Manfaat Poliuretan, Polimer dengan Kelompok Uretan

Poliuretan: resin sintetis di mana unit polimer dihubungkan oleh kelompok uretan, terutama digunakan sebagai konstituen cat, pernis, perekat, dan busa.

Uretan, juga disebut karbamat, adalah senyawa yang mengandung gugus fungsional.

Uretan biasanya berasal dari reaksi alkohol & isosianat.

Poliuretan adalah makromolekul yang terbentuk dari diol dan diisosianat. Dalam kebanyakan kasus diol adalah polimer dan diisosianat adalah campuran dari isomer "toluene diisocyanate".

Jika, misalnya, hanya 2,6-diisosianat yang ada, unit berulang poliuretan yang dihasilkan akan menjadi:

gambar hasil

Karena campuran isomer diisosianat sebenarnya digunakan, campuran acak hasil pola substitusi 2,4 dan 2,6.

Problem: Bisakah kalian tuliskan unit berulang "diol polimer" jika berasal dari 1,2-epoxypropane.

Reaksi alkohol dengan isosianat adalah penambahan, bukan kondensasi. Oleh karena itu, poliuretan diklasifikasikan sebagai polimer adisi. Tetapi karena monomer itu difungsional, berat molekul meningkat dengan pertumbuhan bertahap daripada pertumbuhan rantai.

Contoh penggunaan utama poliuretan adalah serat spandex. Spandex, bahkan ketika direntangkan beberapa kali panjangnya, memiliki kemampuan untuk kembali ke keadaan semula dan merupakan pengganti karet yang unggul dalam pakaian elastis.

Aplikasi yang paling dikenal adalah pakaian atletik (berenang, bersepeda, berlari) di mana poliuretan spandex menjadi bahan pilihan bagi atlet berkinerja tinggi.

Poliuretan memiliki banyak aplikasi lain, terutama dalam cat, perekat, dan busa. Busa poliuretan, yang bisa kaku (panel insulasi) atau poliuretan fleksibel (bantal, & kasur) tergantung pada tingkat ikatan silangnya, di mana berasal dengan menambahkan bahan pembusa ke dalam campuran polimerisasi.

Salah satu metode mengambil keuntungan dari reaksi antara isosianat & air.

Meskipun ester asam karbamat (uretan) adalah senyawa yang stabil, asam karbamat itu sendiri dengan cepat berdisosiasi menjadi amina & karbon dioksida. Menambahkan air ke reaktan selama polimerisasi menghasilkan gelembung karbon dioksida yang terperangkap di dalam polimer.