Candi

Dari bangunan-bangunan zaman purba yang sampai kepada kita, hanya yang terbuat dari batu adat dari bata, sebagai peninggalan kebudayaan purba. Bangunan-bangunan tersebut ternyata erat kaitannya dengan keagamaan, jadi bersifat suci. Bangunan-bangunan purba itu biasa disebut candi.

Candi berasal dari kata candika, sebutan untuk Durga sebagai Dewi Maut. Jadi bangunan candi, ada hubungan dengan kematian. Memang candi didirikan sebagai makam dan sekaligus tempat pemujaan, khususnya makam para raja dan orang-orang terkemuka.

Candi sebagai tempat makam hanya terdapat dalam agama Hindu. Sedangkan, candi-candi dalam agama Buddha sebagai tempat pemujaan. Di dalamnya tidak terdapat peti pripih dan arcanya bukan perwujudan seorang raja. Abu jenazah dari para biksu yang terkemuka, ditanam di sekitar candi dalam bangunan stupa.

Pada umumnya bangunan candi terdiri atas tiga bagian (triloka), yakni kaki candi, tubuh candi, dan atap candi. Pembagian itu melambangkan pembagian alam semesta.

a. Kaki candi melambangkan alam bawah (bhurloka), ialah dunia manusia yang masih berkaitan dengan hal-hal duniawi. Kaki candi bentuknya bujur sangkar, di tengah-tengahnya ditanam pripih.

b. Tubuh candi melambangkan alam antara (bhurwarloka), ialah dunia manusia yang sudah tidak berkaitan dengan hal-hal duniawi. Tubuh candi terdiri atas bilik yang berisi arca perwujudan. Dinding luar sisi bilik diberi relung (ceruk) yang berisi arca. Perhatikan jika kalian pergi mengunjungi candi. Candi Prambanan termasuk salah satu contoh candi di Jawa Tengah, di mana pusatnya berada di tengah dan posisi candi menghadap ke timur. Hal ini karena di bilik timur merupakan ruang pusat yang agak luas dan terdapat Arca Siwa Mahadewa lengkap dengan atributnya. Bilik sebelah utara berisi Arca Durga Mahesasurawardhani (yang oleh masyarakat luas dikenal sebagai Rara Jonggrang). Dinding sebelah barat berisi Arca Ganesa, sebagai dewa ilmu pengetahuan. Dinding sebelah selatan berisi Arca Siwa Maharesi (perutnya gendut, berjenggot dan memegang Trisula dll).

Struktur Candi
Struktur Candi
c. Atap candi melambangkan dunia atas (swargaloka), yaitu dunia para dewa, dunia di mana para dewa bersemayam. Atap candi terdiri atas tiga tingkat, makin ke atas makin kecil dan di puncaknya terdapat lingga atau stupa. Bagian dalam atap (bilik) ada sebuah rongga kecil yang dasarnya berupa batu persegi empat dengan gambar teratai, melambangkan takhta dewa. Pada upacara pemujaan, jasad dari dalam pripih dinaikkan rohnya dari rongga atau diturunkan ke arca perwujudan sehingga hiduplah arca tersebut yang merupakan perwujudan raja sebagai dewa (pemujaan terhadap roh nenek moyang dalam Candi Hindu).

Kompleks Candi Prambanan, Jawa Tengah
Kompleks Candi Prambanan, Jawa
Tengah
Di lihat dari sudut pengelompokannya, candi-candi di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga jenis/corak bangunan candi, yakni corak Jawa Tengah bagian Selatan, corak Jawa Tengah bagian Utara, dan corak Jawa Timur.

a. Corak candi di Jawa Tengah bagian Selatan, menggambarkan susunan masyarakat yang feodal; di mana raja sebagai pusat. Corak seperti ini tampak dari kompleks candi-candi kecil yang mengelilingi candi utama yang lebih besar (candi induk). Perhatikan kompleks candi Prambanan.

b. Corak candi di Jawa Tengah bagian Utara, menggambarkan susunan masyarakat yang demokratis. Corak seperti ini tampak dari keberadaan candi yang memencar, dan besar kecilnya bangunan hampir sama. Tidak ada bangunan candi yang lebih mencolok dari yang lain. Perhatikan kompleks Candi Dieng dan Candi Gedong Songo.

Kompleks Candi Dieng, di Wonosobo, Jawa Tengah
Kompleks Candi Dieng, di Wonosobo, Jawa Tengah
c. Corak candi di Jawa Timur, menggambarkan susunan masyarakat yang federal; di mana raja berdiri di belakang mempersatukan daerah-daerah dalam rangka membentuk kesatuan. Corak seperti ini tampak dari letak bangunan candi utama (candi induk) di belakang candi perwara, yakni candicandi yang lebih kecil. Perhatikan kompleks candi Panataran.

Kompleks Candi Panataran, di Blitar, Jawa Timur
Kompleks Candi Panataran, di Blitar, Jawa Timur
Selanjutnya cermati beberapa candi yang termasuk dalam tiga corak bangunan candi, yakni corak Jawa Tengah bagian selatan, corak Jawa Tengah bagian utara dan corak Jawa Timur.

a. Candi-Candi di Jawa Tengah bagian Selatan, antara lain:
1) Candi Kalasan
2) Candi Pawon
3) Candi Mendut
4) Candi Borobudur
5) Candi Prambanan
6) Candi Sewu

Candi Kalasan
Candi Kalasan
b. Candi-Candi di Jawa Tengah bagian Utara, merupakan peninggalan kerajaan Mataram Kuno pada masa Dinasti Sanjaya, antara lain:

1) Candi Canggal, berdiri pada abad ke-8 pada masa pemerintahan Sanjaya, dari Kerajaan Mataram Lama. Pada candi Canggal terdapat prasasti Canggal yang menjelaskan adanya Dinasti Sanjaya.

2) Kompleks Candi Gedongsongo, didirikan pada abab ke-9, yang dibangun sebagai penghormatan terhadap Trimurti.

3) Kompleks Candi Dieng, berdiri abad ke-9 yang terdiri atas sejumlah candi dengan nama wayang, seperti Puntadewa, Bima, Arjuna, Gatutkaca, Semar dan Srikandi.

c. Candi-Candi di Jawa Timur
Di Trowulan, Mojokerto (peninggalan Kerajaan Majapahit), antara lain:

1) Candi Brahu, merupakan makam Brawijaya V.
2) Candi Tikus, merupakan patirtan.
3) Candi Bajang Ratu, sebagai tanda bakal Ratu, namun gagal.
4) Candi Bentar, merupakan pintu masuk menuju alun-alun Majapahit.
Di Malang (peninggalan Kerajaan Singasari), antara lain:
1) Candi Kidal, tempat pendharmaan Anusapati,
2) Candi Jago (Jajaghu), tempat pendharmaan Wisnuwardhana,
3) Candi Jawi, tempat pendharmaan Kertanegara, sebagai Siwa Buddha,
4) Candi Singasari, tempat pendharmaan Kertanegara, sebagai Bairawa.
Candi Jago
Candi Jago
Di Blitar, antara lain:
Kompleks Candi Panataran, merupakan candi negara yang dibangun sejak masa Singasari hingga Majapahit.

d. Candi-candi di Sumatra
Kebanyakan candi-candi di Sumatra bercorak Buddha, antara lain :

1) Candi Muara Takus (peninggalan Kerajaan Sriwijaya),
2) Candi Padang Lawas (peninggalan Kerajaan Sriwijaya), dan
3) Candi Muara Jambi (peninggalan Kerajaan Melayu).

Candi Muara Takus
Candi Muara Takus

Komentar