Teater Gerak, Pantomim & Sendratari

Selain jenis teater dramatik yang telah di jelaskan dalam artikel plengdut sebelumnya, ada juga bentuk pementasan teater dimana unsur utamanya didasarkan pada bentuk gerak, ekspresi wajah, serta tubuh para pemain. Dialog dalam pementasan jenis ini biasanya dikurangi hingga ada juga yang dihilangkan, sebagai contoh yaitu pada pementasan pantomim klasik. Tidak ada tanggal pasti dalam sejarah yang mencatat kelahiran dari seni gerak ini, akan tetapi bentuk kebebasan ekspresi dalam gerak ini mencapai masa puncaknya pada commedia del'Arte di italia. Pada masa terebut para pemain berekspresi dengan gerakan sesuka hati dalam membentuk karakter tertentu pada cerita, bahkan ada juga yang lepas dari lakon karakter pada tokoh yang diceritakan sehingga mampu memancing perhatian lebih dari penonton dengan pola pemain. Sejak saat itulah muncul gagasan untuk mementaskan sebuah pertunjukan teater yang hanya di dasari oleh gerak.

Pantomim
Salah satu pertunjukan teater gerak yang hingga saat ini masih populer yaitu pantomim. Pementasan pantomim ini biasanya dalam keadaan sunyi tanpa sepatah katapun dialog yang digunakan. Dari sinilah pemain mencoba untuk mengungkapkan ekspresi mereka melalui pola gerak serta mimik wajah. Begitu juga dengan pesan dan makna dari sebuah lakon dimana akan disampaikan kesemuanya dipertunjukan dalam pola gerakan. Marcel Marceau dan gurunya Etienne Decroux merupakan tokoh pantomim dari Prancis yang cukup terkenal.
Pantomim
Aksi Marcel Marceu saat pementasan pantomim
Di negara kita sendiri Indonesia, selain pantomim, bentuk teater gerak lainnya yaitu drama tari juga sendratari. Drama dalam bentuk tari sendiri bisa diartikan sebagai sebuah pementasan tari dimana penyajiannya menggunakan alur cerita atau plot, tema, serta biasanya dilakukan dalam berkelompok dan berbeda dengan pantomim yang biasanya bisa dilakukan perorangan. Atau bisa dikatakan juga drama tari merupakan rangkaian seni tari yang diolah dan disusun sedemikian rupa sehingga mampu melukiskan suatu cerita atau kisah berdialog, baik itu dalam bentuk puisi maupun prosa dan juga dalam bentuk percakapan dialog. Selain itu ada juga yang tidak menggunakan dialog sehingga cerita yang disampaikan hanya menggunakan tanda maupun wajah dan mimik muka sebagai alat untuk bercerita. Beberapa kisah pementasan drama tari yang digemari masyarakat di Indonesia diantaranya yaitu cerita teater Mahabarata, Ramayana, teater Panji maupun Babad.

Sendratari
Sendratari merupakan gabungan seni drama dan juga seni tari. Para pemain biasanya merupakan penari. Rangkaian kisah yang disajikan biasanya di sampaikan dalam bentuk tarian dengan diiringi musik tanpa adanya dialog. Akan tetapi biasanya cerita atau kisah yang akan di sampaikan dibantu dengan adanya narasi singkat agar para penonton dapat mengetahui peristiwa yang sedang dipentaskan. Sendratari adalah drama yang menonjolkan eksposisi dimana paparan sebagai pengantar dan penyampai inti cerita. Sendratari Ramayana merupakan salah satu sendratari yang masih sering dipentaskan saat ini di negeri kita ini.
sendratari
Sendratari ramayana di halaman prambanan
Dalam perkembangan pementasan modern dewasa ini, keterkaitan antara teater dan tari melahirkan jenis pementasan gerak tubuh yaitu sebuah ekspresi yang mengedepankan gerak dan eksplorasi tubuh para pemain. Jenis ini tidak terpengaruh oleh ritmis atau motif-motif dalam tari, namun benar-benar menampilkan gerakan tubuh. Hal ini menjadi sangat menarik karena penonton bisa saja disuguhi adegan akrobatik atau laga yang mempesona.

Teater tubuh menjadi salah satu alternatif pilihan bagi seniman seni. Menyampaikan persoalan, fenomena atau gagasan tertentu tanpa menggunakan bahasa verbal selain bahasa tubuh menjadi sangat menarik dan artistik. Teater gerak tubuh hadir sebagai bentuk ekspresi baru yang sangat energik. Kemampuan fisik para pemain sangat diperlukan. Aksi reaksi membutuhkan kecakapan pemain dalam mengoptimalkan sensor gerak tubuhnya. Menjadikan tubuh sebagai satu-satunya media penyampai pesan dalam sebuah pertunjukan sangat menarik.

Komentar