Menilai Isi Pembicaraan dalam Diskusi

Menilai isi pembicaraan merupakan upaya memberikan perhargaan (baik-buruk atau kualitas) atas substansi pembicaraan yang diungkapkan dalam diskusi. Pada pelajaran kali ini kamu akan belajar memberikan penilaian atas isi pembicaraan yang diungkapkan dalam sebuah pertemuan ilmiah untuk mencari solusi atau penyelesaian atas sebuah permasalahan yang sedang dibicarakan.

Memberikan penilaian atas isi pembicaraan seseorang dalam sebuah pertemuan ilmiah itu bukan hal yang mudah. Selain unsur reliabilitas (tingkat keterpercayaan), inovatif, visi dan misi dalam membuat terobosan-terobosan baru, unsur subjektivitas dalam sebuah penilaian akan selalu ada dan muncul dalam setiap orang. Unsur subjektivitas inilah yang seharusnya dihilangkan dalam setiap kali memberikan penilaian. Reliabilitas, dalam hal ini diartikan sebagai tingkat keterpercayaan isi pembicaraan yang disampaikan dalam sebuah pertemuan. Reliabilitas dalam hal ini bisa diamati dari pengungkapan fakta yang pernah terjadi serta prediksi-prediksi yang bisa diterima oleh logika.

Diskusi, pada umumnya, dilaksanakan untuk memecahkan suatu permasalahan yang aktual, mendesak, dan perlu untuk segera dipecahkan. Jadi, di dalam diskusi ada topik permasalahan yang disepakati bersama untuk dipecahkan bersama. Dengan demikian, semua orang yang terlibat di dalam diskusi memiliki tujuan yang sama. Itulah pentingnya penentuan topik atau tema sebelum diskusi dilaksanakan. Namun pada kenyataannya, di dalam diskusi sering muncul pendapat, komentar, atau tanggapan yang tidak selaras dengan tujuan yang telah ditetapkan. Jadi, bukan pendapat yang berbeda-beda, melainkan pendapat-pendapat yang tidak relevan dengan topik permasalahan yang sedang dibicarakan dan tidak relevan dengan tujuan yang ingin dicapai bersama. Di dalam diskusi diperbolehkan munculnya pendapat yang berbeda-beda dari para peserta, asalkan pendapat-pendapat itu masih relevan dengan topik permasalahan yang sedang dibicarakan dan relevan pula dengan tujuan yang akan dicapai.
Menilai Isi Pembicaraan dalam Diskusi

Menilai, baik atau buruk, bermutu atau tidak bermutu, terhadap pembicaraan peserta lain secara langsung dalam forum diskusi tampaknya bukan merupakan cara yang bijaksana. Seandainya di dalam diskusi muncul pembicaraan yang (i) tidak atau kurang relevan, (ii) berlebihan atau bertele-tele, (iii) tidak atau kurang memiliki kebenaran, dan (iv) tidak memenuhi aspek kecaraan atau kesantunan, moderatorlah yang harus meluruskannya, moderatorlah yang harus mengingatkannya. Dalam hal itulah di antara fungsi moderator dalam berdiskusi. Moderator harus bertindak bijaksana dan dengan caranya yang khas memberikan pengarahan dan peringatan agar semua pembicaraan kembali kepada topik permasalahan dan tujuan yang sudah ditetapkan tanpa menyakiti hati atau menyinggung perasaan peserta. Sportivitas dan kemampuan menjaga emosi harus dimiliki oleh semua peserta diskusi.

Penilaian terhadap isi pembicaraan secara keseluruhan hanya dapat dilakukan oleh peninjau atau pengamat, yaitu orang yang tidak terlibat langsung dalam berdiskusi dan yang bertugas mengamati jalannya diskusi dari awal sampai akhir. Peninjau atau pengamat itu merupakan pihak yang bersifat independen. Berdasarkan pengamatan yang dilakukannya, catatan dan atau rekaman yang dibuatnya, peninjau dapat mereview seluruh unsur, komponen, atau aspek yang mendukung jalannya diskusi. Aspek yang biasa menjadi fokus pengamatannya ialah berkenaan dengan kualitas (i) topik yang diangkat dalam diskusi, (ii) orang-orang yang terlibat dalam diskusi, (iii) pengaturan jalannya diskusi, (iv) kepemimpinan moderator, (v) fungsi notulis, (vi) isi pembicaraan dan relevansinya dengan tujuan diskusi, (vii) ketercapaian tujuan diskusi, dan (viii) penarikan kesimpulan atau penetapan keputusan hasil diskusi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa (i) penilaian baik-buruk terhadap isi pembicaraan peserta lain tidak boleh diutarakan secara langsung, (ii) baik-buruk isi pembicaraan diukur dari relevansinya terhadap topik permasalahan dan tujuan yang sudah ditetapkan serta cara penyampaiannya, (iii) jika terjadi pembicaraan yang tidak atau kurang relevan, berlebihan atau bertele-tele, tidak atau kurang memiliki kebenaran, dan tidak memenuhi prinsip kesantunan, moderatorlah yang harus mengarahkan dan meluruskannya, serta (iv) penilaian isi pembicaraan hanya dapat dilakukan oleh peninjau (bukan peserta) dan hanya boleh dilakukan di luar forum diskusi yang bersangkutan.

Latihan :
  1. Rencanakan sebuah diskusi kelas dengan memanfaatkan teks ‘pendidikan multikultural’ (pada pelajaran sebelumnya) sebagai bahan diskusi kelas! Sebelumnya lakukan penentuan pada pihakpihak yang bertugas pada diskusi (moderator, penyaji, notulis, peninjau, pengamat, dan peserta) dan upayakan semua ikut berpartisipasi dalam diskusi tersebut!
  2. Khusus untuk peninjau atau pengamat, lakukan pengamatan dengan saksama mengenai semua aspek, unsur, dan komponen yang ada selama berlangsungnya diskusi. Identifikasi dan berikan penilaian mengenai (i) penting tidaknya, menarik tidaknya, topik yang diangkat dalam diskusi, (ii) kualitas, relevansi keahlian, dan keterlibatan para peserta diskusi, (iii) kualitas pengaturan jalannya diskusi, (iv) kepemimpinan moderator, (v) fungsi notulis, (vi) isi pembicaraan dan relevansinya dengan tujuan diskusi, (vii) ketercapaian tujuan diskusi, dan (viii) penarikan kesimpulan atau penetapan keputusan hasil diskusi.
  3. Laporkan jalannya diskusi yang telah kamu lakukan dalam bentuk laporan tertulis! Mintalah gurumu untuk memberi masukkan dan penilaian atas diskusi yang telah kamu lakukan!

Komentar