Berbagai aturan kesehatan dikeluarkan guna menekan penyebaran COVID-19. Mulai dari rajin mencuci tangan, gunakan masker, social distancing hingga jangan menyentuh wajah dan mata jika tangan belum bersih.
Menyentuh Wajah Adalah Jalur Masuk Virus
Sebelum berbicara mengenai jalur masuk virus ke tubuh, perlu kita ketahui terlebih dahulu apa saja kebiasaan umum virus tersebut, seperti:
- Pada umumnya, virus selalu mencari jalan untuk menempelkan diri mereka pada sel, dikarenakan sel adalah tempat hidup mereka.
- Pertahanan diri virus yaitu mampu membentuk kristal jika belum menempel pada sel (berada di luar organisme) sehingga beberapa virus mampu bertahan di benda mati selama beberapa jam bahkan ada beberapa jenis virus virus yang mampu bertahan seminggu lebih.
- Tidak semua virus dapat hidup dan berkembang pada permukaan yang sama, masing-masing permukaan memiliki durasi hidup virus berbeda.
- Virus juga memiliki kemampuan bermutasi dan beradaptasi dengan cepat, sehingga membuatnya sulit untuk berhenti atau memperlambat.
Lalu apa hubungannya dengan wajah? Setelah mengetahui kebiasaan virus di atas, mari kita simak ulasan plengdut.com tentang alur masuk virus COVID-19.
Sebagai contoh, katakanlah ada orang yang terinfeksi, kemudian batuk dan bersin. Tiap tetes air liur dan ingus saat batuk bersin mengandung virus, dan ikut keluar disemprotkan di setiap benda yang berada di sekitar penderita saat batuk serta bersin (tanpa masker). Misalnya pada benda-benda seperti meja, pegangan kursi di angkot, tiang besi pada kereta komuter, pada kaleng minuman di toko dan lain sebagainya.
Permukaan benda-benda tadi tidak mempunyai sel, sehinga virus akan bertahan di permukaan benda tersebut sebagai bentuk pertahanan diri. Kemudian, saat kita menyentuh benda-benda yang telah terpapar virus tadi, maka virus akan menempel pada telapak tangan dan jari-jari kita. Karena virus termasuk mikroorganisme, maka kita tidak akan bisa melihat dengan mata telanjang saat perpindahan terjadi.
Setelah menempel di tangan kita, maka satu usapan jari di hidung , atau saat santai sambil menggigit kuku, maupun ketika mata terasa gatal dan kita "kucek" pakai tangan akan memberi jalan bagi virus masuk ke tubuh. Di sinilah virus seperti COVID-19 akan memiliki jalur sempurna untuk bisa menempel pada sel-sel tenggorokan dan paru-paru.
Jadi Bagaimana Cara Berhenti Menyentuh Wajah?
"Jangan menyentuh wajah" terdengar mudah dilakukan, namun sebuah studi menemukan bahwa "frekuensi manusia akan menyentuh wajah nya sendiri dalam satu jam adalah 23 kali" termasuk kontak dengan mulut, menyentuh hidung dan menyentuh mata tanpa disadari. Beberapa orang menyentuh wajah sebagai mekanisme untuk menenangkan diri maupun menenangkan saraf, ada juga yang hanya menyentuh menggaruk wajah untuk menghilangkan gatal, memperbaiki bulu mata maupun softlens.
Tetapi selama pandemi, sangat penting untuk menghindari menyentuh wajah Anda sebanyak mungkin. Jika Anda merasa sulit untuk berhenti menyentuh wajah, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menghentikan kebiasaan itu.
- Anda bisa mencoba mengenakan masker wajah, bahkan selama beberapa jam atau hari.
- Buat jari-jari tangan menjadi sibuk agar tidak terlalu sering menyentuh wajah, contohnya seperti merajut kain, bermain game, mengetik dll.
- Pastikan setelah menyentuh benda apapun yang bukan milik Anda, segeralah mencuci tangan dengan bilasan air dan sabun atau gunakan hand sanitizer secara menyeluruh di telapak, celah jari, jempol, dan punggung tangan (jangan hanya di telapak tangan saja).
Perlu diketahui juga bahwa virus umumnya memiliki kandungan protein yang sangat mudah hancur jika terkena sabun, sehingga membilas tangan dengan sabun atau mandi di kucuran air yang mengalir sudah bisa menghilangkan virus sebelum masuk ke tubuh. Terdengar sederhana memang, namun dengan melakukan hal ini setiap hari maka kita sudah membantu menekan penyebaran virus COVID-19.
Komentar
Posting Komentar
Dengan menggunakan kolom komentar atau kotak diskusi berikut maka Anda wajib mentaati semua Peraturan/Rules yang berlaku di situs plengdut.blogspot.com ini. Berkomentarlah secara bijak.