Sebutkan Apa Tingkat Pemikiran Manusia Menurut Auguste Comte?

Auguste Comte (1798-1857)  Pada tahun 1824 Auguste Comte adalah penulis dari Saint Simonisme. Auguste berpendapat bahwa dasar-dasar dari pandangan Saint Simonisme ini masih tidak sesuai dalam masyarakat di mana Comte hidup. Auguste mencari sebab-sebabnya dengan menguraikan tiga tingkat perkembangan pikiran manusia:  1. Manusia tingkat Teologis.  2. Manusia tingkat Metafisis.  3. Manusia tingkat Positive.

Auguste Comte (1798-1857)

Pada tahun 1824 Auguste Comte adalah penulis dari Saint Simonisme. Auguste berpendapat bahwa dasar-dasar dari pandangan Saint Simonisme ini masih tidak sesuai dalam masyarakat di mana Comte hidup. Auguste mencari sebab-sebabnya dengan menguraikan tiga tingkat perkembangan pikiran manusia:
  1. Manusia tingkat Teologis.
  2. Manusia tingkat Metafisis.
  3. Manusia tingkat Positive.

Tingkat tingkat pemikiran manusia / Tahap pemikiran manusia

Menurut Auguste tahap tingkat pertama manusia dinamakan tingkat Tahap Teologis atau tingkat fiktif manusia, yaitu suatu tingkat tahap di mana manusia menafsirkan gejala-gejala sekelilingnya secara teologis, yaitu dengan kekuatan-kekuatan yang dikendalikan roh, dewa-dewa atau Tuhan yang maha kuasa. Penafsiran tingkat ini penting bagi manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang menentukan manusia dan untuk melindungi dirinya terhadap faktor-faktor yang tidak terduga timbulnya. 

Pemikiran Teologis Manusia

Pada tingkat Teologi manusia ini, tingkat pemikiran manusia menganggap bahwa apa yang terdapat di dunia ini mempunyai jiwa dan karena itu tidak disebabkan oleh hal-hal yang lain. Cara pemikiran manusia tingkat seperti ini  tidak dapat dipakai di dalam ilmu pengetahuan, yang mengutamakan adanya Causal verbal (hukum sebab akibat). 

Pemikiran Metafisis Manusia

Tahap tingkat kedua manusia dinamakan tingkat pemikiran Tahap Metafisis di mana tingkat intelektual (tingkat pemikiran) manusia juga belum mencari sebab-sebab dan akibat-akibat dari fenomena yang dialami sehari-hari. Manusia menganggap bahwa di dalam setiap tingkat gejala terdapat kekuatan-kekuatan atau inti tertentu yang pada akhirnya akan dapat di ungkapkan. Pada tahap ini tingkat manusia masih terikat oleh cita-cita tanpa verifikasi oleh karena adanya kepercayaan bahwa setiap cita-cita terkait pada suatu realitas tertentu dan tidak ada usaha untuk menemukan hukum-hukum alam yang seragam. Tingkat hal yang terakhir inilah yang merupakan tugas dari pada ilmu pengetahuan positif, yang merupakan tahap tingkat ketiga manusia atau tingkat tahap terakhir dari tingkat perkembangan manusia.

Pemikiran Positif Manusia

Tingkat manusia Tahap ketiga dinamakan Tahap tingkat Positive manusia, pada tingkat inilah baru pemikiran pemikiran manusia ditunjukkan kepada keadaan sehari-hari yang dialami manusia yang merupakan fenomena-fenomena dimana dapat dipakai manusia di dalam tingkat ilmu pengetahuan. 

Gagasan pemikiran Auguste Comte tentang adanya pengelompokan tingkat ketiga tahap manusia tersebut walaupun merupakan suatu fiksi, akan tetapi hal itu memberi tingkat pencerahan terhadap apa pemikiran manusia, serta apa secara psikologis merupakan suatu tingkat perkembangan yang penting untuk manusia. Ketiga tingkat tahap manusia tadi dapat memenuhi tingkat-tingkat pikiran manusia pada saat yang bersamaan di mana kadang-kadang timbul pertentangan-pertentangan tersebut sering kali tidak disadari oleh manusia sehingga timbul ketidakserasian.

Chit Q&A