Apa Yang Dimaksud Istana Sentris?

Pernahkah kalian membaca sastra melayu klasik atau hikayat? Ada satu ciri khas dalam sastra ini, yaitu cerita umunya bersifat istana sentris.

Apa itu pengertian istana sentris?

Istana sentris adalah sifat cerita dimana hanya berkisah mengenai kehidupan seputar keluarga kerajaan (istana) termasuk para pegawai istana. Jika dilihat arti istilah tersebut, bisa dijabarkan sebagai berikut:
  • istana adalah kerajaan, keraton, dalem (note: abdi dalem artinya pegawai istana)
  • sentris adalah terfokus, seputar, sentris yaitu sekitar, sentris diartikan juga lingkungan tengah

Sehingga yang dimaksud istana sentris adalah cerita sekitar istana, keraton atau kerajaan. Sastra melayu klasik seperti hikayat adalah kisah-kisah yang masih menganut istana sentris ini.
Sehingga yang dimaksud istana sentris adalah cerita sekitar istana, keraton atau kerajaan. Sastra melayu klasik seperti hikayat adalah kisah-kisah yang masih menganut istana sentris ini. 

Hal ini bisa dilihat dari penjabaran karakter sastra melayu klasik di bawah ini:

Karakter Melayu Klasik

  1. bahasa klise,
  2. cerita sekitar kebesaran raja-raja (istana sentris)
  3. bahasanya sulit dipahami.

Sifat Istana Sentris Hikayat bisa dilihat dari:

  1. setting cerita
  2. tokoh cerita
  3. tema cerita

dimana 3 point tadi tidak lepas dari kehidupan keluarga istana kerajaan atau lingkungan (sentris) istana. Ciri khas lain istana sentris adalah pada penggunaan kata pengganti panggilan yang masih menggambarkan kedudukan karakter istana, contohnya: hamba, prabu, tuanku, raja, ratu dan lain sebagainya.

Contoh penggalan Istana Sentris: Hikayat Bayan Budiman

Maka kata Sabur, "Perempuan ini berbuat jahat juga!" Lalu diambilnya sikinnya, hendak disembelihnya. Maka teringatlah ia akan pesan raja Damsyik itu, lalu ia mencari damar, dipasangnya disuluhnya, dilihat anaknya. Maka oleh Sabur minta doa akan raja Damsyik, kemudian digerakkannya anak istrinya, dipeluk diciumnya. Maka istrinya dan anaknya pun bangunlah menyembah kaki suaminya dan bapanya, lalu makan minum bersuka-sukaan. Maka segala emas dan permata kurnia raja dan pemberian apa penghulu kafilah itu pun diberikannya kepada anak istrinya. Maka duduklah Sabur dengan sukacitanya.