Tiga Komponen Rangsangan atau Stimulus pada Organisme

Pernahkah kita membayangkan bila aktivitas kita tidak ada yang mengatur? Kalau kita perhatikan bila lampu pengatur lalu lintas mati, kendaraan yang lewat berseliweran tidak teratur, bahkan terjadi penumpukan sehingga terjadi kemacetan. Begitu pula dunia seisinya ini bagaimana kalau tidak ada yang mengatur? Tentu akan terjadi ketidakteraturan dalam fenomena alam. Setiap pagi matahari terbit dari sebelah timur dan terbenam sore hari disebelah barat. Fenomena ini tentu ada yang mengatur. Pengaturan dunia seisinya ini menambah keyakinan kita pada Tuhan yang Maha Kuasa yang mengatur dunia beserta isinya. Kita wajib mensyukuri bahwa kita hidup dalam segala keteraturan, mensyukuri nikmat yang telah Tuhan berikan kepada kita sehingga tubuh kita beraktivitas dengan teratur. Pernahkan kita membayangkan seandainya tangan kita tidak mau mengambil minum sedangkan kita kehausan? Tuhan telah menciptakan keteraturan proses, kalau kita merasa haus kaki akan membawa kita menuju tempat air minum, kemudian tangan akan mengambil minum, dan mulut terbuka, kemudian tangan menuangkan minuman kedalam mulut . Peristiwa itu adalah suatu keteraturan proses yang tentunya diatur oleh tubuh kita. Kita akan kesulitan apabila kita harus membuat suatu proses yang mempunyai tingkat keteraturan dan kekonsistenan yang tinggi seperti apa yang telah Tuhan ciptakan dalam menciptakan keteraturan dalam hidup manusia ataupun makhluk lainnya didunia ini. Oleh karena itu kita wajib meyakini bahwa Tuhan itu mempunyai sifat Wujud dan Maha Kuasa.

Organisme perlu mengenali perubahan lingkungan. Perubahan lingkungan itu dapat merupakan rangsangan atau stimulus bagi organisme. Menurut asalnya, rangsangan dibedakan menjadi dua macam yaitu, rangsangan dari luar tubuh dan dari dalam tubuh. Rangsangan dari luar tubuh misalnya suara, cahaya, bau, panas, dan tekanan. Rangsangan dari dalm tubuh misalnya rasa lapar, haus dan nyeri. Menurut jenisnya, rangsangan dibedakan menjadi rangsangan mekanis, kimia dan fisik. Contoh rangsangan mekanik adalah sentuhan dan tekanan. Contoh rangsangan kimia adalah rasa manis, pahit, asin, asam dan bau. Contoh rangsangan fisik adalah suhu, listrik, grafitasi, cahaya, dan suara. Untuk dapat bereaksi terhadap perubahan lingkungannya organisme memerlukan tiga komponen utama yaitu reseptor, sistem syaraf dan efektor.

1)Reseptor

Untuk dapat mengenali rangsangan lingkungan diperlukan alat yang dapat mendeteksi adanya perubahan lingkungan atau rangsangan. Alat atau bagian yang mempunyai kemampuan khusus yang mampu mendeteksi terhadap perubahan kondisi lingkungan. Rangsangan bisa berupa perubahan panas atau dingin, kasar atau halus atau apapun perubahan terhadap kondisi yang dihadapi menjadi hal baru sehingga perlu penyesuaian terhadap perubahan tersebut. Pada bagian tersebut terdiri atas sel syaraf yang disebut reseptor. Reseptor atau penerima merupakan suatu struktur yang mampu mendeteksi rangsangan tertentu yang berasal dari luar dan dalam tubuh. Organ indra adalah salah satu bentuk reseptor (penerima) rangsangan. Pada indra terdapat ujung-ujung syaraf sensorik yang peka terhadap rangsangan tertentu. Rangsangan yang diterima diteruskan melalui serabut syaraf sebagai impuls syaraf.

2) Sistem syaraf

Sistem syaraf terdiri sistem syaraf pusat dan tepi, berfungsi menerima, mengolah, dan meneruskan rangsangan ke efektor. Sistem syaraf ini akan didiskusikan lebih lanjut dan lebih detail pada bagian selanjutnya dari buku ini.

3) Efektor

Efektor merupakan struktur yang melaksanakan aksi sebagai jawaban terhadap impuls yang datang padanya sebagai reaksi terhadap perubahan kondisi lingkungan atau adanya rangsangan yang menyebabkan perlu penyesuaian . Aksi yang dilakukan bisa bermacam-macam tergantung dari rngsangan yang diterima, Rekasi tersebut bisa berupa gerakan oleh otot , bisa juga pengeluaran enzim sperti pada waktu mencium bau makanan yang sedap maka air liur akan keluar tanpa ada perintah. Secara umum reaksi terhadap rangsangan akan dilakukan oleh sel efektor yang dalam hal ini efektor yang penting adalah otot dan kelenjar.

Artikel belajar online lainnya: Mutasi yang terjadi pada sel-sel gamet (sel kelamin) akan bersifat menurun, tetapi jika mutasi tersebut terjadi pada sel-sel somatik (sel tubuh) maka perubahan itu hanya terjadi pada individu tersebut dan tidak bersifat menurun

Sistem syaraf pada manusia dan hewan mengkoordinasikan aktivitas otot, memonitor organ, membentuk dan juga menghentikan masukan dari indra, serta melakukan aksi. Komponen utama dalam sistem syaraf adalah neuron dan syaraf, yang memainkan peranan penting dalam koordinasi. Pada makhluk yang tidak memiliki otak, sistem syaraf tidak menghasilkan atau menjalankan pikiran, gerakan dan emosi . Pada hewan yang tergolong ke dalam mamalia sistem syaraf dibagi menjadi, yaitu system syaraf pusat yang terdiri atas syaraf otak dan syaraf sumsum tulang belakang serta system syaraf tepi . Pada syaraf tepi, syaraf menghubungkan antara syaraf pusat dengan indera dan otot.

Komentar