Fosil Manusia Purba Australopithecus Deyiremedal

Fosil dari manusia purba yang diberi nama Australopithecus Deyiremedal baru-baru ini telah diketemukan di daerah Afar - Ethopia. Di daerah ini para peneliti menemukan fosil rahang dan fosil gigi dari manusia purba yang bernama Australopithecus Deyiremedal dengan perkiraan usia fosil antara 3,3 juta dan 3,5 juta tahun.


Fosil bentuk rahang manusia purba yang mendekati bentuk manusia atau kita kenal dengan istilah hominin ini  jika dilihat dari usia fosilnya maka keduanya hidup di waktu atau zaman yang sama. Temuan manusia purba bernama Australopithecus Deyiremedal ini menandakan bahwa pohon keluarga manusia purba lebih rumit dari perkiraan sebelumnya.

Manusia Purba Afar: Australopithecus Deyiremedal
Dari fosil manusia purba yang ditemukan di daerah Afar - Ethopia ini, para peneliti memberi nama manusia purba tersebut Australopithecus Deyiremedal. Kata Australopithecus Deyiremedal dalam masyarakat Afar memiliki arti 'kerabat dekat'. 

Fosil Manusia Purba Australopithecus Deyiremedal
Fosil dari Manusia Purba di daerah afar : Australopithecus Deyiremedal
Penelitian ini juga sudah diterbitkan dalam jurnal nature. Fosil tulang rahang dan fosil tulang gigi yang diteliti ini diduga milik dari empat manusia purba dengan karakteristik menyerupai kera dan manusia.

Australopithecus Deyiremedal Hidup pada Masa yang Sama Dengan 3 Spesies Manusia Purba Modern
Kurator antropologi fisik dari Cleveland Museum of Natural History - AS yang juga merupakan peneliti utama yaitu Dr Yohannes Haile-Selassie mengatakan bahwa : 'Struktur anatomi dan morfologi fosil gigi, fosil rahang atas dan rahang bawah secara rinci memiliki perbedaan besar dari 3 spesies manusia purba modern sebelumnya'

Menurutnya, fosil baru ini memiliki rahang yang cukup kuat. Gigi taring dari manusia purba - Australopithecus Deyiremedal ini juga ukurannya lebih kecil. Bahkan lebih kecil dari 3 spesies hominin sebelumnya. Sedangkan jika dilihat dari usia fosilnya, manusia purba - Australopithecus Deyiremedal ini hidup pada masa yang sama denga 3 spesies manusia purba lainnya.

Fosil gigi dan fosil rahang Manusia Purba Australopithecus Deyiremedal
Manusia Purba : Fosil gigi dan fosil rahang Australopithecus Deyiremedal
Sebelumnya, peneliti juga dulu pernah menemukan manusia purba modern (hominin) yang cukup terkenal yaitu Australopithecus afarensis atau yang dikenal dengan sebutan Lucy. Manusia purba ini hidup sekitar 2,9 juta dan 3,8 juta tahun silam. Lucy awalnya dianggap sebagai salah satu manusia purba modern yang menyerupai manusia.

Akan tetapi di tahun 2001 kembali ditemukan jenis fosil manusia purba modern yang lainnya yaitu Kenyanthropus platyops di Kenya. Penemuan jenis lainnya yaitu spesies manusia purba : Australopithecus Bahrelghazali di Chad, kemudian saat ini ditemukan kembali hominin Australopithecus Deyiremedal di Afar - Ethopia. Ini berarti sudah ditemukan 4 jenis spesies hominin yang berbeda hingga tahun 2015 ini.
Manusia Purba Australopithecus afarensis atau lucy
Manusia Purba Lucy : Australopithecus afarensis atau dikenal dengan Lucy

Fosil-fosil penemuan Australopithecus Deyiremedal hingga kini masih diteliti kembali. Para peneliti masih berbeda pendapat mengenai fosil ini apakah dari bagian manusia purba yang berbeda atau yang sejenis.

Hal ini dikarenakan secara historis belum ada bukti bahwa di masa pertengahan Pliosen terdapat hominin yang beragam sehingga para peneliti menyimpulkan bahwa Australopithecus Deyiremedal ini masih satu nenek moyang dengan Lucy.

Akan tetapi hipotesa evolusi linier ini kemudian ditinjau ulang kembali, yang memungkinkan adanya teori bahwa ada spesies manusia purba lainnya yang hidup di sekitar Lucy. Dr Haile-Selassie juga mengatakan, bahwa temuan fosil ini harus digali lebih mendalam lagi untuk dapat lebih memahami seperti apa evolusi manusia.

Dia juga menambahkan, temuan sisa-sisa fosil dari manusia purba yang diberi nama Australopithecus Deyiremedal ini juga dapat membantu para ahli untuk meneliti bagaimana sejumlah spesies manusia purba yang berbeda ini dapat hidup berdampingan.

Komentar