Setelah rencana Inggris mencabut klausul perjanjian dengan Uni Eropa yang membuat GBP / USD naik sesaat, pada hari ini (Kamis, 10 Des 2020) GBP / USD kembali goyah setelah pertemuan panjang negosiasi antara Boris Johnson dan Ursula von der Leyen di Brussel kembali mengalami kebuntuan. Pertemuan berakhir kembali tanpa kesepakatan karena keduanya menekan tim mereka untuk mencapai tujuan sesuai keinginan masing-masing sehingga tida ada titik temu. Akibat perundingan alot ini, akhirnya pertemuan akan di lanjutkan kembali pada hari Minggu.
Event News
Merujuk pada kalender ekonomi, peristiwa utama hari ini adalah pengumuman data GDP Inggris dan data produksi yang akan keluar pada 10:00 GMT +3. Ekonom memperkirakan data menunjukkan bahwa GDP produksi industri dan manufaktur turun 6,5% dan 8,4% pada November karena jumlah kasus Covid baru terus meningkat.
Diprediksi nantinya, GBP / USD akan bereaksi terhadap hasil inflasi AS yang akan keluar pada 16:30 GMT +3. Data ini diprediksi akan menunjukkan bahwa inflasi Amerika tetap rendah di bulan November.
Prospek teknis GBP / USD
GBP / USD relatif tidak stabil, seperti yang ditunjukkan pada grafik 4 Jam (4H) di bawah ini. GBP / USD diperdagangkan pada 1,3362, dimana pergerakkan masih di sekitar 1,3321 dan selama 1,3415 selama beberapa hari ini. Harganya juga sedikit di atas garis tren naik yang ditunjukkan dengan warna hijau (lihat gbr chart dibawah) dan sedikit di bawah rata-rata pergerakan eksponensial 25 hari.
Oleh karena itu, diprediksi GBP / USD akan tetap pada kisaran saat ini, dengan level support dan resistance utama berada di 1,3321 dan 1,3414.
Grafik teknis GBP / USD |
(Red: Evi/Plengdut.com)
Komentar
Posting Komentar
Dengan menggunakan kolom komentar atau kotak diskusi berikut maka Anda wajib mentaati semua Peraturan/Rules yang berlaku di situs plengdut.blogspot.com ini. Berkomentarlah secara bijak.