Teater Dramatik

Pementasan teatrikal dimana didasarkan pada bentuk dramatik lakon atau biasanya disebut juga sebagai teater jenis dramatik. Ada beberapa hal yang sangat diperhatikan dan menjadi ciri pada jenis dramatik ini, diantaranya yaitu;
  • Adanya perubahan dari karakter secara psikologis;
  • Kondisi atau situasi dari cerita yang di pentaskan;
  • Begitu juga detail dari latar belakang pada kejadian yang dipentaskan;
  • Bentuk ini umumnya memiliki plot ketat atau mengikuti alur cerita;
  • Para pemain biasanya berusaha menarik rasa dan minat penonton pada situasi dari cerita yang sedang di sajikan;
  • Perilaku aksi dari pemain sangat ditonjolkan;
  • Pemain biasanya berusaha membuat sensasi agar penonton lebih tergugah.
Peristiwa pada cerita biasanya berkaitan antara satu dengan lainnya sehingga mampu membentk keseluruhan lakon. Begitu juga dengan karakter yang diceritakan atau disajikan pada pementasan ini merpakan bentuk karakter yang sudah jadi atau bisa diartikan tidak ada bentuk proses perkembangan dari tokoh yang diperankan secara improvisatoris pada pementasan (1996:244, Reade and Fredman). Menyajikan jalan cerita seperti pada kejadian nyata merupakan bentuk yang coba disajikan oleh teater bentuk dramatik ini.

Pementasan Teater jenis dramatik
Pementasan jenis dramatik

Jenis pementasan dramatik biasanya disebut juga sebagai pementasan dimana sumber ekspresinya didasarkan pada lakon atau naskah drama. Sehingga bisa dikatakan bahwa kekuatan pada berbentuk dramatik ini ada pada dialog serta tokoh-tokoh yang dipentaskan. Aliran cerita tersaji melalui kata-kata. Karena bermedia kata inilah, maka kecakapan suara pemeran harus benar-benar diperhatikan. Sebab sekali salah mengucapkan kalimat, maka makna kalimat bisa berubah sehingga mempengaruhi pesan yang disampaikan. Dramatik paling sering diajarkan dan dipentaskan di sekolah atau sanggar-sanggar teater, karena naskah sebagai tuntunan, maka semua ekspresi artistik bermula dari naskah tersebut. Oleh karena itu, pola pengajaran dianggap lebih mudah karena dengan memahami naskah dan menggunakannya sebagai panduan ekspresi, proses penciptaan karakter bisa dikerjakan lebih terarah.

Komentar