Menganalisis Nuansa Makna dalam Nyanyian

Pada dasarnya, sebuah lagu merupakan sebuah karya yang komplek. Kompleksitas sebuah lagu itu bisa dilihat dari keseimbangan aransemen musik serta syair atau lirik dalam sebuah lagu. Pada pelajaran kali ini kamu akan belajar untuk menganalisis nuansa makna dalam nyanyian. Itu artinya kamu akan memperlajari makna dalam bahasa Indonesia.

Dalam pemakaian bahasa sehari-hari dikenal makna denotatif dan makna konotatif. Makna denotatif ialah makna kata atau kelompok kata yang didasarkan pada penunjukan secara lugas pada denotatif atau sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu. Makna denotatif juga disebut sebagai makna dasar. Makna ini berkenaan dengan makna primer, makna literal, makna lugas, makna harfiah, makna pusat, dan sebagainya.

Menganalisis merupakan upaya menyelidiki untuk mendapatkan atau memperoleh pemahaman tentag segala sesuatu yang dianalisis. Misalnya analisis puisi, tujuannya untuk mendapatkan pemahaman makna dari puisi tersebut.Selanjutnya, dalam pemakaian bahasa juga dikenal adanya makna konotatif. Makna konotatif ialah makna yang berkenaan dengan nilai rasa. Makna konotatif juga disebut makna tambahan, makna figuratif, makna sekunder, makna kiasan, makna emotif, dan sebagainya.

Di samping makna denotatif dan konotatif, juga ada makna kontekstual dan makna sosial. Makna kontekstual ialah makna yang timbul dalam hubungan antara ujaran dan situasi di mana ujaran itu dipakai. Makna sosial ialah makna ujaran yang telah menjadi kesepakatan bersama masyarakat penuturnya sebagai penanda hubungan atau sarana bersesama dalam kebersamaan; misalnya pernyataan, Silakan mampir! Kemana, Om? Mari, Bu!

Makna antara kata yang satu dan kata yang dalam bahasa Indonesia menunjukkan hubungan atau relasi tertentu kamu mengenal gejala sinonim, antonim, homonim, homofon, homograf, polisemi, hiponim, dan hipernim. Semua itu merupakan gejala bahasa yang menampakkan adanya relasi antarmakna antara kata yang satu dan kata yang lain. Demikian pula kata-kata di dalam lagu-lagu populer Indonesia.

Sinonim adalah gejala kesamaan atau kemiripan makna yang dimiliki oleh dua kata atau lebih.
Sinonim adalah gejala kesamaan atau kemiripan makna yang dimiliki oleh dua kata atau lebih. Kamu tentu masih ingat bahwa kata memandang sinonim dengan kata menatap. Antonim adalah gejala pertentangan makna antara kata yang satu dan kata yang lain. Sebagai contoh, kata pulang antonim dengan kata pergi. Gejala homonim adalah gejala bahasa yang menampakkan adanya dua kata yang memiliki bentuk yang sama tetapi memiliki arti yang berbeda. Kata bisa ‘racun’ berhomonim dengan kata bisa ‘sanggup.’ Hal itu berbeda dengan gejala homofon, yaitu kesamaan bunyi yang dimiliki oleh dua kata atau lebih. Kata bang ‘kakak’ dengan kata bank ‘lembaga keuangan’ memiliki kesamaan bunyi, walaupun tidak sama huruf-hurufnya. Gejala homograf merupakan kebalikan dari gejala homofon. Homograf artinya sama tulisannya; sama huruf-hurufnya. Kata teras ‘serambi’ dan kata teras ‘inti’ adalah dua kata yang homograf walaupun tidak homofon.

Di dalam bahasa Indonesia juga terdapat gejala polisemi, yaitu gejala “banyak makna.” Artinya, kata-kata dalam bahasa Indonesia ada yang memiliki makna lebih dari satu. Kata anak, misalnya, di samping memiliki makna ‘turunan pertama’ juga bisa bermakna ‘kecil’ atau ‘bagian.’ Kata anak pada konstruksi anak tangga tentu saja memiliki makna yang berbeda dengan kata anak pada kalimat Anak saya dua. Kata bunga, di samping bermakna ‘bakal buah’ juga bermakna ‘gadis.’ Semua itu menunjukkan adanya beberapa makna yang sekaligus dimiliki oleh sebuah kata.

Lebih lanjut, kamu sudah mengetahui bahwa di dalam bahasa Indonesia terdapat makna umum dan makna khusus. Makna umum dimiliki oleh kata bunga dan makna khusus dimiliki oleh kata mawar karena mawar merupakan bagian atau anggota dari bunga. Jadi, jika kamu menyebut kata bunga, hal itu berarti sangat umum; berkenaan dengan bunga apa saja. Sebaliknya, jika kamu menyebutkan kata anggrek, kamu sudah menunjuk kepada sesuatu yang khusus karena mawar, melati, dan semua jenis bunga selain anggrek tidak termasuk yang kamu maksud. Dengan istilah lain, kata anggrek hiponim terhadap kata bunga dan sebaliknya kata bunga hipernim terhadap kata anggrek.

Latihan:
1. Baca dan pahami lirik lagu karya Slank berikut!

Gosip Jalanan

Pernah kah lo denger mafia judi
Katanya banyak uang suap polisi
Tentara jadi pengawal pribadi

Apa lo tau mafia narkoba
Keluar masuk jadi bandar di penjara
Terhukum mati tapi bisa ditunda
Siapa yang tau mafia selangkangan
Tempatnya lendir-lendir berceceran
Uang jutaan bisa dapat perawan
Kacau balau … Kacau balau negaraku ini ...

Ada yang tau mafia peradilan
Tangan kanan hukum di kiri pidana
Dikasih uang habis perkara

Apa bener ada mafia pemilu
Entah gaptek apa manipulasi data
Ujungnya beli suara rakyat

Mau tau gak mafia di senayan
Kerjanya tukang buat peraturan
Bikin UUD ujung-ujungnya duit
Pernahkah gak denger teriakan Allahu Akbar
Pake peci tapi kelakuan barbar
Ngerusakin bar orang ditampar-tampar

2. Lakukan identifikasi dan analisis terhadap lagu di atas baik dari segi pilihan kata maupun dari keseluruhan makna dari lagu tersebut! Klasifikasikan kata-kata yang ada sesuai dengan maknanya!

3. Ungkapkan hasil identifikasi dan analisis yang telah kamu lakukan di depan kelas! Berikan tanggapan dan komentar atas hasil identifikasi dan analisis yang telah dilakukan temanmu!

4. Cari lagu yang bertema budaya yang hits pada saat ini! Selanjutnya lakukan identifikasi dan analisis baik pada pilihan kata serta keseluruhan makna dalam puisi tersebut! Laporkan hasilnya dalam bentuk laporan tertulis!

Komentar