Apa Saja Gejala Pasca Vulkanisme atau Masa Istirahat Gunung Berapi

Pada saat masuk fase aktif, biasanya sebuah gunung api akan menunjukkan beberapa aktivitas vulkanik yang bisa kita rasakan. Seperti misalnya yaitu adanya gempa dimulai dengan skala rendah (lemah), kemudian aktivitas tadi akan meningkat menjadi lebih kuat dan titik puncak aktivitas gunung berapi saat terjadi letusan. 

Letusan gunung api tersebut akan memuntahkan 3 macam jenis material berupa material padat, material cair, dan juga material dalam bentuk gas. Sebagai contoh dari masing-masing material vulkanisme ini yaitu: 
  • Padat ⇒ berupa batuan berukuran besar maupun kecil, hingga dalam bentuk pasir vulkanik, abu vulkanik, dan juga jenis batuan apung.
    ilustrasi gunung berapi saat masa istirahat
     
  • Cair ⇒ dibagi menjadi dua jenis yaitu lahar panas dan lava. Perbedaan lahar panas dan lava yaitu pada lahar panas terdiri dari campuran air, lumpur panas dan juga lava. Sedangkan lava merupakan cairan magma dengan suhu tinggi yang keluar dan mengalir dari perut bumi. 
  • Gas ⇒ terdiri uap air, gas asam arang, gas nitrogen, serta gas belerang. 
Setelah letusan terjadi (pasca vulkanisme) maka gunung api akan masuk fase istirahat atau bisa dikatakan mati. Akan tetapi arti gunung mati ini bukan berarti gunung tersebut benar-benar mati, melainkan masih tetap ada gejala gejala atau kegiatan vulkanisme yang terjadi.

Beberapa gejala pasca terjadinya vulkanisme ini diantaranya yaitu: 

Adanya Sumber Gas 

Saat gunung beristirahat setelah phase vulkanisme / pasca puncak terjadi, maka akan ditemukan beberapa gejala titik sumber gas terutama di sekitar area kepundan gunung. Mofet atau sumber gas asam arang, gas uap air, dan juga solfatar atau gas belerang merupakan gas-gas yang bisa kita temui saat gunung api masuk dalam masa istirahat ini. 

Di daerah Dieng Jawa Tengah dan di Kamojang Jawa Barat, serta di kota-kota lainnya, sumber gas uap air banyak dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik dikarenakan memiliki tenaga geotermal yang tinggi. Salah satu gas alam yang berbahaya pada masa gunung api beristirahat ini yaitu sumber gas asam arang. Dikatakan berbahaya karena gas asam arang jika terhirup bisa menjadi racun bagi makhluk hidup. 

Letak gas asam arang ini terdapat pada sisi kepundan gunung api manapun dan muncul secara random pada daerah tersebut. Dari sinilah dibutuhkan peran serta petugas dari dinas pengawasan gunung api agar bisa memantau sumber-sumber gas yang berbahaya kemudian mampu memberkian peringatan kepada penduduk setempat jika sewaktu-waktu gas asam arang ini muncul. Pada tahun 1979 gas beracun ini pernah keluar secara tiba-tiba hingga menelan korban jiwa sebanyak 149 orang di kawah Timbangan dan Nila Dieng Jawa Tengah. 

Terdapat Sumber Air Panas 

Sumber air panas di daerah vulkanik ini terjadi akibat resapan air yang menuju ke bagian dalam tanah. Air hujan yang masuk serta meresap dalam tanah tersebut akan bergerak menuju bagian lapisan terdalam dan akhirnya akan mendekati batuan-batuan vulkanisme yang masih panas atau bersuhu tinggi sisa dari pasca kegiatan vulkanis gunung berapi. 

Kemudian air tadi akan mengalami penaikan suhu bahkan sampai mendidih dan akan kembali keluar ke permukaan kulit bumi melalui celah bebatuan sebagai sumber mata air panas. Di Indonesia sendiri sumber air panas seperti pada daerah Baturaden Jawa Tengah, Cianjur Jawa Barat, Tretes Jawa Timur serta di daerah-daerah lainnya. 

Muncul Sumber Air Mineral 

Akibat adanya pemanasan air oleh sisa-sisa gejala aktivitas vulkanisme tadi maka akan terlarut beberapa kandungan kimia dalam air yang berasal dari bebatuan vulkanik sebagai produk dari gunung api. Biasanya air akan kaya akan larutan zat belerang maupun zat kimia lainnya. Di negara kita sendiri, contoh sumber air mineral terdapat pada beberapa gunung yang masih aktif maupun sudah masuk fase istirahat seperti contohnya di sekitar Tangkuban Perahu Jawa Barat daerah ciater maribaya. 

Adanya Geyser 

Geyser juga akan timbul di daerah gunung yang telah melewati masa aktif vulkanisme ini (fase istirahat). Geyser merupakan semburan air panas ke permukaan bumi dengan periode semburan air yang teratur. Biasanya kejadian ini disebabkan oleh sirkulasi uap air yang terjebak dalam lapisan bumi dan ketika ada celah untuk uap ini keluar maka uap air panas ini akan menyembur dengan tekanan tinggi dan suhu yang tinggi juga. 

Pasir dan Tanah Vulkanik 

Selain itu pada daerah gunung yang telah melalui titik puncak vulkanisme biasanya akan ditemukan pasir vulkanik berwarna agak gelap dengan kesuburan tanah yang cukup subur untuk ditanami berbagai macam tanaman pertanian. Tanah, lumpur maupun pasir vulkanik ini juga saat ini mulai dikembangkan menjadi bahan batu-bata dimana memiliki kekokohan yang lebih kuat.

Komentar