Pelestarian Hewan dan Tumbuhan

Seperti yang kita ketahui bahwa bumi dihuni oleh manusia, hewan, dan tumbuhan. Adanya hewan dan tumbuhan sebetulnya dapat menjaga keseimbangan alam, di mana makhluk yang satu membutuhkan makhluk yang lain. Manusia dan hewan membutuhkan tumbuhan sebagai produsen. Sedangkan manusia memerlukan sebagian hewan, meskipun hewan bukan termasuk produsen sehingga pelestarian hewan dan tumbuhan sangat di butuhkan.

Tumbuhan akan tumbuh subur jika mendapat zat hara atau zat kimia sebagai pupuk buatan. Ada beberapa jenis tumbuhan yang digunakan manusia sebagai obat-obatan. Dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan, para ahli semakin banyak menemukan obat berbagai penyakit, di mana bahan pembuat obat ini banyak diambil dari tumbuhan. Oleh karena itu, manusia harus dapat menjaga agar jenis tumbuhan yang sangat dibutuhkan untuk obat-obatan ini tidak menjadi punah.

Mengingat arti penting hewan dan tumbuhan, manusia perlu memikirkan cara melindungi hewan dan tumbuhan agar tidak punah. Beberapa cara yang dilakukan untuk melindungi hewan dan tumbuhan adalah sebagai berikut.

1. Melindungi Tempat Hidupnya
Banyak negara yang sudah memiliki peraturan yang melindungi hewan dan tumbuhan. Bentuk perlindungan itu antara lain menjaga agar jenis hewan dapat hidup bebas di tempat hidupnya. Misalnya orang utan dan harimau adalah hewan yang hidup di hutan. Agar dapat berkembang biak, maka harus dijaga kehidupan dalam hutan sehingga mereka bisa merasakan hidup yang aman dan nyaman. Hewan juga dilindungi dari perburuan liar.

Di Indonesia, pemerintah baru menetapkan beberapa daerah menjadi kawasan yang dilindungi. Kawasan ini berupa cagar alam dan suaka margasatwa. Cagar alam adalah daerah yang jenis hewan dan tumbuhannya dilindungi dengan undang-undang dari bahaya kepunahan. Suaka margasatwa adalah cagar alam yang secara khusus digunakan untuk melindungi hewan liar di dalamnya. Contoh cagar alam antara lain cagar alam Pangandaran di Jawa Barat, cagar alam Gunung Lorentz di Papua. Contoh suaka margasatwa adalah suaka margasatwa Danau Sentarum di Kalimantan Barat.

Taman Nasional Ujung Kulon di Banten
Taman Nasional Ujung Kulon di Banten
Kecuali itu pemerintah juga membuat taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam. Taman nasional adalah daerah yang digunakan untuk melestarikan alam yang biasa digunakan untuk penelitian yang berhubungan dengan ilmu pendidikan, untuk pelatihan, tempat rekreasi dan pariwisata. Contoh Taman Nasional Ujung Kulon di Banten.

Taman hutan raya adalah daerah pelestarian alam yang dapat digunakan untuk koleksi jenis hewan dan tumbuhan alami maupun buatan untuk kegiatan ilmu pengetahuan, pendidikan, pelatihan, serta pariwisata. Contoh Taman Hutan Ir. H. Juanda di Jawa Barat.

Taman wisata alam adalah hutan wisata yang memiliki keindahan alam, baik hewan maupun tumbuhan. Keindahan alam dari taman wisata alam memiliki corak yang khas dan dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan kebudayaan. Contoh taman wisata alam Pangandaran di Jawa Barat.

Antara taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam dapat dibedakan berdasarkan luas wilayah, jenis flora dan fauna, dan fungsinya. Taman hutan raya dan taman wisata alam melindungi lingkungan beserta flora dan faunanya di mana wisatawan boleh mengunjunginya.

Taman nasional wilayahnya lebih luas, menjadi tempat rekreasi bagi wisatawan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Cagar alam adalah daerah yang tidak boleh dikunjungi oleh masyarakat umum. Apabila akan mengunjungi perlu izin terlebih dahulu.

Semua tempat perlindungan hewan dan tumbuhan seperti yang disebutkan di atas dikelola dan diawasi oleh Departemen Kehutanan.

2. Mengembangbiakkan
Manusia turut bertanggung jawab atas kelangkaan atau kepunahan dari beberapa jenis tumbuhan atau hewan yang ada di permukaan bumi. Karena perbuatan manusia, banyak jenis hewan mati diburu dan berbagai jenis tumbuhan mati dalam kebakaran hutan.

Banyak kegiatan manusia yang dimaksudkan untuk menyelamatkan dan melestarikan jenis hewan dan tumbuhan yang ada di permukaan bumi ini, misalnya mengembangbiakkan secara buatan. Manusia membuat tempat khusus untuk perkembangbiakan hewan, misalnya penangkaran buaya. Dengan mengadakan penangkaran sendiri, manusia dapat mendapatkan kulit buaya dengan tidak mengurangi jumlah buaya yang hidup di alam. Ada pula penangkaran orang utan di Tanjung Puting, Kalimantan Tengah. Penangkaran orang utan bertujuan untuk memperbanyak jumlah orang utan di alam bebas. Jadi hasil penangkaran orang utan dikembalikan ke habitatnya.

Para pecinta tumbuhan, terutama tumbuhan langka, banyak melakukan pembibitan, kemudian mengadakan pameran tanaman langka agar pengunjung pameran tertarik untuk melestarikannya.

3. Melarang Kepemilikan Satwa yang Dilindungi
Manusia pada masa lalu banyak mengambil jenis hewan tertentu di alam bebas untuk dipelihara di rumahnya. Hal ini mengakibatkan perkembangbiakan hewan menjadi terganggu sehingga jumlah hewan menjadi berkurang. Oleh sebab itu, sekarang sudah ada pelarangan memelihara jenis hewan yang dilindungi oleh pemerintah, misalnya orang utan, harimau, simpanse, dan sebagainya.

Komentar