Mengenal Istilah Stunting, Dampak Stunting dan Apa Faktor Penyebab Stunting Anak

Apa Itu Stunting?

Semantik Kata Stunting

Jika dilihat dari sisi ilmu istilah makna kata, stunting adalah pengerdilan, mengerdilkan (dwarf, stunt), menghalangi, memperlambat (slow down, delay, retard, stall, postpone), menghentikan pertumbuhan, atau memperlambatkan dari kondisi yang sebelumnya normal. Sehingga stunting bisa diartikan adanya gangguan tumbuh dari kondisi normalnya.

Pengertian Stunting

Stunting anak adalah tubuh pendek anak atau terganggunya pertumbuhan masa anak-anak akibat kekurangan gizi kronik maupun kegagalan pertumbuhan dimasa sebelumnya. Stunting dalam dunia kesehatan dikenal dengan istilah "Childhood stunting". Infodatin 2016 Kemenkes RI: Salah satu indikator jangka panjang terhadap buruknya gizi anak (kurang gizi) adalah stunting.

Stunting Menurut WHO 2010:

Anak pendek (stunting) adalah kondisi gagal tumbuh anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya saat itu. Indikator TB/U z score <-2 SD dari meridian standar WHO Antro 2005.

Apa Dampak Stunting?

  • Achadi 2015: "dampak stunting anak adalah mempengaruhi tumbuh kembang kecerdasan anak serta menjadi resiko faktor terjadinya penyakit-penyakit PTM (kronis) saat dewasa.
  • Ifodatin Kemenkes RI 2016: "stunting berkolerasi dengan dampak gangguan neurokognitif & dampak resiko menderita penyakit tidak menular dimasa depan".
  • Unicef 2012: "Stunting (anak-anak pendek) berhubungan dengan dampak prestasi pendidikan yang buruk, kurang sehat dan rentan penyakit menular saat dewasa".

Banyaknya penderita stunting juga digunakan sebagai prediktor buruknya SDM suatu negara dan diprediksi mempengaruhi penurunan kemampuan produktif suatau bangsa di masa akan datang dikarenakan stunting menyangkut kecerdasan serta daya tahan tubuh yang rentan penyakit.

Faktor Penyebab Stunting

Menurut Unicef Indonesia 2012, faktor faktor penyebab stunting adalah:

  1. Kurangnya pendidikan maupun pengetahuan pengasuh anak.
  2. Penggunaan air tidak bersih.
  3. Faktor kesehatan lingkungan buruk.
  4. Akses gizi / pangan terbatas, gizi jadi terbatas.
  5. Pendapatan rendah.

Itulah mengapa intervensi untuk mengurangi stunting pada anak darus dimulai sejak dini, tepatnya sebelum kelahiran, dengan pelayanan pranatal serta gizi ibu hingga usia anak-anak dua tahun agar asupan gizi anak terpenuhi dan terhindar dari stunting.
Itulah mengapa intervensi untuk mengurangi stunting pada anak darus dimulai sejak dini, tepatnya sebelum kelahiran, dengan pelayanan pranatal serta gizi ibu hingga usia anak-anak dua tahun agar asupan gizi anak terpenuhi dan terhindar dari stunting.