Virus, Agen Penyakit Berukuran Lebih Kecil Dari Bakteri

Sejarah Penemuan Virus

Sebagai sebuah cabang ilmu, virologi berkembang lebih lambat dari bakteriologi. Hal ini disebabkan karena peralatan penelitian virus di masa lalu sangat terbatas bahkan belum ada. Meskipun sifat fisik virus tidak sepenuhnya terungkap sampai sejarah ditemukannya mikroskop elektron, infeksi yang disebabkan virus telah diketahui dan ditakuti sejak awal sejarah.

Agen Penular Lebih Kecil dari Bakteri

Sebelum adanya mikroskop elektron, peneliti mengumpulkan agen infeksi dari berbagai penyakit yang diisolasi dan banyak penyakit menular telah terbukti disebabkan oleh bakteri. Tetapi masih ada sejumlah besar penyakit yang tidak ada penyebabnya, atau bisa dikatakan bahwa bukan bakteri penyebabnya, hingga disadari bahwa agen yang bertanggung jawab atas penyakit tersebut memiliki ukuran lebih kecil dari bakteri.
Sebelum adanya mikroskop elektron, peneliti mengumpulkan agen infeksi dari berbagai penyakit yang diisolasi dan banyak penyakit menular telah terbukti disebabkan oleh bakteri. Tetapi masih ada sejumlah besar penyakit yang tidak ada penyebabnya, atau bisa dikatakan bahwa bukan bakteri penyebabnya, hingga disadari bahwa agen yang bertanggung jawab atas penyakit tersebut memiliki ukuran lebih kecil dari bakteri.


Berbagai Infeksi

  1. Rabies pada anjing: Pasteur curiga bahwa rabies pada anjing dapat disebabkan oleh mikroba yang terlalu kecil untuk dilihat di bawah mikroskop.
  2. Penyakit mosaik tembakau: Iwanowski (1892), ilmuwan Rusia dan Martinus Beijrinck (1898) di Belanda mengaitkan penyebab tembakau mengalami penyakit mosaik dengan agen infeksi pada filtrat bebas bakteri untuk hidup dan menemukan fluid contagium vivum fluidum (cairan hidup yang menularkan penyakit) dimanan mampu lolos dari filter bakteri yang dibuat. Dari sini diketahui bahwa agen infeksi tersebut memiliki ukuran lebih kecil dari bakteri serta mempunyai sifat hidup pada cairan dan pertama kali memperkenalkan istilah virus (Latin) yang memiliki arti kata 'racun'.
  3. Penyakit kaki dan mulut pada sapi: Friedrich Loeffler dan Paul Frosch pada waktu yang sama tahun 1898 di Jerman menemukan bahwa penyakit kaki dan mulut pada sapi juga disebabkan oleh virus yang menularkan melalui filter yang sama.
  4. Demam kuning: Sejarah penemuan penyakit manusia pertama yang terbukti memiliki etiologi virus adalah demam kuning. Komisi Demam Kuning Angkatan Darat AS di bawah Walter Reed di Kuba (1902) menunjukkan bahwa penyakit manusia ini (demam kuning) disebabkan virus, tidak hanya virus yang dapat disaring pada penelitian ini, tetapi juga mampu ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.

Mikroskop elektron: 

Virus tidak dapat divisualisasikan di bawah mikroskop cahaya atau pada media kultur tumbuhan. Jadi penyelidikan virus dan penyakit yang disebabkan oleh virus menjadi sulit. Virus yang lebih besar dapat dilihat di bawah mikroskop cahaya setelah pewarnaan yang tepat tetapi morfologi terperinci virus hanya dapat dipelajari oleh mikroskop elektron oleh Ruska (1934).

Budidaya virus

Sejarah teknik menanam virus pada embrio ayam dikembangkan oleh Goodpasture pada 1930-an. Penggunaan sel-sel jaringan manusia dan hewan hidup untuk kultur virus in-vitro dikembangkan oleh John Enders (1949) dan peneliti lainnya.

Infeksi dan keganasan virus

  1. Leukemia: Vilhelm Ellerman dan Oluf Bang (1908) di Kopenhagen mengemukakan kemungkinan bahwa infeksi virus dapat menyebabkan penyakit sangat berbahaya.
  2. Sarkoma pada unggas: Peyton Rous (1911) tiga tahun kemudian mengisolasi virus yang menyebabkan sarkoma pada unggas. Beberapa virus diidentifikasi sebagai penyebab tumor alami dan eksperimental pada burung juga hewan lain. Virus juga menyebabkan transformasi sel berpenyakit yang terinfeksi dalam kultur jaringan.
  3. Onkogenesis virus: Sejarah penemuan onkogen virus dan seluler telah mengemukakan kemungkinan mekanisme onkogenesis virus. Bukti positif dari virus yang menyebabkan penyakit berbahaya manusia ditemukan ketika virus leukemia sel T manusia diisolasi pada 1980.
  4. Bacteriophages: Frederick W Twort (1915) dan Felix D Herelle (1917) secara independen menemukan fenomena litik dalam kultur bakteri. Agen yang bertanggung jawab disebut bacteriophage (virus yang mampu menyerang bakteri).
Dari beberapa catatan sejarah tersebut, bisa kita ketahui bahwa virus memiliki ukuran lebih kecil dari bakteri sehingga di masa lalu para ilmuwan sangat susah melakukan identifikasi agen penyakit.

Komentar