Penyakit sistem urinaria kadang-kadang sulit untuk dideteksi tanpa bantuan pemeriksaan laboratorium. Faktor yang sangat berpengaruh dalam penyakit sistem urinaria ini adalah organ ginjal, sehingga anatomi dan fungsi ginjal perlu dikfahami dengan baik. Ginjal merupakan salah satu organ vital dalam tubuh, sehingga ginjal harus selalu dijaga agar berfungsi sesuai dengan perannya.
Berikut adalah kelainan-kelainan pada sitem urianaria antara lain adalah sebagai berikut:
1) Disuria
Disuria adalah keadaan dimana ternak merasa kesulitan untuk melakukan kencing. Disuria ditandai dengan mengerang atau menggeratakkan gigi, meskipun telah selesai kencing, ternak yang bersangkutan tetap bersikap seperti kencing untuk beberapa waktu.
Baca juga: Norma kesopanan, noma kesusilaan, dan norma hukum akan selaras apabila pelaksanaannya dilandasi dengan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
Baca juga: Norma kesopanan, noma kesusilaan, dan norma hukum akan selaras apabila pelaksanaannya dilandasi dengan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
2) Poliuria
Poliuria adalah keadaan dimana terjadi pengeluaran kemih yang berlebihan. Poliuria yang terus-menerus biasanya disebabkan oleh penurunan absorbsi tubuler dan kenaikan jumlah cairan filtrat dalam glomeruli yang melampui daya serap epitel tubuli atau adanya pengaliran cairan dalam epitel tubuli. Kenaikan kemih yang bersifat sementara dapat terjadi karena ketakutan, stress atau karena pemasukan air yang berlebihan
3) Oligouria
Oligouria adalah keadaan dimana kemih sangat sedikit, dan ini bisa berakibat tiadak ada kemih yang dikeluarkan (anuria).
4) Hematuria
Hematuria adalah keadaan dimana terdapat sel darah merah pada kemih. Hematuria yang berasal dari dalam saluran kemih atas ditandai dengan larutnya sel darah merah, hemolisis yang merata di dalam kemih. Apabila sel darah ditemukan pada hampir selama urinasi maka sel darah berasal dari kantong kemih atau ginjal sedangkan bila darah ditemukan pada akhir urinasi maka sel darah berasal dari urethrae.
5) Hemoglobinuria
Hemoglobiuria adalah keadaan dimana dalam kemihnya terdapat hemoglobin. Hemoglobiuria mungkin akan bersamaan dengan hematuria disebabkan oleh leptospirosis, babesiosis atau karena keracunan tanaman.
6) Ketonuria
Penderita ketonuria mempunyai kemih yang berkadar keton 70 mg/dl. Biasa ditemukan pada sapi, penentuan ketonuria didasarkan pada Reaksi Rothera atas kemih penderita.
7) Nefiritis
Nefiritis adalah kerusakan bagian glomerulus ginjal akibat alergi racun kuman, biasanya disebabkan oleh bakteri streptoccocus. Nefritis mengakibatkan seseorang menderita uremia atau oedema. uremia adalah masuknya kembali asam urin dan urea kembali ke pembuluh darah. Oedema adalah penimbunan air di kaki karena reabsorpsi terganggu.
8) Batu ginjal
Batu ginjal terbentuk karena pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kantong kemih. Batu ginjal ini berbentuk kristal yang tidak dapat larut. Kandungan batu ginjal adalah kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Endapan garam ini terbentuk jika terlalu banyak mengkonsumsi garam mineral dan terlalu sedikit mengkonsumsi air.
9) Albuminuria
Albuminuria adalah ditemukannya albumin pada urin. Adanya albumin pada urin merupakan indikasi adanya kerusakan pada membran kapsul endotelium. Selain itu dapat juga disebabkan oleh iritasi sel-sel ginjal karena masuknya substansi racun bakteri, eter, atau logam berat.
10) Glikosuria
Glikosuria adalah ditemukannya glukosa pada urin. Adanya glukosa dalam urin menunjukan adanya kerusakan pada tabung ginjal.
11) Ketosis
Ketosis adalah ditemukannya senyawa keton didalam darah. Hal ini dapat terjadi pada orang yang melakukan diet karbohidrat.
12) Diabetes melitus
Diabetes melitus adalah penyakit yang muncul karena pankreas tidak menghasilkan atau hanya menghasilkan sedikit sekali insulin. Insulin adalah hormon yang mampu mengubah glukosa menjadi glikogen sehingga mengurangi kadar gula dalam darah. Selain itu insulin juga membantu jaringan tubuh menyerap glukosa sehingga dapat digunakan sebagai sumber energi. Diabetes melitus juga dapat terjadi jika sel-sel hati, otot, dan lemak memiliki respons rendah terhadap insulin. Kadar glukosa di urin dan darah penderita diabetes melitus sangat tinggi. Ini menyebabkan sering buang air kecil, cepat haus dan lapar, serta menimbulkan masalah pada metabolisme lemak dan protein.
Artikel belajar online lainnya: Interaksi yang dilakukan manusia senantiasa didasari oleh aturan, adat, atau norma yang berlaku dalam masyarakat
Artikel belajar online lainnya: Interaksi yang dilakukan manusia senantiasa didasari oleh aturan, adat, atau norma yang berlaku dalam masyarakat
13) Diabetes insipidus
Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang menyebabkan penderita mengeluarkan urin terlalu banyak. Peyebab diabetes insipidus adalah kekurangan hormon ADH. ADH ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian belakang. Jika kekurangan ADH, jumlah urin dapat naik 20 – 30 kali lipat dari keadaan normal.
Komentar
Posting Komentar
Dengan menggunakan kolom komentar atau kotak diskusi berikut maka Anda wajib mentaati semua Peraturan/Rules yang berlaku di situs plengdut.blogspot.com ini. Berkomentarlah secara bijak.