebutuhan yg utama dan terpenting.
  2. Menentukan barang yg bermutu yg disesuaikan dengan kemampuan daya beli kita.
Contoh tindakan konsumen yg berdasarkan prinsip dari ekonomi, diantaranya:
  • Mengadakan tawar-menawar dan memilih sebelum membeli barang.
  • Membuat skala prioritas kebutuhan.
  • Memerhatikan perbandingan manfaat dan nilai yg akan diperoleh dengan biaya yg akan dikeluarkan.
  • Dapat mengendalikan pengeluaran dengan memerhatikan pendapatan kita.
  • Membeli barang sesuai dengan perencanaan kita.
  • Berusaha untuk mencari tambahan penghasilan.
b. Prinsip pada ekonomi produsen
Yaitu cara menekan biaya produksi untuk menghasilkan barang produksi sesuai yg diharapkan. Contoh tindakan produsen yg berdasarkan prinsip dari ekonomi, diantaranya:
  • Menggunakan bahan mentah berkualitas tinggi dengan harga yg murah.
  • Memilih dan menetapkan barang-barang yg akan diproduksi.
  • Menetapkan jumlah tenaga kerja dan alat-alat produksi agar biaya produksi dapat ditekan serendah-rendahnya.
  • Membuat analisis kebutuhan pasar agar barang yg diproduksi dapat laku terjual.
  • Produsen selalu berusaha agar hasil produksinya dapat dibeli konsumen dengan harga terjangkau dengan mutu baik dan mampu bersaing.
  • Menentukan lokasi pabrik dekat bahan baku.
  • Memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
c. Prinsip pada ekonomi distributor/pedagang
Yaitu dengan modal tertentu untuk mendapatkan barang berkualitas sehingga dapat dijual kembali dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Contoh tindakan pedagang berdasarkan prinsip dari ekonomi, diantaranya:
  • Penjual harus melakukan pemilihan terhadap barang yg akan dijualnya. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan barang yg baik untuk dijual kembali dengan cepat dengan harga menguntungkan.
  • Menyediakan barang dan jasa yg paling disukai pemakai/konsumen dengan harga bersaing dan bermutu serta hasil penjualannya pun menguntungkan.
  • Menyesuaikan alat angkut dengan karakteristik barang.
  • Membeli barang secara langsung dari produsen sehingga harganya lebih murah dan keuntungan yg diperoleh lebih maksimal.
Ciri-ciri orang yang menerapkan prinsip bentuk ekonomi
  1. Bertindak rasional; Artinya seseorang dalam melakukan kegiatan/tindakan selalu menggunakan akal sehat bukan berdasarkan emosi dan hawa nafsunya.
  2. Bertindak ekonomis; Artinya seseorang dalam melakukan tindakan atau kegiatan ekonomi menggunakan perhitungan-perhitungan yg cermat dan perencanaan yg matang.
  3. Bertindak hemat; Artinya seseorang dalam melakukan tindakan atau kegiatan ekonomi selalu menghindari pemborosan dengan membeli kebutuhan/barang-barang yg memang benar-benar dibutuhkan.
  4. Membuat skala prioritas; Artinya seseorang dalam memenuhi kebutuhannya membuat urutan pemenuhan kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingan, dimulai dari pemenuhan kebutuhan yg paling mendesak sampai kebutuhan yg bisa ditangguhkan pemenuhannya.
  5. Bertindak dengan prinsip cost and benefit; Artinya seseorang dalam melakukan kegiatan selalu memperhitungkan biaya yg dikeluarkan dan manfaat yg diterima dari kegiatan yg dilakukannya.
Manfaat penggunaan prinsip bentuk ekonomi
  • Mengoptimalkan sumber daya yg ada sehingga dapat memperoleh keuntungan maksimal.
  • Bekerja hemat, cepat, dan tepat sehingga memperkecil resiko kerugian atau kerusakan.
  • Mencapai tujuan dengan tepat waktu dan berhasil sehingga dapat mencapai tingkat kemakmuran yg diinginkan.
  • Mencapai hasil kerja yg terjamin mutunya sehingga memenuhi tingkat kepuasan dari pelaku ekonomi.
  • Hidup lebih maju dalam persaingan yg sehat.
Tindakan ekonomi, prinsip dari ekonomi, dan motif ekonomi merupakan peristiwa yg terjadi dalam ilmu ekonomi. Peristiwa-peristiwa tersebut selalu saling berkaitan dan mengakibatkan terjadinya peristiwa lain sehingga dalam ilmu ekonomi terdapat hukum ekonomi. Yang dimaksud dengan hukum ekonomi adalah keterangan hasil dari hubungan dua peristiwa atau lebih di bidang yg saling berkaitan yg terjadi berulang-ulang. Contoh terjadinya hukum ekonomi adalah seperti berikut ini. 
  • Pada waktu menjelang hari raya semua orang memerlukan sembako lebih banyak dari hari-hari biasa sehingga harga barang-barang tersebut naik.
  • Pada musim buah-buahan harga akan turun. Dalam ilmu ekonomi dikatakan jumlah penawaran barang bertambah sedangkan permintaan tetap sehingga mengakibatkan harga barang turun,
  • Jumlah produksi barang banyak, penghasilan masyarakat tetap sehingga menyebabkan harga rendah.
Dari beberapa penjelasan tersebut, maka terdapat hubungan dua peristiwa atau lebih yang dapat bersifat kausal dan fungsional.
  • Hubungan kausal (hubungan sebab-akibat), artinya munculnya suatu peristiwa (kejadian) akibat dari hubungan antara dua peristiwa.
  • Hubungan fungsional, artinya hubungan antara peristiwa satu dengan yang lain di bidang ekonomi yang saling memengaruhi.

Penjelasan-penjelasan tersebut membuktikan bahwa hukum ekonomi tidak bersifat mutlak dan tidak selalu benar karena banyak peristiwa atau masalah-masalah yang saling memengaruhi yang disebut tendens (kecenderungan).
Tendens ekonomi artinya suatu kemungkinan yang tidak dijamin kebenarannya. Masalah-masalah yang memengaruhi hukum ekonomi berlaku tidak mutlak di antaranya adalah:
  • selera manusia/masyarakat selalu berubah,
  • turun naiknya harga barang,
  • turun naiknya pendapatan masyarakat,
  • laju pertumbuhan penduduk yang sangat cepat.

Hukum ekonomi akan berlaku apabila tidak terdapat masalah-masalah yang memengaruhi atau ceteris paribus. Artinya, masalah-masalah dalam ekonomi tidak berubah atau faktor-faktor yang memengaruhinya tetap.

Hubungan kausal antara tindakan, motif, prinsip ekonomi
Hubungan kausal antara tindakan, motif, prinsip ekonomi