Tata Nama Pada Senyawa

Untuk memudahkan penamaan, senyawa dikelompokkan menjadi 2 yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik. Senyawa anorganik dibagi dua yaitu senyawa biner dan senyawa poliatomik. Senyawa biner adalah senyawa yang mengandung dua jenis unsur, sedangkan senyawa poliatomik terdiri atas lebih dari 2 jenis unsur.

1. Tata pada nama senyawa anorganik
a. Tata dari nama pada senyawa anorganik biner
Senyawa biner ada 2 macam, yaitu terdiri atas atom:
  1. logam dan nonlogam;
  2. nonlogam dan nonlogam.
Jika senyawa biner terdiri atas atom logam dan nonlogam dengan logam yang hanya mempunyai satu macam muatan/bilangan oksidasi, maka namanya cukup dengan menyebut nama kation (logam) dan diikuti nama anionnya (nonlogam) dengan akhiran -ida.

Contoh-contoh tata nama senyawa biner dari logam yang mempunyai satu bilangan oksidasi
Contoh contoh tata pada nama dari senyawa biner
dari logam yang mempunyai satu bilangan
oksidasi
Akan tetapi jika atom logam yang bertindak sebagai kation mempunyai lebih dari satu muatan/bilangan oksidasi, maka nama dari senyawa diberikan dengan menyebut nama logam + (bilangan oksidasi logam) + anionnya (nonlogam) dengan akhiran -ida.

Contoh-contoh tata nama senyawa biner dari logam yang mempunyai satu bilangan oksidasi
Contoh contoh tata pada nama dari senyawa biner
dari logam yang mempunyai satu bilangan
oksidasi
Jika senyawa biner terdiri atas atom unsur nonlogam dan nonlogam, maka penamaan dimulai dari nonlogam pertama diikuti nonlogam kedua dengan diberi akhiran -ida.

Contoh-contoh tata nama senyawa biner (nonlogam-nonlogam)
Contoh-contoh tata pada nama dari senyawa biner
(nonlogam-nonlogam)
Jika 2 jenis nonlogam dapat membentuk lebih dari satu macam senyawa, maka digunakan awalan Yunani.

Contoh-contoh tata nama senyawa biner dari unsur yang dapat membentuk lebih dari satu macam senyawa
Contoh contoh tata pada nama dari senyawa biner
dari unsur yang dapat membentuk lebih
dari satu macam senyawa
Senyawa yang memiliki nama umum boleh tidak menggunakan tata pada nama menurut IUPAC.

Contoh-contoh senyawa yang mempunyai nama umum.
Contoh contoh senyawa yang mempunyai
nama umum.

b. Tata pada nama dari senyawa anorganik poliatomik
Senyawa anorganik poliatomik pada umumnya merupakan senyawa ion yang terbentuk dari kation monoatomik dengan anion poliatomik atau kation poliatomik dengan anion monoatomik/poliatomik. Penamaan dimulai dengan menyebut kation diikuti anionnya.

Contoh-contoh senyawa poliatomik.
Contoh contoh senyawa poliatomik.
Senyawa asam dapat didefinisikan sebagai zat kimia yang dalam air melepas ion H+. Contohnya HCl, H2SO4, H3PO4. Penamaan senyawa asam adalah dengan menyebut anionnya dan diawali kata asam.

Contoh contoh senyawa poliatomik

 2. Tata pada nama dari senyawa organik
Jumlah senyawa organik sangat banyak dan tata pada nama dari senyawa organik lebih kompleks karena tidak dapat ditentukan dari rumus kimianya saja tetapi dari rumus struktur dan gugus fungsinya. Di sini hanya dibahas tata pada nama dari senyawa organik yang sederhana saja, karena senyawa organik secara khusus akan dibahas pada materi Hidrokarbon dan Senyawa Karbon.

Contoh-contoh senyawa organik yang sederhana
Contoh contoh senyawa organik yang sederhana
Pengertian Senyawa Kimia
Senyawa kimia sendiri adalah zat kimia murni yang terdiri dari dua atau beberapa unsur yang dapat dipecah-pecah lagi menjadi unsur-unsur pembentuknya dengan reaksi kimia tersebut. Contohnya, dihidrogen monoksida (air, H2O) adalah sebuah senyawa yang terdiri dari dua atom hidrogen untuk setiap atom oksigen.

Umumnya, perbandingan ini harus tetap karena sifat fisikanya, bukan perbandingan yang dibuat oleh manusia. Oleh karena itu, material seperti kuningan, superkonduktor YBCO, semikonduktor "aluminium galium arsenida", atau coklat dianggap sebagai campuran atau aloy, bukan senyawa.

Ciri-ciri yang membedakan senyawa adalah adanya rumus kimia. Rumus kimia memberikan perbandingan atom dalam zat, dan jumlah atom dalam molekul tunggalnya (oleh karena itu rumus kimia etena adalah C2H4 dan bukan CH2. Rumus kimia tidak menyebutkan apakah senyawa tersebut terdiri atas molekul; contohnya, natrium klorida (garam dapur, NaCl adalah senyawa ionik.

Senyawa dapat wujud dalam beberapa fase. Kebanyakan senyawa dapat berupa zat padat. Senyawa molekuler dapat juga berupa cairan atau gas. Semua senyawa akan terurai menjadi senyawa yang lebih kecil atau atom individual bila dipanaskan sampai suhu tertentu (yang disebut suhu penguraian).

Setiap senyawa kimia yang telah dijelaskan dalam literatur memiliki nomor pengenal yang unik, yaitu nomor CAS.

Jenis dan macam senyawa
  • asam
  • basa
  • senyawa ionik
  • garam
  • oksida
  • senyawa organik
Perbedaan Unsur dan Senyawa
Air murni terdiri atas sejenis materi yaitu air, sementara itu air laut terdiri atas air serta berbagai zat lain yang terlarur atau tercampur di dalamnya. Benda-benda seperti air murni, ialah benda yang terdiri dari satu jenis materi disebut sebagai zat tunggal atau zat murni atau zat. Benda-benda seperti air laut, yaitu benda yang terdiri dari berbagai jenis materi, disebut sebagai campuran.

Zat tunggal bersifat homogen (kontinu) dan mempunyai sifat yang sama pada setiap bagiannya. Zat tunggal dibedakan atas unsur dan senyawa. Adapun campuran ada yang bersifat homogen dan ada pula yang bersifat heterogen. Campuran yang homogen disebut larutan, sedangkan campuran yang heterogen seperti suspensi dan koloid. Berikut ini adalah perbedaan dari unsur dan senyawa:

1. Unsur
Unsur merupakan zat tunggal yang secara kimia tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat lain. Beberapa contoh unsur adalah oksigen, nitrogen, hidrogen, besi, aluminium, emas, perak, raksa, dan platina. Unsur-unsur alam tersebut umumnya terdapat dalam bentuk senyawa, seperti halnya hidrogen sebagai contoh terdapat di dalam air dan karbohidrat. Beberapa unsur seperti oksigen, nitrogen, belerang, emas, dan platina di samping sebagai senyawa juga terdapat dalam keadaan bebas. Sebagaimana kita ketahui, oksigen dan nitrogen terdapat dalam udara.

Unsur sendiri dibedakan atas logam dan non logam, beberapa contoh unsur logam adalah aluminium, besi (ferum), emas (aurum), perak (arguntum), dan raksa (hidrargirum).

Unsur logam mempunyai sifat-sifat antara lain :
  • Kecuali raksa, semuanya berupa zat padat pada suhu kamar (25 derajat Celcius)
  • Merupakan konduktor listrik dan panas
  • Mengkilap jika digosok
  • Dapat ditempa atau bersfat malleable serta dapat diregangkan atau berisfat ductile
Beberapa contoh unsur nonlogam adalah nitrogen, oksigen, karbon, belerang (sulfur) dan klorin. Unsur nonlogam mempunyai sifat-sifat antara lain:
  • Ada yang berupa zat padat, zat cair, atau zat gas pada suhu kamar (25 derajat Celcius)
  • Yang berupa zat padat umumnya rapuh, seperti arang (karbon)
  • Bukan konduktor listrik atau panas, kecual grafit (salah satu bentuk karbon)
  • Tidak mengkilap walau digosok, kecuali intan (suatu bentuk lain dari karbon)
Unsur logam dan nonlogam dapat dibedakan dari nama ilmiahnya : unsur yang namanya berakhir denga ium atau um adalah logam, kecuali helium, selenium, dan telurium. Unsur yang merupakan peralihan dari logam ke nonlogam mempunyai baik sifat logam maupun sifat nonlogam, disebut juga unsur metanoid. Contohnya adalah silikon, boron, dan arsen.

2. Senyawa
Senyawa merupakan zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi dua zat atau lebih. Beberapa contoh senyawa adalah air, sukrosa (gula tebu) dan natrium klorida (garam dapur). Air dapat diuraikan oleh listrik menjadi gas hidrogen dan gas oksigen. Sukrosa dapat diuraikan dengan pemanasan menjadi arang (karbon) dan air. Sedangkan natrium klorida juga dapat diuraikan oleh listrik (elektrolisis) sehingga menjadikan dua unsur yaitu natrium dan klorin.

Senyawa terbentuk oleh ikatan kimia dari dua jenis unsur atau lebuh, suatu senyawa mempunyai sifat tertentu dan berbeda dari sifat unsur-unsur penyusunnya.

Contoh senyawa yang pertama adalah air yang biasa kita kenal gabungan antara dua unsur yaitu hidrogen dan oksigen di mana hidrogen sendiri berupa zat gas yang mudah terbakar dan oksigen diperlukan dalam proses pembakaran.

Contoh senyawa yang kedua adalah natrium klorida atau lebih dikenal dengan nama garam dapur di mana natrium klorida adalah gabungan antara dua unsur yaitu natrium serta klorin. Padahal, natrium sendiri adalah logam yang sangat reaktif dan dapat meledak jika terkena air, dan klorin sendiri adalah unsur nonlogam yang berupa gas dan sangat reaktif, baunya juga menusuk.

Komentar