Area Disiplin Atau Ruang Lingkup Ekonomi Pertanian

Mengapa ilmu ekonomi pertanian penting untuk dipelajari? Ada dua sebab utama yaitu pertama, kebutuhan ekonomi manusia akan produk-produk (barang dan jasa) pertanian tidak terbatas baik dalam kuantitas maupun kualitas. Kedua, sumber daya pertanian yang biasa disebut dengan faktor produksi seperti lahan, modal, tenaga kerja dan manajemen, yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan yang sifatnya tidak terbatas tersebut tersedia dalam jumlah yang terbatas (langka).

Setiap saat kita selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan ekonomi. Setiap individu harus memilih barang-barang, jasa-jasa dan kegiatan-kegiatan yang terbaik. Di sisi lain kita dihadapkan pada keterbatasan sumber daya ekonomi yang akan digunakan untuk memperoleh barang, jasa dan kegiatan yang kita inginkan. Permasalahannya adalah bagaimana kita menggunakan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas yang biasa disebut juga sebagai proses ekonomi. Sejak kecil kita sebenarnya sudah biasa melakukan pilihan di antara dua atau lebih kegiatan: apakah pergi dengan ayah ke rumah saudara atau pergi dengan ibu ke pertokoan.

Membuat pilihan seperti itu merupakan keputusan ekonomi karena memilih lingkup kegiatan yang satu berarti harus mengorbankan kegiatan yang lainnya. Saat tumbuh menjadi dewasa, keputusan-keputusan ekonomi menjadi lebih kompleks misalnya menempuh pendidikan di perguruan tinggi atau bekerja, membeli traktor atau membeli ternak, memperbaiki rumah atau memperluas lahan yang akan disewa. Dalam hal ini secara terus menerus tanpa disadari kita telah menerapkan ekonomi sebagai seni, meskipun kita tidak mempelajari atau memahami ilmu ekonomi.

Ahli pada disiplin bidang pertanian, pelaku agribisnis, kepala pemerintahan setiap saat juga dihadapkan pada permasalahan ekonomi. Mempelajari penerapan prinsip-prinsip ekonomi di bidang pertanian tidak menjamin keberhasilan pengambilan keputusan ekonomi, tetapi akan memberikan pemahaman tentang proses ekonomi dan mengarahkan pengambilan keputusan ekonomi yang lebih baik (Sjo, 1976).

Karena setiap individu harus melakukan tindakan ekonomi setiap waktu, maka pemahaman mengenai praktek ekonomi akan lebih banyak daripada pemahaman tentang teori ekonomi. Setiap waktu kita menggunakan gagasan atau konsep-konsep ekonomi dan istilah-istilah ekonomi, seperti permintaan (demand), penawaran (supply), kesejahteraan (wealth), harga (price), persaingan (competition).

Oleh karena itu, untuk mengetahui area disiplin ekonomi pertanian perlu dipahami terlebih dahulu arti atau definisi dari ilmu ekonomi dan ekonomi pertanian itu sendiri. Berikut ini akan dijelaskan mengenai definisi kedua bidang ilmu tersebut. Menurut Sjo (1976), untuk mendefinisikan ilmu ekonomi kita harus mempertimbangkan empat hal, yaitu:

  1. tidak terbatasnya keinginan manusia;
  2. terbatasnya sumber daya;
  3. alokasi sumber daya;
  4. jangka waktu.

Dengan mengombinasikan keempat hal tersebut maka ilmu ekonomi dapat didefinisikan sebagai disiplin studi tentang bagaimana masyarakat, baik individu maupun kelompok, mengalokasikan sumber daya-sumber daya yang terbatas di antara berbagai keinginan untuk memaksimumkan kepuasan pada waktu tertentu.

Menurut Abbot dan Makeham (1979), ilmu ekonomi merupakan ilmu yang digunakan untuk menganalisis penggunaan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan dasar.

Seperti halnya dengan disiplin ilmu pada umumnya, diperlukan keahlian dalam menggunakan prinsip-prinsip ekonomi untuk memecahkan berbagai lingkup permasalahan.

Aplikasi-aplikasi tersebut meliputi:

  • menentukan alternatif cara penggunaan sumber daya;
  • memenuhi berbagai kebutuhan dan keinginan pada berbagai tingkat preferensi;
  • berkaitan dengan butir 1 dan 2, berarti ilmu ekonomi mempelajari perilaku manusia antara lain pengambilan keputusan yang terbaik tentang penggunaan sumber daya.

Dengan demikian, ilmu ekonomi merupakan ilmu yang berkenaan dengan upaya pemenuhan kebutuhan jasmani yang tidak berhubungan langsung dengan uang. Selanjutnya dikemukakan bahwa secara umum, ilmu ekonomi berguna untuk membantu masyarakat suatu negara untuk memilih barang dan jasa yang lebih baik, barang dan jasa yang lebih banyak dan kualitas (taraf) hidup yang lebih tinggi.

Berdasarkan uraian ekonomi di atas dan pengertian mengenai ilmu ekonomi, maka ekonomi pertanian dapat didefinisikan sebagai ilmu sosial terapan, yang prinsip-prinsip dan metode analitis ilmu ekonomi digunakan untuk mencari solusi bagi permasalahan ekonomi dalam bidang pertanian.
Berdasarkan uraian ekonomi di atas dan pengertian mengenai ilmu ekonomi, maka ekonomi pertanian dapat didefinisikan sebagai ilmu sosial terapan, yang prinsip-prinsip dan metode analitis ilmu ekonomi digunakan untuk mencari solusi bagi permasalahan ekonomi dalam bidang pertanian.


Pada umumnya terdapat dua jenis permasalahan yang dihadapi oleh para ahli di bidang pertanian. Pertama, ahli ekonomi pertanian harus mampu menentukan lingkup kebutuhan dan keinginan konsumen. Kedua, ahli ekonomi pertanian harus menghadapi persoalan produksi dan distribusi produk-produk pertanian. Secara tradisional, ahli ekonomi pertanian lebih berorientasi pada dua jenis permasalahan tersebut. Saat ini, ekonomi lebih berorientasi pada konsumen sehingga ahli ekonomi pertanian dituntut untuk mencoba lebih memahami keinginan-keinginan konsumen.

Berikut ini akan disajikan gambaran mengenai pentingnya ekonomi pertanian bagi pemecahan permasalahan suatu negara. Uraian ini dimulai dengan menunjukkan pentingnya pertanian bagi disiplin perekonomian negara yang bersangkutan, sistem perekonomian yang dianut, penggunaan prinsip ekonomi dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi. Pada akhirnya semuanya itu akan menunjukkan area disiplin ekonomi pertanian.

Amerika Serikat merupakan salah satu negara maju yang senantiasa meningkatkan perhatiannya pada kebijakan-kebijakan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup bagi rakyatnya, negara dan hubungannya dengan negara-negara lain di seluruh dunia. Yang menjadi persoalan adalah sumber daya manusia dan sumber daya fisik potensial tidak cukup tersedia baik dalam kuantitas maupun kualitas untuk menyuplai pangan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dunia yang terus meningkat.

Secara spesifik, produksi pangan dan serat serta distribusinya merupakan bagian yang penting dalam perekonomian Amerika Serikat. Sebagai produsen terbesar dari berbagai komoditi pertanian, Amerika Serikat memegang peranan penting dalam situasi pangan dunia. Karena pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, semua negara akan selalu memperhatikan pertumbuhan, perkembangan dan stabilitas produksi dan distribusi pangan. Oleh karena itu pemahaman terhadap prinsip-prinsip ekonomi untuk diaplikasikan pada produksi, distribusi dan konsumsi di bidang pertanian dan komoditi pangan adalah penting. Selain itu, gambaran tentang pertanian dan kebijakan pangan Amerika Serikat yang berkesinambungan memberikan manfaat bagi kesejahteraan ekonomi rakyat Amerika Serikat.

Pada dasarnya, Amerika Serikat menganut sistem ekonomi pasar bebas (free enterprise economic system). Sistem ekonomi ini memberikan tingkat kebebasan ruang yang besar bagi setiap individu untuk memilih atau membeli barang dan jasa, memasuki atau keluar dari kegiatan ekonomi bisnis dan memanfaatkan sumber daya (tanah, tenaga kerja, modal dan manajemen).

Istilah ekonomi campuran (mixed economy) kadang-kadang digunakan untuk menggambarkan ekonomi Amerika Serikat berkaitan dengan lingkup kepemilikan sumber daya produktif oleh pihak swasta dan pihak pemerintah. Amerika Serikat juga digambarkan sebagai negara dengan sistem ekonomi yang berorientasi pasar (market-oriented economy) yang berbeda dengan sistem ekonomi yang kegiatan ekonominya direncanakan oleh pemerintah. Pemahaman mengenai sistem ekonomi suatu negara memerlukan studi tentang sistem harga pasar, peran penawaran dan permintaan dalam pengalokasian barang dan jasa, serta sumber daya di antara berbagai kegiatan ekonomi.

Agar memahami kekuatan-kekuatan pokok yang menentukan penawaran suatu komoditi pertanian yang tersedia di pasar, produsen harus mengetahui hubungan fisik dan ekonomi dalam proses produksi. Adapun aspek penting dalam proses produksi meliputi:

  1. jenis produk;
  2. kombinasi sumber daya terbaik yang akan digunakan dalam proses produksi;
  3. pengetahuan tentang macam-macam biaya produksi;
  4. berproduksi pada tingkat output yang memaksimumkan keuntungan (Donald dan Malone, 1981).

Di balik permintaan akan berbagai macam barang dan jasa yang ingin dibeli oleh konsumen, terdapat kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi pilihan-pilihan konsumen dalam rangka memenuhi keinginannya. Konsumen akan berusaha memaksimumkan kepuasannya dengan memilih kombinasi barang dan jasa yang lebih baik atau lebih disukai dibandingkan kombinasi lainnya, dengan tunduk pada kendala pendapatan atau anggaran yang terbatas.

Pasar yang merupakan tempat pertukaran secara ekonomis dalam sistem ekonomi pasar bebas, dapat dipelajari untuk menentukan bagaimana sumber daya-sumber daya dan produk-produk (barang dan jasa) dialokasikan dalam sistem ekonomi sebagai respons terhadap perubahan harga. Kegagalan pasar dapat terjadi dalam pasar bebas. Diyakini bahwa industri-industri tertentu mengalami keuntungan secara ekonomis atau kerugian secara ekonomis dalam hubungannya dengan industri lainnya. Pada kasus-kasus tertentu, ada kemungkinan tidaklah cukup untuk mengandalkan mekanisme harga di pasar sebagai alat pendistribusian sumber daya ekonomi. Dalam situasi semacam ini perlu dilakukan intervensi atau campur tangan pemerintah dalam sistem harga melalui penetapan harga, pengaturan produksi, dan/atau konsumsi serta perkiraan implikasinya secara ekonomis terhadap berbagai sektor ekonomi.

Kebijakan di bidang pertanian dan pangan berhubungan erat dengan kebijakan ekonomi internasional dan sangat penting terutama bagi konsumen dan produsen dalam negeri (domestik) maupun konsumen dan produsen luar negeri di seluruh dunia. Analisis terhadap kebijakan di bidang pertanian dan pangan serta evaluasi terhadap aspek-aspek yang mempengaruhi perekonomian domestik dan dunia dapat dilakukan setiap saat.

Pada akhirnya, hubungan antara ruang penggunaan sumber daya alam, kebijakan dan produksi pertanian dapat diuji melalui suatu studi atau penelitian. Persoalan-persoalan berhubungan dengan konservasi sumber daya yang digunakan dalam kegiatan ekonomi, adanya persaingan (competition) atau saling melengkapi (complementary) di antara sumber daya seperti tanah dan air untuk produksi pangan atau untuk penggunaan lainnya dapat dianalisis dan dicari penyelesaiannya.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, dapat dikatakan bahwa disiplin ekonomi pertanian memiliki ruang lingkup (area) yang luas. Namun demikian, menurut Soekartawi (1987), pada prinsipnya ruang lingkup ini dapat diklasifikasikan mulai dari kegiatan berproduksi, konsumsi dan pemasaran serta aspek-aspek lain yang mempengaruhi kegiatan produktif tersebut.

Komentar