Aktivitas Penduduk Dataran Daerah Rendah Indonesia

Dataran daerah rendah adalah bagian dari permukaan bumi dengan letak ketinggian 0-200 m di atas permukaan air laut (dpal). Di daerah dataran daerah rendah, aktivitas yang dominan adalah aktivitas permukiman dan pertanian. Di daerah ini biasanya terjadi aktivitas pertanian dalam skala luas dan pemusatan penduduk yang besar. Di Pulau Jawa, penduduk memanfaatkan lahan dataran daerah rendah untuk menanam padi, sehingga pulau Jawa menjadi sentra penghasil padi terbesar di Indonesia. 

Ada beberapa alasan terjadinya aktivitas pertanian dan permukiman di daerah dataran daerah rendah, yaitu seperti berikut.
  1. Di dataran daerah rendah, penduduk mudah melakukan pergerakan atau mobilitas dari satu tempat ke tempat lainnya.
  2. Di dataran daerah rendah, banyak dijumpai lahan subur karena biasanya berupa tanah hasil endapan yang subur atau disebut tanah alluvial.
  3. Dataran daerah rendah biasanya dekat dengan pantai, sehingga banyak penduduk yang bekerja sebagai nelayan.
  4. Dataran daerah rendah memudahkan penduduk untuk berhubungan dengan dunia luar melalui jalur laut.
Dengan berbagai keuntungan tersebut, banyak penduduk bermukim di dataran daerah rendah. Pemusatan penduduk di dataran daerah rendah kemudian berkembang menjadi daerah perkotaan. Sebagian besar daerah perkotaan di Indonesia, bahkan dunia, terdapat di dataran daerah rendah. Aktivitas pertanian di dataran daerah rendah umumnya adalah aktivitas pertanian lahan basah. Aktivitas pertanian lahan basah dilakukan di daerah rendah yang sumber airnya cukup tersedia untuk mengairi lahan pertanian. Lahan basah umumnya dimanfaatkan untuk tanaman padi yang dikenal dengan pertanian sawah.

Selain memiliki aktivitas penduduk tertentu yang dominan berkembang, dataran daerah rendah juga memiliki potensi bencana alam. Bencana alam yang berpotensi terjadi di dataran daerah rendah adalah banjir, tsunami, dan gempa.

Banjir di dataran daerah rendah terjadi karena aliran air sungai yang tidak mampu lagi ditampung oleh alur sungai. Tidak mampunya sungai menampung aliran air dapat terjadi karena aliran air dari daerah hulu yang terlalu besar, pendangkalan sungai, penyempitan alur sungai, atau banyaknya sampah di sungai yang menghambat aliran sungai.

Bencana banjir memiliki beberapa tanda yang dapat kita lihat. Secara umum, tanda-tanda tersebut antara lain sebagai berikut :
  1. Terjadinya hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi tanpa disertai dengan proses infiltrasi/penyerapan yang baik.
  2. Air melebihi batas sempadan sungai sehingga meluap dan menggenangi daerah sekitarnya.
  3. Air yang jatuh ke permukaan tidak dapat mengalir dengan baik karena saluran drainase yang ada tidak berfungsi dengan baik sehingga air tersumbat dan tidak dapat mengalir dengan baik.
  4. Air tidak menyerap ke dalam tanah karena berkurangnya vegetasi sebagai penyerap atau penyimpan air.
Pantai merupakan bagian dari dataran rendah yang berbatasan dengan laut. Di daerah pantai, ancaman bencana yang mengancam penduduk adalah tsunami. Apa yang sebaiknya dilakukan untuk menghindari bahaya tsunami? Kamu sebaiknya menyiapkan diri terhadap kemungkinan terjadinya tsunami dengan memperhatikan hal-hal berikut ini.
  • Jika kamu tinggal di daerah pantai dan merasakan adanya gempa kuat yang disertai dengan suara ledakan di laut, sebaiknya kamu bersiap-siap untuk menghadapi kemungkinan terjadinya tsunami. Segera tinggalkan daratan pantai tempat kamu tinggal jika gempa kuat terjadi.
  • Jika kamu melihat air pantai mendadak surut sehingga dasar laut tampak jelas, segera jauhi pantai karena hal itu merupakan peringatan alam bahwa akan terjadi tsunami.
  • Tanda-tanda alam lainnya kadang terjadi seperti banyaknya ikan di pantai dan tiba-tiba banyak terdapat burung.
Seringkali gelombang tsunami yang kecil atau rendah disusul oleh gelombang raksasa di belakangnya. Oleh karena itu, kamu harus waspada. Lembaga pemerintah yang berwenang biasanya selalu memantau kemungkinan terjadinya tsunami. Oleh karena itu, jika belum ada pernyataan “keadaan aman”, kamu sebaiknya tetap menjauhi pantai.

Peristiwa tsunami dapat menimbulkan kerusakan dan korban jiwa.
Peristiwa tsunami dapat menimbulkan
kerusakan dan korban jiwa.
Potensi bencana yang juga mengancam daerah pantai adalah gempa. Sebenarnya tidak semua wilayah pantai di Indonesia berpotensi gempa. Pantai barat Sumatra, pantai selatan Jawa sampai Nusa Tenggara berpotensi gempa. Pantai di Pulau Kalimantan relatif aman dari gempa karena jauh dari pusat gempa. Wilayah lainnya adalah Sulawesi, Maluku, Papua, dan sejumlah pulau lainnya. Ancaman gempa juga dapat terjadi di daerah perbukitan dan pegunungan.

Wawasan
Jika daerahmu termasuk daerah rawan bencana, agar tidak menjadi korban bencana gempa, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut.

a. Pada saat sebelum terjadi gempa
  • Kaitkan rak, lemari, dan perabotan lainnya ke dinding agar tidak menimpa kita pada saat gempa.
  • Tempatkan barang-barang lebih berat di bagian bawah lemari atau rak agar lemari atau rak tidak mudah jatuh.
  • Simpan barang pecah belah pada tempat yang lebih rendah dan tertutup.
  • Gantungkan barang-barang yang agak berat seperti lukisan dan cermin jauh dari tempat tidur dan tempat duduk.
  • Pastikan lampu hias yang digantung menggunakan bahan atau tali yang kuat dan tidak mudah lepas.
  • Perbaiki kabel dan sambungan gas yang rusak karena berpotensi menimbulkan kebakaran.
  • Perbaiki retakan-retakan pada dinding dan fondasi rumah.
  • Simpan bahan-bahan berbahaya seperti pestisida dan produk-produk yang mudah terbakar pada tempat yang aman, misalnya pada kotak khusus dan simpan di bawah.
  • Kenali tempat yang aman baik di dalam rumah maupun di luar rumah seperti berlindung di bawah perabotan yang kokoh (meja yang berat dan kuat).
  • Sediakanlah barang-barang yang diperlukan jika terjadi bencana, lampu senter dan batere cadangan, kotak P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan), makanan dan air untuk keadaan darurat, sepatu yang kuat, alat-alat pemecah dan pemotong seperti palu, gergaji, dan lain-lain.
b. Pada saat terjadi gempa
  • Cari perlindungan di bawah meja atau perabotan lainnya yang kokoh, berpeganganlah sampai gempa berhenti. Jika tidak ada meja di dekat kamu, lindungilah kepala dan muka dengan tangan dan bungkukkan atau meringkuk di sudut bagian dalam bangunan.
  • Jika bangunan diperkirakan cukup kuat, tetap bertahan di dalam ruangan sampai gempa berhenti dan aman untuk pergi keluar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan luka terjadi saat korban berupaya pindah lokasi dalam ruangan atau berusaha pergi keluar. Pada saat berpindah lokasi, korban umumnya tertimpa runtuhan puing-puing bangunan.
  • Menjauhlah dari tempat barang-barang yang terbuat dari kaca atau gelas seperti jendela kaca, cermin, gambar atau barang-barang yang dapat menimpa kita.
  • Bertahanlah di tempat tidur jika kamu di sana saat gempa terjadi. Berpeganganlah dan lindungi kepala dengan bantal. Jika di atas kita ada lampu yang tergantung, pindahlah ke tempat yang aman.
  • Jika kondisi bangunan diketahui rawan untuk ambruk, misalnya bangunan tua yang rapuh, segeralah keluar secepatnya.
  • Jangan gunakan elevator jika kamu sedang berada dalam sebuah gedung. 
Jika kamu sedang ada di luar, lakukan hal-hal berikut.
  • Bertahanlah dan jauhi bangunan, pohon, lampu-lampu jalan, jalur telepon dan listrik serta jalan layang.
  • Tetaplah berada di luar sampai gempa berhenti. Bahaya terbesar terjadi saat orang berlarian keluar dan terkena runtuhan gedung. Bertahanlah di tempat tidur jika kamu di sana saat gempa terjadi. Berpeganganlah dan lindungi kepala dengan bantal. Jika di atas kita ada lampu yang tergantung, pindahlah ke tempat yang aman.
  • Jika bangunan diperkirakan cukup kuat, tetap bertahan di dalam ruangan sampai gempa berhenti dan aman untuk pergi keluar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan luka terjadi saat korban berupaya pindah lokasi dalam ruangan atau berusaha pergi keluar. Pada saat berpindah lokasi, korban umumnya tertimpa runtuhan puing-puing bangunan.
  • Jika kondisi bangunan diketahui rawan untuk ambruk, misalnya bangunan tua yang rapuh, segeralah keluar secepatnya.
  • Jangan gunakan elevator jika kamu sedang berada dalam sebuah gedung.

Rangkuman
Selain kaya akan sumber daya alam, Indonesia juga sering mengalami bencana alam, baik berupa tsunami, gempa bumi, longsor, banjir, letusan gunung berapi, dan lain-lain. Berbagai bencana alam tersebut seringkali menimbulkan korban jiwa, kerusakan dan kerugian harta benda, terputusnya jalur transportasi dan komunikasi, dan lain-lain. Kemampuan pemerintah sangat terbatas untuk membantu mereka yang terkena bencana alam. Oleh karena itu, kepedulian dari masyarakat terhadap sesama manusia yang sedang terkena bencana alam sangat diperlukan untuk mengurangi penderitaan mereka. Sudahkah kamu ikut membantu korban bencana alam? Jika ya, dalam bentuk apakah bantuan tersebut diberikan?

Komentar