Penyebab Dan Faktor Runtuhnya Majapahit Sebagai Kerajaan

Pada tahun 1293M – 1500M, Nusantara kita ini pernah dikuasai salah satu kerjaaan terbesar yaitu Majapahit. Penguasa Majapahit saat itu adalah Hayam Wuruk dimana Majapahit dipimpinnya mulai sekitar 1350M – 1389M dan merupakan kemaharajaan raya dengan kekuasaan hampir di seluruh wilayah Nusantara.

Akan tetapi walaupun telah berkuasa di Nusantara, akhirnya kerajaan yang kekuasaannya pernah tertulis dalam kakawinan Negarakertagama ini akhirnya runtuh juga. Pada postingan artikel kali ini akan plengdut ulas mengenai faktor penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit masa kekuasaan Hayam wuruk ini.

Sebenarnya ada beberapa hal yang menjadi penyebab utama runtuhnya atau kemerosotan majapahit setelah masa pemerintahan Hayam Wuruk berakhir. Salah satunya yaitu terjadi perebutan kursi kekuasaan diantara keluarga raja ini serta faktor masuknya agama islam dimana saat isu berkembang sangat pesat hampir diseluruh wilayah majapahit. Perlu kalian ketahui bahwa kerajaan ini adalah kerajaan hindu-budha sehingga saat berkembangnya ajaran islam membawa pengaruh yang cukup besar terhadap kerajaan.

Pedagang-pedagang islam yang datang dari berbagai daerah di timur tengah ini awalnya berdagang di pelabuhan-pelabuhan kerajaan. Masyarakat majapahit yang saat itu berhubungan langsung dengan pedagang-pedagang tersebut akhirnya secara lambat laun mulai mengenal islam.

Karena sifat ajaran islam yang lebih fleksibel, dinamis serta demokratis, apalagi dalam islam tidak mengakui kedudukan raja adalah dewa yang patut disembah, akhirnya para penduduk pesisir pantai kerajaan mulai berbondong-bondong masuk islam. Sementara itu raja majapahit sendiri tidak melarang jika ajaran islam di saat itu menyebar dan masuk kedalam wilayahnya.

Adipati kerajaan juga mulai memeluk islam dan mendapat bimbingan langsung dari beberapa wali yang terkenal hingga saat ini di Indonesia dengan sebutan wali songo. Pada cerita yang tertulis dalam babad Diponegoro, pernah terjadi percakapan antara Sunan Giri dan Sunan Ampel (para wali) dengan Kertawijaya. Saat itu Kertawijaya mendengarkan kedua wali ini menjelaskan tujuan serta maksud penyebaran islam di daerah majapahit. 

Kertawijaya pun sama sekali tidak melarang penyebaran agama ini dikarenakan memiliki maksud serta tujuan yang sama dengan agama budha saat itu, dan hanya berbeda pada tata cara beriadahnya saja. Bukti lain mengenai ajaran islam yang tidak dilarang di era majapahit yaitu adanya permaisuri kerajaan bernama Puteri Cempaka yang masuk dan menganut ajaran islam serta diberikan berbagai fasilitas beribadah dari pemerintah kerajaan.

Balik lagi pada faktor serta penyebab utama runtuhnya negara atau kerajaan pemerintahan majapahit ini antara lain sebagai berikut:

Agama

Seperti yang telah plengdut jelaskan diatas bahwa agama sangat berpengaruh dalam runtuhnya majapahit. Penyebab  ini adalah rata-rata pedagang saat itu sudah banyak yang masuk islam, sementara kerajaan masih menganut ajaran Hindu-Budha. Pajak tinggi yang diterapkan kerajaan dan dianggap penganut islam adalah hal yang buruk dan salah dalam ajarannya, menyebabkan para pedagang dan pemerintah bekas jajahan kerajaan akhirnya melepaskan diri dari negara majapahit. Pada saat itu banyak bermunculan kerajaan kesultanan Malaka di daerah barat nusantara.

Buku Bacaan Online Lainnya: Teori Kecenderungan Evolusi

Konflik Kerajaan

Faktor konflik yang terjadi dalam kerajaan juga menjadi penyebab dari runtuhnya kekuasaan kerajaan. Dimana setelah wafatnya Hayam Wuruk, pewaris tahta resmi adalah Kusumawardhani putrinya. Saat itu Kusumawardhani akhirnya menikah dengan sepupunya sendiri yaitu pangeran Wikramawardhana dan secara pemerintahan kekuasaan kerajaan dipegang oleh Wikramawardhana.

Sementara itu Wirabhumi yang juga merupakan putra Hayam Wuruk dari seorang selirnya ikut menuntut atas hak tahtanya. Perselisihan kerajaan ini akhirnya menciptakan terjadinya perang Paregreg sekitar tahun 1405M hingga 1406M. Walaupun dalam perang ini Wikramawardhana berhasil menang dan memberikan hukuman pancung pada Wirabhumi yang tertangkap, akan tetapi kendali majapahit di daerah-daerah lain mulai melemah.

Politik & Gajah Mada

Kekuasaan atas Nusantara milik kerajaan saat itu bisa dikatakan merupakan bentuk peran yang tak lepas dari Gajah Mada yang berkeinginan menyatukan nusantara. Akan tetapi sepeninggalan Gajah Mada akhirnya banyak daerah-daerah otonom China yang tidak mau menjalin kerjasama kembali dengan majapahit. Runtuhnya jalinan politik kerajaan ini sudah tentu merugikan kerajaan saat itu.
Kekuasaan atas Nusantara milik kerajaan saat itu bisa dikatakan merupakan bentuk peran yang tak lepas dari Gajah Mada yang berkeinginan menyatukan nusantara. Akan tetapi sepeninggalan Gajah Mada akhirnya banyak daerah-daerah otonom China yang tidak mau menjalin kerjasama kembali dengan majapahit. Runtuhnya jalinan politik kerajaan ini sudah tentu merugikan kerajaan saat itu.


Baca Juga Artikel Belajar: Stupa, Arca, Gapura, dan Relief

Ekonomi

Diatas telah disebutkan bahwa banyak pedagang maupun kerajaan china yang memutuskan hubungan kerja setelah wafatnya Gajah Mada. Tidak hanya itu, pajak yang seharusnya dibayar untuk kerajaan juga dihentikan oleh mereka. Sehingga pemasukan kerajaan menjadi berkurang drastis ditambah banyak pedagang juga yang ikut melepaskan diri dari kerajaan dan majapahit secara lambat namun pasti akhirnya runtuh.

Itulah tadi beberpa bentuk faktor yang menjadi penyebab utama majapahit runtuh dimulai dari runtuhnya perdagangan kerajaan, hingga runtuhnya ekonomi, pendapatan berkurang dan lepasnya daerah-daerah jajahan menjadi kerajaan baru.

Komentar